Tangerine Tango

Jakarta Electronic

Ulasan untuk musisi

Denying to Believe
Tangerine Tango

“Ekspresi elektronik underground klasik yang dibawa Tangerine Tango sangat menarik, dengan mengacu kepada roots yang disebutkan di profil mereka. Temanya pun menarik untuk diulas. Hats off! Kami menunggu rekaman-rekaman selanjutnya.”

Pop Hari Ini
21/10/2020

Tentang musisi

Tangerine Tango, sebuah proyek musik elektronik dibentuk tahun 2020 ditengah masa karantina. Ketika orang-orang seluruh dunia dipaksa berdiam diri di rumah tanpa pilihan, Raja Muhamad Irfan selaku otak dibalik semua proses kreatif proyek ini akhirnya membentuk Tangerine Tango.

Berbekal kebosanan dan kegelisahan melihat keadaan sosial, ia memutuskan membentuk proyek musik ini.

Kemunculan pertama kali Tangerine Tango ditandai dengan rilisnya single Denying to Believe pada pertengahan Juli 2020. Lagu ini bercerita tentang kondisi sosial dimana sebagian besar masyarakat masih tetap menyangkal wabah pandemi yang kian memburuk.

Sebulan kemudian, single kedua berjudul Nonsense dirilis. Diakui Irfan bila band-band elektronik seperti Suicide, Daft Punk, The Rapture hingga LCD Soundsystem menjadi pengaruh besar dalam proses kreatif Tangerine Tango. Dalam proses penggarapan lagu, seluruh materi direkam secara mandiri dan dibantu kerabat dekat dalam proses mixing.

Merchandise

Maaf musisi ini belum memiliki merchandise, klik button di bawah untuk cek merchandise dari musisi favorit kamu lainnya.