Baru Lahir, Sămânță Rilis Single Perdana

Jan 14, 2022

Tentang perkenalan rasanya pantang untuk dilewatkan, seperti mendengarkan karya musik perdana dari band post-rock asal Jakarta yang satu ini. Mereka hadir dengan nama yang menggunakan huruf ortografi bahasa Romania. 

Sămânță yang mempunyai makna seeds atau benih yang menjadi harapan bisa tumbuh subur bak benih yang terawat. Band dihuni oleh Aloysius Nitia, Jay Nasution, Ruben Aditya, dan Efraim Tirto. Mereka memperkenalkan single berjudul “Naradira” yang bernaung di bawah label musik Angular//Momentum.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Sămânță (@_samantamusic)

Awalnya, Sămânță merupakan proyek bermusik Aloysius yang personal dicetus 2021 lalu. Kemudian ia bertemu dengan Jay, dan merangkul beberapa teman untuk ikut membentuk sebuah band.

Jika merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, Nara adalah orang. Band menyebutnya, lagu ini bercerita mengenai sebuah pertemuan dengan tempo lambat dan irama yang menenangkan. Layaknya band-band yang memiliki jenis musik yang sama seperti mereka.

“Lagu ini yang membuka pertemuan gue ke banyak hal, contoh approach ke Angular Momentum, mempertemukan gue dengan orang-orang hebat (para personel Sămânță), dan juga mempertemukan gue dengan eksplorasi musik yang baru, dan juga mempertemukan gue dengan Nissa yang mengisi strings sections untuk lagu ini,” kata Aloysius dalam siaran pers.

Band memiliki harapan yang tak lain bisa terus berkembang dari pupuk yang baik dari masing-masing personelnya, sesuai tujuan dari penamaan mereka.


 

Penulis
Pohan
Suka kamu, ngopi, motret, ngetik, dan hari semakin tua bagi jiwa yang sepi.

Eksplor konten lain Pophariini

Navicula dan Endah N Rhesa bersama NATURE Merilis Segara Gunung

Navicula, Endah N Rhesa, dan NATURE merilis lagu berjudul “Segara Gunung” hari Kamis (18/04) dalam rangka menyambut Hari Bumi yang diperingati setiap tanggal 22 April.   Lagu “Segara Gunung” memasukkan elemen suara-suara alam khas …

Karma Baik 20 Tahun Epic Symphony, Album Debut Homogenic

Mendengarkan kembali Epic Symphony album perdana Homogenic ternyata masih terasa relevan dan masih segar seperti saat pertama mendengarkannya