Band-band Bising Kota Sukses Meriahkan Buzz Youth Fest 2025
Januari menjadi awal 2025 yang menyenangkan bagi Bising Kota Pophariini. Kami menjadi bagian dalam perhelatan Buzz Youth Fest tahun ketiga yang berlangsung hari Sabtu (25/01) di Lap. Bhumi Marinir Karang Pilang, Surabaya.
Selain menjadi media partner bagi festival, Pophariini melalui program Bising Kota dipercaya untuk memilih band-band tampil mengisi Fest Stage. Mereka adalah The Marsoedi (Surabaya), Pertunjukan (Surabaya), Yobis siboY (Malang), dan The Skuy (Sidoarjo).
Keempat nama tersebut yang lolos masuk 10 besar dari total 130 pendaftar. Proses memilih lewat wawancara online dengan para perwakilan band untuk mengetahui mana yang paling memenuhi kriteria.
Deni Darmawan alias Denboi selaku Program Director Bising Kota sempat berbagi cerita soal pemilihannya hari Jumat (24/01). Ia menyebutkan bahwa bukan hanya materi musik, namun tak kalah penting aksi panggung yang seru. Hal ini terlihat dari video live dikirimkan oleh para kandidat saat mendaftar.
“Momen wawancara menjelang hari H memang menjadi penentuan. Selera musik gak ada yang bisa mengatur, namun attitude dan kesiapan yang baik menjadi prioritas kami,” kata Denboi.
Fest Stage yang meskipun tak semegah panggung utamanya yaitu Buzz, sangat layak menjadi tempat band-band Bising Kota Pophariini memamerkan karya musik mereka. Bagaimana tidak, aksi setiap band di sana dengan memanfaatkan live cam bisa disaksikan pengunjung yang berada di area Buzz Stage melalui videotron.
Kebijakan untuk mempertontonkan band-band yang sedang mengisi Fest Stage membuat tim Bising Kota angkat topi setinggi-tingginya kepada Hectic Creative selaku penyelenggara karena ini bentuk apresiasi yang memang dibutuhkan para emerging artist.
Waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 15.30 WIB. Band retro pop The Marsoedi yang mengaku terinspirasi Naif, The Beatles, dan The Cure membuka Buzz Youth Fest secara keseluruhan dengan membawakan lagu seperti “Terus Melaju” dan “Senyawa Berlabuh (Deras Rindu)”.
“Surabaya itu banyak band keren, tapi sayang tidak terdokumentasi dengan baik, dan ter-manage dengan baik. Maka dari itu, band-band di Surabaya sulit untuk berdiri dan berlari seperti teman-teman yang ada di luar kota sana. Tapi kami tetap optimis,” tegas Akmal, gitaris The Marsoedi di atas panggung.
Saat ditemui usai manggung, Fikar, vokalis sekaligus personel yang memiliki ide untuk mendaftarkan The Marsoedi ke Bising Kota melalui Irama Kotak Suara mengatakan BYF merupakan sebuah wadah festival musik yang besar dan ia berharap bisa lebih dikenal setelah main di sana.
Akmal mengatakan penampilan The Marsoedi di BYF berjalan di sela-sela waktu workshop mereka untuk album mini perdana Sepertiga Malam yang rencananya berisi 5 trek. “Doain kami mulai akhir bulan ini akan mulai take,” ungkapnya.
Adib Fauzan yang menggunakan nama panggung Pertunjukan menjadi penampil selanjutnya yang mengisi Fest Stage sekitar pukul 17.30 WIB. Penampilan solois asal Surabaya ini dikawal 3 musisi pengiring.
“Pas aku mulai ngeband, aku bingung sebenarnya buat (main di) festival gimana. Jangankan festival, cari panggung itu susah menurutku dulu. Cuma Alhamdulillah-nya tahun ini tanggal 25 Januari dapat kesempatan dari Bising Kota Pophariini dan Buzz Youth Fest. Suatu hal besar untuk musisi lokal seperti kami,” ungkap Adib di panggung.
Ditemui usai tampil, Adib mengaku senang sekali akhirnya bisa main di festival, mengingat beberapa saat lalu ia sempat mengikuti acara talkshow di Surabaya yang juga melibatkan Bising Kota. Di mana tema hari itu memang seputar bagaimana musisi bisa tembus ke festival musik.
“Kayaknya semua musisi pengin masuk festival dan dengan adanya program ini jadi tinggal submit, dan ternyata kepilih. Alhamdulillah banget,” ujarnya.
Berbarengan dengan aksi Pertunjukan di Fest Stage, Denboi mewakili Bising Kota Pophariini menjadi pembicara Live Talkshow yang dipandu Alit Jabangbayi dan Putri Manjo di Youth Stage.
Denboi bercerita tentang agenda Bising Kota selama setahun terakhir. “Kami merangkul teman-teman kolektif gimana caranya masing-masing kota memiliki kebisingan sendiri,” jelasnya.
Beranjak dari Youth Stage, sekitar pukul 18.10 WIB giliran menonton Yobis siboY asal Malang yang menyuguhkan penampilan energik, penuh warna, dan jenaka. Pophariini yang merasa sudah jarang musisi membawakan gaya musik new wave sangat puas dengan aksinya.
“Musik kayak aku gini kan udah langka banget. Aku justru terharu sih bisa diterima baik hingga saat ini. Banyak hal yang gak aku sangka, kayakanimonya. Jujur aja, gak bisa ngomong aku. Benar-benar keren. Responsnya bagus dan positif,” jelas Yobis yang merasa senang mendapat sambutan baik dari penonton BYF.
Tentu momen favorit kami saat Yobis membawakan single “Pesta Elektronik”. Ia mengundang seseorang untuk joget bersama di panggung, yang tak disangka gerak-geriknya sangat lincah untuk pria seusianya. Menurut kabar dari balik panggung, pria ini adalah sopir yang mengantarkan tim Yobis siboY dari Malang ke Surabaya.
The Skuy asal Sidoarjo yang kami pilih untuk menutup Fest Stage terbukti luar biasa. Band dengan gaya musik ska yang jazzy ini mencuri perhatian. Alunan musik yang mereka mainkan tak jarang membuat para penonton ikut berdansa sembari tertawa bahagia.
“Dikasih waktu cuma 20 menit. Jadi semaksimal mungkin kami menampilkan yang terbaik dan untungnya respons dari para penonton juga cukup bagus,” tegas sang vokalis Raza.
Tahun ini The Skuy siap merilis album mini perdana yang spesial karena semua lirik lagu di dalamnya ditulis menggunakan bahasa Inggris sebagai pendekatan baru dalam karier mereka. Pophariini juga mendapatkan bocoran, album mini spesial mereka berjudul Cside yang memuat sekitar 5-6 lagu. Mari nantikan.
Setelah menyaksikan penampilan dari empat band Bising Kota Pophariini, Denboi mengambil kesimpulan memang musisi-musisi pilihan tim memiliki keunikannya masing-masing. Lebih penting lagi, band-band telah berhasil membuktikan bahwa mereka memang siap mengisi panggung festival.
“Nyalinya ada dan yang pasti saya senang melihat mereka ada di sana. Semuanya seru,” ujar Denboi malam itu.
Terima kasih kepada The Marsoedi, Pertunjukan, Yobis siboY, dan The Skuy yang maksimal memperkenalkan materi di Buzz Youth Fest 2025. Sampai jumpa di festival berikutnya bersama Bising Kota Pophariini.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
5 Lagu Cinta Indonesia Pilihan Ify Alyssa
Setelah merilis Pelita Lara 5 tahun yang lalu, Ify Alyssa kembali melepas album penuh terbaru berjudul Menata. Pophariini berkesempatan untuk hadir dalam sesi dengar sang album di Dia.lo.gue, Kemang (16/01), yang berlangsung sehari sebelum …
Wawancara Eksklusif Avhath: Ephemeral Passage adalah Momen Silaturahmi
Rasa penasaran muncul saat mendengar kabar bahwa Avhath akan kolaborasi bersama KUNTARI, kira-kira pertengahan 2024 lalu. Dalam hati, bagaimana 2 entitas yang sudah memiliki ciri khas masing-masing ini meracik sajian musik ya? Setelah merilis …
Semangat buat Yobis siboY, jangan berhenti hanya di sini! 🤸