Cara Musisi Mengisi Waktu di Bulan Suci

Jun 10, 2018

Ada pula yang menjadikan bulan puasa sebagai bulan kerja-kerja kreatif. Agenda gigs yang pada cukup membuat sulit untuk membagi waktu dengan khittah band untuk rekaman album. Libur manggung di bulan puasa menjadi waktu tepat untuk kembali berkutat di studio, seperti yang dilakukan Maliq & D’Essentials. “Biasanya kami memanfaatkan bulan puasa untuk produksi lagu atau album baru,” ujar Widi Puradiredja, drummer dari grup soul-jazz yang terbentuk sejak tahun 2002 tersebut.

Foto: dok. Maliq & D’Essentials

Namun Widi mengungkapkan, tahun ini produksi single atau album tidak ada dalam agenda Widi juga Angga Puradiredja (vokal), Rivani Indriya (vokal), Arya “Lale” Aditya (gitar), Ilman Ibrahim (keyboard), juga Dendy “Jawa” Sukarno (bass). “Tahun ini kami memanfaatkan jeda bulan puasa untuk memaksimalkan usaha-usaha kami di luar panggung Maliq & D’Essentials juga hal-hal yang berhubungan dengan bisnis band untuk kwartal 3 dan 4 tahun 2018,” paparnya lagi.

Sementara di bulan puasa tahun ini Arian 13, Ricky Siahaan, Sammy Bramantyo, dan Edy Khemod menjadikan studio sebagai tempat ngabuburit menunggu bedug Maghrib tiba. “Karena kita juga tidak ada jadwal manggung di bulan puasa, ngabuburit-nya jadi beresin album baru kita yang sedang masuk tahap mastering dan finishing touch untuk sampul album,” jelas Wendi Putranto, manajer unit rock oktan tinggi asal Jakarta ini.

Wendi sedikit memberi bocoran waktu rilis album yang akan menjadi album penuh keempat bagi band yang terbentuk sejak tahun 2002 silam ini. Setelah terakhir merilis album Taring pada tahun 2012 silam, para Serigala Militia dapat menikmati karya-karya terbaru dari band idolanya dalam waktu yang tidak lama lagi. “Rencana rilis sehabis Lebaran,” ungkap Wendi. Kabarnya akan ada banyak kejutan. Salah satunya kolaborasi dengan Danilla Riyadi.

Foto: dok. Seringai

Tanpa harus memaksakan diri membuat lagu religi, ternyata ada banyak cara mengisi waktu di bulan suci.

 

____

 

1
2
Penulis
Fakhri Zakaria
Penulis lepas. Baru saja menulis dan merilis buku berjudul LOKANANTA, tentang kiprah label dan studio rekaman legendaris milik pemerintah Republik Indonesia dalam lima tahun terakhir. Sehari-hari mengisi waktu luang dengan menjadi pegawai negeri sipil dan mengumpulkan serta menulis album-album musik pop Indonesia di blognya http://masjaki.com/

Eksplor konten lain Pophariini

Wawancara Eksklusif Dimas Pradipta Sum It! Studio: Cita-cita Masa Kecil Arsitek, Besar Jadi Arsitek Suara

Di kalangan pendengar, sosok Dimas Pradipta mungkin tidak familiar. Namun jika melihat keterangan kredit lagu-lagu populer, namanya banyak tersemat di layanan streaming musik.  Melihat unggahan Instagram Sum It! Studio miliknya, Dimas yang terlibat dalam …

Ramalan 9 Musisi Indonesia yang Bersinar di 2025

Kami menerbitkan artikel ramalan musisi sejak awal 2022 sebagai bentuk harapan bahwa dengan menghasilkan karya yang bagus musisi tersebut pantas untuk mendapatkan apresiasi yang lebih di industri musik. Dari memilih 10 nama, semenjak 2023 …