Bising Kota Kuliner Jogja: Petualangan Selera, Lanjut Gosipin Skena Bersama Indra Menus
Melihat kota-kota lain sudah menuliskan rekomendasi bising kota edisi kuliner mulai dari Lombok, Malang, Semarang, Makassar, Bali, dan Jambi. Saya terpantik untuk ambil bagian menuliskan rekomendasi kuliner yang bisa dijelajahi ketika berkunjung di Jogja, namun saya aslinya pendatang yang nyasar kuliah di salah satu kampus dan kurangnya mendalami spot kulineran di Jogja.
Pada akhirnya saya memutuskan untuk menemui salah satu musisi, penulis, organizer gigs, pemilik label, dan penjelajah kuliner yakni Martinus Indra Hermawan atau yang sering dikenal dengan nama panggilan Indra Menus. Alasan saya memutuskan untuk menemui Indra Menus tak lain karena melihat sepak terjang kulinerannya yang sudah dikatakan perenang handal, lihat saja salah satu akun Instagram miliknya, hampir dari dua ribu postingannya (mungkin keseluruhan) menyediakan berbagai foto makanan dan minuman yang bisa menjadi referensi kulineran di Jogja.
Saya banyak berbincang berbagai hal dengan Indra Menus, mulai dari perjalanan karir musik, organizer gigs, tulisan, kulineran, jurnal akademik dan buku teranyar berjudul “DAFTAR MENUS: Tour Kulineran Di Eropa”. Saya menanyakan alasan Indra Menus menuliskan buku terbaru yang lebih banyak menceritakan perjalanan tour Eropa dan kulineran.
“Sebelumnya kan aku bikin tiga buku, lebih ke teori-teori musik atau lebih seriuslah tentang komunitas, aku sempet mikir bikin buku apa ya, cuman aku pengen sesuatu yang beda sih karena di satu sisi aku bikin jurnal akademis tentang noise, terus buku ini pengen yang lebih fun, lebih traveling gitu” Jawab Indra Menus.
Sedari dulu Indra Menus seringkali menonton acara kuliner Alm. Bondan Winarno yang terkenal akan ungkapan“Poko’e maknyooos!” Ada salah satu hal yang ia pelajari dalam menilai sebuah makanan, seperti ketika menemukan ketidakcocokan dengan lidah, ia tidak akan mengucapkan ‘tidak enak’ melainkan mengucapkan makanan dengan cita rasa ‘unik’, karena sadar ataupun tidak sadar, sejak usia kita masih kecil seringkali memakan masakan yang dimasak oleh keluarga secara terus menerus yang mempengaruhi kebiasaan indra perasa kita sendiri.
“Ketika ada yang bilang makanan ini gak enak, itu ga sesuai aja dengan lidah kita, makanan gak enak itu cuman ada dua. Pertama, rasanya gak sesuai dengan lidah kita. Kedua, kecelakaan dalam memasak” tutupnya.
Karena banyaknya rekomendasi yang diberikan Indra Menus, saya memilih beberapa rekomendasi wisata kuliner yang dapat ditemukan di berbagai daerah di Jogja.
Seperti yang dikatakan oleh obat macan “Main gitar tapi perut lapar itulah namanya musikalisasi puasa”. Langsung saja berikut ini adalah daftar rekomendasi bising kota edisi kulineran di Jogja. Cusss…
Gudeg Wa Wa Wa
Gudeg merupakan salah satu makanan khas Jogja yang harus kalian cicipi, salah satunya Gudeg Wa Wa Wa dengan ciri khas rasa yang cenderung gurih dan tidak terlalu manis dibanding gudeg pada umumnya. Salah satu menu andalannya ialah gudeg ayam suwir, lalu ada pilihan lainnya seperti gudeg telor, tahu, tempe, kepala ayam, paha, dan sayap. Gudeg Wa Wa Wa sudah berjualan sejak tahun 2007 dan hanya buka mulai dari jam 21.00 hingga 02.00 dini hari. Biasanya Indra menus seringkali mengajak musisi yang sedang tour untuk mencicipi makanan khas Jogja ini.
Gudeg Wa Wa Wa berlokasi di: Jl. Urip Sumoharjo No.108, Klitren, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55222
Olive Chicken
Mahasiswa Jogja pasti sudah kenal dengan makanan ini, tentunya karena harga yang bersahabat terhadap dompet mahasiswa dan rasanya mirip-mirip seperti ayam KFC. Sajian tampilan dan rasa ayam goreng yang lembut, asin gurih, nan juicy. Walaupun jika kita mendiamkan ayam hingga dingin masih terasa nikmat untuk disantap, apalagi kalau disantap secara dine in dalam kondisi ayam yang masih panas akan terasa lebih nikmat. Harganya mulai dari Rp.12 ribu sudah mendapatkan nasi, sayap, dan es teh.
Gerai Olive Chicken sudah tersebar kurang lebih dari 50 cabang yang tersebar di setiap sudut Jogja, salah satunya lokasinya berada ditengah pusat kota, yaitu di Gowongan, Kec. Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
Sop Sapi Minarwati
Mencari sajian untuk sarapan yang enak dan legendaris di Jogja? Mungkin, Sop Sapi Minarwati bisa menjadi salah satu opsi yang dipilih karena memiliki cita rasa kuah unik dengan aroma kaldu daging sapi yang kuat. Varian sop sapi bisa dipilih mulai dari sop daging, sop otak, sop urat, sop sumsum, sop iga, dan masih banyak lagi. Sop sapi minarwati dapat dibeli mulai dari harga Rp.25 ribu hingga Rp.30 ribu per porsi tergantung dari bagian sapi yang diinginkan.
Sop Sapi Minarwati berlokasikan di: Ps. Kranggan, Jl. Pangeran Diponegoro Lt.2, Bumijo, Jetis, Yogyakarta City, Special Region of Yogyakarta 55233
Bebek Goreng Simpatik Tugu
Jika kalian sedang berwisata di daerah Tugu Jogja, jangan lupa mampir ke Bebek Goreng Simpatik karena menjadi salah satu tempat makan yang menyajikan bebek goreng legit nan nikmat, kaya akan tekstur daging empuk dengan bumbu yang sangat meresap, apalagi disajikan dengan sambal dan lalapan menambah kenikmatan makan di malam hari. Bebek goreng simpatik buka mulai dari jam 18.00 hingga pertengahan malam, cocok sekali untuk kuliner malam sembari berwisata di sekitaran Tugu Jogja.
Bebek Goreng Simpatik Tugu berlokasikan di: Jl. Pangeran Diponegoro No.20, Gowongan, Kec. Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55233
Mie Ayam Bu Tumini Sari Rasa Jati Ayu
Mie Ayam Bu Tumini menjadi salah satu legenda mie ayam di Jogja, dikarenakan memiliki ciri khas yang membedakan dengan mie ayam lainnya, seperti mienya menggunakan mie lidi atau hokkien tebal dan panjang, sedangkan kuahnya kental kecoklatan dan rasa gurih manis ditabur dengan potongan ayam bumbu yang besar. Mie Ayam Bu Tumini sudah membuka beberapa cabang dan pusatnya berada di dekat terminal Giwangan. Nah, jadi bagi kalian yang baru saja tiba di Jogja dengan menaiki transpotasi bus yang turun di terminal Giwangan, bisa langsung saja berkunjung ke warung Mie Ayam Bu Tumini hanya bermodalkan berjalan kaki.
Mie Ayam Bu Tumini berlokasikan di: Jl. Imogiri Tim. No.187, Giwangan, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55163
Ayam Pedas Artomoro
Ayam Pedas Artomoro bisa dikatakan salah satu tempat makan ayam bakar legendaris yang sudah ada sejak tahun 2006. Daya tarik ayam bakar artomoro terletak pada proses penyajian akan cita rasa khasnya, mulai dari penggunaan daging ayam kampung, dan memasak daging ayam menggunakan bumbu khas artomoro sehingga rasa rempah-rempah bumbu meresap hingga ke dalam daging. Hanya dengan Rp.20 ribu sudah mendapatkan satu porsi potongan ayam bakar dan nasi prasmanan.
Ayam Pedas Artomoro berlokasikan di: Jalan Palagan Tentara Pelajar Km.7,8 No.30s, Karang Moko, Sariharjo, Kec. Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55581
Bakmi Mataraman Mas Pet Bun
Nah, kalau kalian nyari kulineran di sekitaran Alun-Alun Kidul atau Kampung Wisata Taman Sari, kalian bisa mencicipi Bakmi Mataraman Mas Pet bun, karena hanya membutuhkan waktu perjalanan sekitar 10 menitan saja. Cita rasa yang disajikan terbilang old school dan unik sebab memasaknya masih menggunakan tungku tanah liat serta arang. Bakmi Mataramanan Mas Pet bun terdapat menu best seller yaitu bakmie nyemek, nasi pekalongan, dan bakmie godok.
Bakmi Mataraman Mas Pet bun berlokasikan di: Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55132
Selanjutnya, berikut ini rekomendasi kuliner datang dari saya sendiri yang wajib kalian kunjungi sewaktu berkunjung ke Jogja.
JRNY Coffee & Records
Anak-anak skena musik Jogja pasti sudah tak asing dengan coffee shop satu ini. Konsep JRNY (dibaca: journey) Coffee & Records mengusung tema dari gabungan tempat ngopi dan bermusik. Didirikan oleh Arga Mahendra (Drummer band Skandal), Daniel Bagas (Gitaris band Niskala), dan Muhamad Muslim. Tak hanya sebagai tempat ngopi saja, disini pun ada fasilitas tempat penjualan rilisan fisik—CD, vinly, kaset pita— baik dari lokal hingga luar negeri. JRNY Coffee & Records seringkali mengadakan mini gigs di setiap bulan, selain pertunjukan gigs adapun kegiatan lainnya seperti Kill Your Idol, Pop Days Out, Laidback Journey, JRNY Seturan Rooftop Session. Bagi kalian yang mau mengunjungi JRNY Coffee & Records di hari kamis, jangan lupa memakai kaos band favorit kalian karena ada diskon di setiap pembelian makan dan minum.
JRNY Coffee & Records berlokasikan di: Jl. Komp. Colombo No.37, Mrican, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
TEKO.SU
“Rumah untuk tumbuh & pulang” demikianlah yang tertulis dalam bio instagram TEKO.SU. Lahir dari rahim street coffee dengan menggunakan vespa lawas hingga dapat menyewa sebuah bangunan yang dijadikan kedai kopi, TEKO.SU juga menyediakan ruang kolektif bagi banyak orang untuk berkumpul, berkreasi, belajar, dan berbagi mimpi. Kedai kopi ini tidak menyediakan Wifi karena memang di desain untuk menjadi ruang berinteraksi dan menyediakan rak buku yang dapat dibaca secara gratis.
TEKO.SU berlokasikan di: Depok, Kledokan, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
Warung Melawan
Di sudut selatan kota Jogja, terdapat Warung Melawan (Makan Enak Lan Wareg Tenan), sebuah warung kecil yang terkenal akan menu masakannya. Warung Melawan buka mulai pukul 20.00 hingga jam 24.00 (sehabisnya). Menu yang disajikan sangat sederhana namun menggugah selera, hanya dua pilihan: nasi goreng asap dan nasi tumis daging asap. Karena lokasinya yang berada di dalam gang disarankan untuk datang menggunakan kendaraan roda dua atau transportasi umum.
Warung Melawan berlokasikan di: Danunegaran, MJ 3/942, Mantrijeron, Yogyakarta City, Special Region of Yogyakarta 55143
Dari sekian rekomendasi Indra Menus, ditambah sedikit dari saya juga, mungkin rekomendasi yang saya tulisan tidak bisa sepenuhnya menggambarkan keseluruhan kuliner yang ada di Jogja. Namun, setidaknya rekomendasi ini dapat menjadi awal bagi kalian untuk berjelajah.
Tak lupa mengingatkan kepada pembaca untuk selalu mendukung gerakan ekonomi masyarakat lokal, khususnya yang berada di lingkaran pertemanan kalian. Sebab, pada masa yang sulit, kita sendirilah yang bisa saling membantu saat tak ada lagi kas untuk menjaga kompor tetap menyala.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Perspektif Pekerja Seni di Single Kolaborasi Laze, A. Nayaka, dan K3bi
“Rela Pergi” menjadi single kolaborasi perdana antara Laze, A. Nayaka, dan K3bi via Sandpaper Records (29/11). Tertulis dalam siaran pers bahwa proyek yang diinisiasi sejak pertengahan 2024—usai Laze merilis DIGDAYA dan sebelum …
Bermodal Doa Ibu, Perunggu Melepas Single Teranyar Berjudul Tapi
Selang dua tahun sejak dirilisnya album perdana Memorandum, band rock pulang kantor, Perunggu resmi melepas single teranyar bertajuk “Tapi” via Podium Records (29/11). Lirik “Tapi” yang ditulis oleh Maul, sang vokalis menceritakan bagaimana doa …