Buntut Kasus Festival Musik, APMI Layangkan Pernyataan Sikap

Nov 4, 2022

Buntut dari kasus festival musik yang sempat dibatalkan satu hari penyelenggaraannya, Asosiasi Promotor Musik Indonesia berkumpul dalam sebuah konferensi pers untuk menyatakan pernyataan sikapnya.

Dalam dalam pernyataan yang diumumkan pada Kamis, 3 November 2022 di Creative Hall, M Bloc, Jakarta, AMPI yang diwakili oleh Dino Hamid sebagai Ketua Umum, Emil Mahyudin sebagai Sekjen dan Dewi Gontha sebagai Ketua Bidang Program dan Investasi  memberikan pandangan tentang kasus festival musik yang baru-baru ini banyak dibicarakan serta langkah ke depan apa yang mereka rekomendasikan kepada pemerintah agar industri hiburan terkhusus konser musik ini tetap terlaksana dengan baik.

Berikut ini kami sampaikan pernyataan lengkap tersebut.

APMI diwakili oleh Dino Hamid , Emil Mahyudin dan Dewi Gontha / dok. @apmi.ind

 

Sejak beberapa hari terakhir, di media sosial ramai memperbincangkan acara musik yang baru saja diselenggarakan di Jakarta beberapa hari yang lalu. Acara yang direncanakan berjalan selama 3 hari. Namun seperti yang diketahui khalayak ramai, akhirnya tidak bisa dilaksanakan sesuai rencana. Sebuah acara di area tersebut mengakibatkan dibatalkannya pelaksanaan festival pada hari ketiga.

“Kami dari Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) selaku asosiasi promotor musik pertama dan satu-satunya di Indonesia, meminta publik untuk melihat masalah ini secara obyektif, jernih, dan dengan kepala dingin. Suara kami dan juga pecinta musik lainnya juga bisa mendorong pemerintah untuk membuat kebijakan yang positif bagi industri terkait dengan pelaksanaan sebuah acara musik,” lanjutnya.

Industri seni pertunjukan musik di Indonesia baru saja bangkit setelah dua tahun terpaksa tidur total dikarenakan kondisi pandemi. Sejak pertengahan tahun kita bisa menyaksikan bangkitnya industri ini, dilihat dari munculnya berbagai festival dan konser di seluruh penjuru Indonesia. Dalam catatan kami, sepanjang 2022, ada lebih dari 50 festival musik, baik skala regional, nasional, maupun internasional. Belum lagi jika menghitung konser musik.”

“Kami dari Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) selaku asosiasi promotor musik pertama dan satu-satunya di Indonesia, meminta publik untuk melihat masalah ini secara obyektif, jernih, dan dengan kepala dingin.”

Kebangkitan ini tentu disambut gembira oleh banyak pihak, sebab industri seni pertunjukan musik menghidupi puluhan ribu orang, baik secara langsung maupun tidak langsung.”

Promotor acara musik bahagia karena bisa aktif dan mempekerjakan kembali kawan-kawannya yang sempat kehilangan pemasukan dikarenakan kondisi waktu itu. Para vendor girang karena peralatan dan perlengkapan yang sudah berdebu, bisa keluar lagi dari gudang. Para musisi serta pekerjanya sudah kembali bisa tampil menunjukkan karya musik mereka secara langsung untuk memberikan hiburan dengan kreatifitas yang selama ini terhenti selama 2 tahun.

Belum lagi jika sebuah festival atau konser mengundang penampil dari luar negeri, yang akan menjadi salah satu bentuk promosi Indonesia di mata penggemar musik dari luar negeri.

“Sekiranya pemerintah dapat tetap 

obyektif, adil, dan jeli dalam memberikan izin penyelenggaraan sebuah acara.”

Sehingga juga bisa memberikan dampak positif untuk industri contohnya perhotelan, transportasi, serta makanan dan minuman sama seperti acara musik lainnya.

Sekiranya pemerintah dapat tetap obyektif, adil, dan jeli dalam memberikan izin penyelenggaraan sebuah acara. Keputusan yang diambil akan mempunyai dampak terhadap industri yang baru saja bangkit kembali sedang berkembang pesat, serta melibatkan perputaran roda ekonomi yang kencang, dan mempekerjakan puluhan ribu orang.

“Promotor harus memahami SOP secara menyeluruh dan terinci.”

Kebangkitan industri pertunjukan musik ini sebaiknya dilihat dari berbagai sisi. Ada banyak festival musik dan konser yang berjalan dengan lancar, rapi, dan tertib. Festival skala besar seperti Mandalika Music Vibes, Java Jazz Festival, Synchronize Festival, Hammersonic, Prambanan Jazz, Djakarta Warehouse Project, We The Fest, Soundrenaline, Jazz Gunung, Pengabdi Pesta, WattrWorld, Djavasphere, Northblast, Sonicfair, Now Playing Festival, JogjaROCKarta Festival, SHVR Ground Festival, HeyFest!, Festival LaguLaguan, Heads In the Clouds, Prost Fest, Wildground Fest, Mendadak Festival, The Sounds Project, Nyanyian Rindu, adalah bukti bahwa sebuah festival yang dikelola dengan baik, promotor yang mengetahui apa yang harus dilakukan, dan acara yang dijalankan sesuai Standard Operating Procedure (SOP), maka hasilnya adalah festival yang memberi kesan baik, dan memberikan penonton sebuah pengalaman membahagiakan.

Dibatalkannya sebuah ijin acara musik harus dinilai dengan baik dan menjadi catatan bagi para penyelenggara acara pertunjukan musik khususnya di Indonesia. Promotor harus memahami SOP secara menyeluruh dan terinci. Tak hanya itu, promotor dan para pekerja di dalamnya juga harus mengikuti ketentuan aturan perizinan, juga menerapkan SOP yang sudah dibuat dan disetujui bersama.

Kami juga meminta pada teman-teman promotor, EO, dan para penyelenggara acara pertunjukan musik, untuk senantiasa menerapkan SOP keamanan acara demi kebaikan bersama. APMI sebagai satu-satunya asosiasi promotor musik di Indonesia bersedia melakukan kolaborasi pendampingan secara ketat dari awal hingga akhir penyelenggaraan.

Semoga ke depan, kualitas penyelenggaraan pertunjukan musik di Indonesia akan semakin baik dan senantiasa meningkatkan standar mutunya.

suasana konferensi pers pernyataan sikap APMI / dok. @apmi.ind

Acara konferensi pers ini juga diikuti oleh banyak wartawan serta anggota APMI yang notabene para event organizer berkecimpung di industri hiburan khususnya penyelenggara konser. Mereka berharap kepada pemerintah bisa berlaku adil, obyektif dan jeli dalam memberikan izin penyelenggaraan sebuah acara.  Mereka juga memberikan kritik kepada para penyelenggara acara agar bisa lebih meningkatkan mutu dari acara itu sendiri, baik dari keamanan maupun perijinan yang tetap harus ditaati.


Eksplor konten lain Pophariini

Excrowded Menggelorakan Musik di Malang Lewat Album Mini Terbaru

Setelah jeda hampir 2 tahun, Excrowded akhirnya kembali membawa karya baru berupa album mini bertajuk Unite Diversity hari Senin (01/04)   Excrowded beranggotakan Hazbi Azmi (vokal), Gilang Akbar (gitar), Gianni Maldino (bas), dan Rijadli …

Mickmorthy Luncurkan Single Ketiga Berjudul Why Am I Here?

Setelah merilis “Alive” (2021) dan “Greed” (2023), Mickmorthy asal Tangerang Selatan kembali mempersembahkan karya musik terbaru dalam tajuk “Why Am I Here?” hari Jumat (12/04) yang menjadi jembatan mereka menuju penggarapan album.   Mickmorthy …