Benih-Benih Unggul Padi

Dec 14, 2017

Sejak memulai debut pada tahun 1999 sampai hiatus di tahun 2010, Padi adalah sedikit dari band Indonesia yang mempunyai pondasi musikalitas kuat bahkan dari kemunculannya yang pertama. Fadly, Piyu, Ari, Rindra dan Yoyo membuat kerangka musik yang kokoh di album debut Lain Dunia. Kerangka tadi lalu dibangun dan dengan presisi yang akurat di Sesuatu Yang Tertunda. Hasilnya adalah sebuah rumah yang memungkinkan ruang eksplorasi yang nyaman di Save My Soul, perenungan tentang pencapaian di selftitled, dan kematangan diri di Tak Hanya Diam.

Kemunculan kembali si anak hilang pada momen Hari Pahlawan 10 November kemarin sedikit banyak membuncahkan harapan. Akankah sound organik musik rock akan hadir kembali di ruang dengar penikmat musik Indonesia saat musik-musik generik menjejali telinga? Sembari menunggu, saya memilihkan lagu-lagu unggulan Padi yang jadi milestone mereka.


“Sobat” (Indie Ten, Lain Dunia)

Fadly, Piyu, Ari, Rindra dan Yoyo mulai menyemai benih-benih sebagai the big thing. Terlihat bahwa mereka adalah musisi dengan kemampuan di atas rata-rata dan paham tanggungjawab di masing-masing lahan garapan. Tema liriknya soal tikung menikung memang bukan hal yang baru-baru amat, tapi Piyu dengan cerdik melihat dari sisi berbeda.

 

 “Demi Cinta” (Lain Dunia) 

Dengan durasi yang tak umum untuk lagu pop, enam menit sepuluh detik, Padi memberi contoh baik membuat lagu balada yang megah dan anthemic. Dinamika lagu yang tersusun rapi, porsi bertutur nan santun antarinstrumen, dipungkasi dengan klimaks paripurna di bagian chorus. Liriknya memakai pilihan kata tak biasa seperti , seperti “naïf”, “tingkap”, dan “kodrati”.

 

“Mahadewi (Lain Dunia) 

Mendengar lagu ini yang terbayang adalah sebuah band yang sudah mencapai kematangan dalam bermusik. Padahal ini adalah salah satu lagu dalam album debut. Intro-nya memuat salah satu melodi gitar terindah yang pernah ada di ranah musik populer Indonesia. Dari lirik, Piyu berhasil menciptakan simbol universal tentang sosok Mahadewi: kekasih, ibu, bahkan mungkin mother nature.

 

“Lingkaran” (Sesuatu Yang Tertunda) 

Sosok Ari Tri Sosianto mungkin pantas jadi sidekick terbaik. Dia mampu mengimbangi “keliaran” Piyu dengan isian-isian ritem gitar yang pas. Saat diberikan kesempatan untuk unjuk gigi, ia menyuguhkan melodi-melodi juga hujan efek yang tak hanya menjadi pemanis namun mampu membentuk karakter lagu. Setelah memberi intro megah di “Mahadewi”, inilah jejak kuat Ari selanjutnya.

 

“Patah”(Save My Soul) 

Save My Soul disebut-sebut sebagai album eksperimen Padi. Suatu kewajaran mengingat mereka sudah punya pondasi kuat di dua album sebelumnya. Padi betul-betul memamerkan kemampuan musik mereka. Dimulai dengan gebukan galak drum Yoyo, Fadli menelusup dengan vokal malas-malasan khasnya. Piyu dan Ari dibiarkan bermain dengan “mainan” lama sebelum mereka berdua seperti dua anak kecil yang kegirangan mendapat mainan baru di bagian akhir lagu, dengan Rindra sebagai pengasuh baik yang menjaga agar bangunan musik tadi tidak berantakan.

Dengan tidak mengurangi rasa hormat untuk album-album studio Padi setelahnya, tiga album awal Padi adalah perjalanan menuju titik puncak. Dua album setelahnya adalah refleksi yang merangkum perjalanan mereka sejak menjajaki karir sebagai band spesialis cover version U2 dan Goo Goo Dolls sampai menetukan identitas musik mereka sendiri. Jika boleh kembali memilih, nomor “Aku Bisa Menjadi Kekasih” di album Tak Hanya Diam menunjukkan mereka bukan orang-orang tua yang sudah terlalu nyaman dengan apa yang pernah mereka capai.

 

____

Penulis
Fakhri Zakaria
Penulis lepas. Baru saja menulis dan merilis buku berjudul LOKANANTA, tentang kiprah label dan studio rekaman legendaris milik pemerintah Republik Indonesia dalam lima tahun terakhir. Sehari-hari mengisi waktu luang dengan menjadi pegawai negeri sipil dan mengumpulkan serta menulis album-album musik pop Indonesia di blognya http://masjaki.com/

Eksplor konten lain Pophariini

Farrel Hilal Gabung Sony Music Entertainment Indonesia

Menambah katalog perjalanan musiknya, Farrel Hilal kembali dengan single baru berjudul “Di Selatan Jakarta”. Perilisan ini menandai kerja samanya dengan label musik Sony Music Entertainment Indonesia.   Dalam meramu aransemen musik “Di Selatan Jakarta”, …

Lirik Lagu Rayakan Pemenang Morfem untuk Kemenangan Timnas

Teringat single Morfem “Rayakan Pemenang” dalam album mini SneakerFuzz yang rilis 10 tahun lalu. Kami memutuskan untuk membuat artikel lirik lagu ini bertepatan dengan momen kemenangan Tim Nasional (Timnas) Indonesia atas Korea Selatan di …