Ben Sihombing – Nostaldia
Sejak memulai perjalanan dengan single perdana “Set Me Free”, Ben Sihombing tak pernah absen merilis karya musik. Setiap tahun selalu ada yang baru hingga akhirnya ia sampai di titik ini mengeluarkan sebuah album penuh berjudul Nostaldia.
Ketika harus menyimpulkan, apa yang menjadi tema untuk album ini. Saya coba mengambil pemahaman dari judulnya, Nostaldia yang mungkin berarti nostalgia dia yaitu bagaimana Ben merangkum semua perasaannya dan orang lain.
Lagu pembuka di album ini, “Menghilang” berbicara tentang kebohongan dalam suatu hubungan. Kemudian cerita berlanjut ke “Tertangkap Tangan” sebagai ungkapan kekecewaan di depan mata yang sulit ditutupi.
Saya menganggap dua lagu pertama di album ini membuat suasana hati yang rapuh menjadi elegan. Ben juga menghadirkan Adrian Khalif di nomor duet satu-satunya dalam judul “Rahasia di Lantai Dansa”.
Ketiga lagu tersebut memiliki unsur synth-pop yang kuat. Namun, begitu masuk nomor-nomor yang selanjutnya, seperti “Hati Kecil”, “Harus Sendiri”, dan “Kembali Padaku” Ben menyuguhkan irama yang terbilang sangat pop.
Satu yang mengesankan, yaitu saat Ben membawakan ulang lagu “Telah Terbiasa” milik Rita Effendy. Ia berhasil menciptakan nyawa baru dengan menambahkan suara saksofon.
Tiba di urutan yang kedelapan, lagu “Sebegitunya” yang rilis di tahun orang-orang lebih banyak mendengarkan lagu-lagu dari kakaknya, Petra Sihombing. Saya justru menjagokan karya dari Ben.
Lagu kesembilan “Nafasku” kembali dengan nafas era lama dan membuktikan album ini benar-benar membawa kesan nostalgia yang kuat. Sampai di nomor terakhirnya, “Jangan Tanpa Rasa” pun mendadak jadi favorit.
Terlepas dari cerita bermusiknya, saya lumayan memerhatikan setiap unggahan foto Ben di media sosial. Ia selalu tampil dengan gaya berpakaian yang eksentrik. Tak heran Danilla pernah memercayainya soal menata rambut dan pakaian dalam pembuatan video musik “KIW”.
Akhir kata, bahwa saya tak berharap bisa sering melihat Ben Sihombing di banyak panggung karena jangan-jangan album yang lumayan bagus ini sengaja diciptakan hanya untuk bisa dinikmati secara rekaman saja. Walau Ben harus tetap mencoba, apakah ia mampu mempertanggung jawabkan materi albumnya untuk bisa dibawa ke sebuah pertunjukan yang sesungguhnya.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Dirty Racer Buktikan Cinta Sejati Itu Ada Lewat Single Vespa Merah
Setelah merilis single “Percaya” dan “Untitled” pada 2015, unit pop punk asal Lampung, Dirty Racer kembali dengan yang terbaru dalam tajuk “Vespa Merah” (08/11). Dirty Racer adalah Galang Rambu Anarki (vokal, bas) …
Circle Path Memaknai Candaan Jadi Hal yang Serius di Single Teranyar
Setelah merilis single “Down In The Dumps” tahun lalu, Circle Path melanjutkan perjalanan mereka lewat peluncuran single anyar “Take This As A Joke” hari Senin (11/11). Pengerjaan single ini dilakukan secara independen dan mereka …