Aidil Faraby, penyanyi dan penulis lagu asal Aceh, Indonesia, mulai menulis dan membawakan musik sejak remaja. Kecintaannya pada musik tumbuh melalui rutinitas pagi ayahnya yang selalu memulai hari dengan memutarkan salah satu kaset album dari musisi favoritnya. Hasratnya terhadap musik dimulai ketika sering mendengarkan musisi seperti Lionel Richie, Bee Gees, Frank Ocean, dan Daniel Caesar.  Dari kecintaannya pada bercerita, ia senang membagikan pemikirannya yang sering kali memberikan sudut pandang unik tentang kehidupan. Dari sinilah ia bertemu dengan teman-teman pemusik dengan pandangan yang sama dan mulai berkarya demi menjangkau pendengar yang lebih luas bagi ceritanya. Pada tahun 2025 bersama teman-teman, Aidil memulai pekerjaan untuk album debut self-titled-nya. Beberapa lagu ditulis dalam Bahasa Inggris sederhana, dengan tujuan untuk menyembunyikan ketegasan-ketegasan tertentu yang akan lebih jelas terlihat apabila cerita yang sama ditulis dengan Bahasa Indonesia. Demo ini direkam dengan metode Live-Multitrack Recording di dalam sebuah studio sederhana bernama Iranakana Space. Metode ini dipilih oleh Aidil dengan harapan mencapai keaslian dan luapan emosi yang sama dari setiap pengisi sesuai dengan cerita dan cara penyampaian yang diinginkan. Album tersebut diberi judul Any Good News(?) yang mewakili harapan Aidil dan teman-teman akan kabar-kabar tentang hal baik yang akan selalu siap mereka terima setelah semua cerita lama terutarakan dengan suara.