Band Pop Alternatif Bolaang Mongondow Timur, BRAGA MGNDW Lepas Album Perdana

Unit pop alternatif asal Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara, BRAGA MGNDW melepas album penuh perdana bertajuk Kembara Jiwa pada 27 Desember 2024.
BRAGA MGNDW beranggotakan Yedi (vokal), Vicky (gitar), Vicro (kibor & synth), Christianto (bas), dan Rian (drum). Kami mewawancarai band ini untuk mengetahui perjalanan mereka dan kisah yang melatarbelakangi Kembara Jiwa via WhatsApp (07/01).
Terbentuk tahun 2015, BRAGA MGNDW mengawali perjalanan di halaman rumah sang gitaris. Vicky mengaku band awalnya memupuk mimpi untuk bermusik agar bisa bermain di Kedai Kampoeng Bogani, Kota Kotamobagu.
“Setelah mulai serius, kami memutuskan mencari nama band. Tercetuslah BRAGA MGNDW yang merupakan akronim dari Beranda Rumah Mangga karena basecamp kami ditumbuhi pohon mangga,” tutur Vicky.
“Dari situ, semuanya berlanjut ke peluncuran album mini Samudra Ingatan pada 2019 dan mulai bermain di panggung-panggung event mulai dari Kotamobagu, Manado, Gorontalo, hingga Makassar,” lanjutnya.
Vicro mengungkapkan quarter life crisis merupakan tema yang menghiasi album Kembara Jiwa.
“Album ini merekam sisi paling intim dari pengalaman yang dilalui personel BRAGA. Perihal optimisme, romantisme, syukur atas pencapaian hidup, kesetiakawanan yang tak surut, perasaan terasingkan, kerinduan akan rumah, ibu, dan kampung halaman,” jelas Vicky.
Dalam mempromosikan karya, Vicky menerangkan bahwa modal utamanya terdiri dari dua prinsip; intensitas dan jangkauan. Intensitas mengunggah materi di media sosial yang menumbuhkan akun band secara organik dan jangkauan berupa promosi, serta kolaborasi yang memanfaatkan komunitas.
“Kami selalu percaya yang tak kalah penting dari kedua prinsip di atas adalah jejaring perkawanan, baik skala lokal, maupun lintas pulau,” ucap Yedi.
“Yang terakhir adalah karya itu sendiri. Kami yakin karya yang dikerjakan sepenuh hati dengan pikiran dan perasaan pasti mendapat tempat di hati pendengar,” tambah Christianto.
Berbicara soal pergerakan musik di Kota Kotamobagu, Vicky berpendapat tidak sebising kota lain. Hal ini membuat bandnya bergerak menciptakan kebisingan sendiri.
“Kota ini memiliki kesadaran untuk terus bertumbuh. Pelaku-pelaku yang terus berbenah dan upaya swadaya yang aktif merilis karya supaya semakin nyaring di waktu-waktu mendatang,” tutup Vicky.

Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Band Bandung Era 2000-an, Astrolab Rilis Album Mini Transcending Time
Lama tak merilis karya musik, Astrolab setelah 18 tahun akhirnya meluncurkan album mini bertajuk Transcending Time (25/01). Seorang pelukis, pemahat patung, hingga penari akan selalu menyisakan jejak terakhir yang terawat dengan baik …
RAN Luncurkan Video Musik Kapan? yang Dibintangi Yono Bakrie
Setelah terakhir meluncurkan video musik “Hey Tunggu Dulu” Oktober 2024, RAN menghadirkan visualisasi terbaru masih dari album TEATER NESTAPA berjudul “Kapan?” (21/02). Seperti tiga video sebelumnya “Rahasia #1”, “Rahasia #2”, dan “Hey …
Sukses sllu braga mgdw.,,,🔥🔥🔥🔥
Kini kau tau rumah dan rindu adalah senyum ibumu yg menunggu 🙌 100% BRAGA