Catatan 11 Kota Javakensi Tour The Dare
Awal Juli dan tak terasa berakhir sudah perjalanan tur dari The Dare yang bertajuk Javakensi Tour 2022, dengan sukses meninggalkan segudang kenangan dari para awak The Dare dan orang-orang yang datang di setiap titiknya. Javakensi Tour 2022 dimulai dari tanggal 3 Juni 2022 dan berakhir tepat di tanggal 28 Juni 2022, dibuka dengan satu letupan kecil di Tangerang yang kemudian menjalar ke Bekasi, Bogor, Jakarta, Bandung, Magelang, Semarang, Salatiga, Yogyakarta, Sukoharjo dan Surabaya. Total ada 12 venue yang dikunjungi dan semuanya menyisakan impresi dan pengalaman yang menyenangkan. Saya Timmy*) mewakili The Dare akan menuliskan oleh-oleh dari perjalanan tur ini untuk Pophariini.
Dalam rangkaian tur kali ini ada 4 kota baru yang disinggahi untuk pertama kali yaitu Tangerang, Bekasi, Salatiga dan Sukoharjo. Uniknya crowd di keempat kota tersebut memberikan sambutan yang melebihi ekspektasi terhadap penampilan The Dare, sampai-sampai para personel The Dare segera meniatkan untuk dapat menggelar showcase kembali di kota-kota itu jika ada kesempatan kembali karena sangat terkesan dengan gelombang sambutan yang hangat layaknya seperti kawan lama.
“Di Sukoharjo kita satu-satunya band yang musiknya nggak keras kita, karena kita main di tengah-tengah band Punk, Hardcore pokoknya banyak deh yang genrenya keras, tapi mereka hafal dan appreciate sama semua lagu-lagu kita dan nge-blend semua, gila,” ucap Yollan.
In general Javakensi Tour 2022 ini benar-benar berlangsung diluar prakiraan dan mimpi mereka. Hampir semuanya dilakukan secara swadaya, mulai dari persiapan awal mengontak jejaring teman-teman The Dare di masing-masing kota, promosi sampai dengan eksekusi. Tur kali ini dimulai dengan niat baik yang menggebu namun dibayangi pendanaan yang terbatas bahkan sampai beberapa hari menjelang kick-off tur, sesuatu yang sudah menjadi kekhasan untuk band-band seperti The Dare. Akan tetapi berkat dorongan dan dukungan teman-teman The Dare melalui pembelian merch baik via PO maupun langsung booth venue, tur kali ini akhirnya bisa berjalan lancar dari awal sampai akhir.
“Yang penting merch dan kaset habis boss, si Timmy nggak pusing dah,” kata Riri. Seraya menambahkan Yollan berujar dengan banyolan, “Besok kalo setiap titik tour harus siapin mainan gelembung aja boss biar anak saya nggak rewel.”
Dibandingkan dengan rangkaian tur Gelombang Cinta 2018-2019, untuk Javakensi Tour 2022 ini surprisingly lebih banyak menyorot perhatian khalayak. Mereka semua datang bernyanyi, bergoyang, melompat dan melepas rindu dengan lagu-lagu dari The Dare. Di tiap titik tour rata-rata 180-250 teman-teman datang dan bersenang-senang dengan teriakan dan koor dari sahabat perempuan di bagian depan dan lelaki urakan nan teratur di garda belakang. Hal ini sesuai dengan misi yang dibawa oleh The Dare dalam rangkaian tour kali ini yaitu “Dare To Fight Sexual Assault in Concert” demi mewujudkan suasana pertunjukan yang aman, nyaman dan intim tanpa ada keresahan dari penonton, terutama penonton perempuan.
“Intinya buat penonton perempuan di kota manapun kalian agar jangan takut buat datang ke gigs kita, karena bakalan dipastikan semuanya dalam keadaan aman dan nyaman juga, banyak juga yang bakalan jagain kita, yang penting kita datang semuanya janji harus senang yah,” ucap Meiga.
Mengomentari sambutan yang didapat dalam setiap gigs dalam tur ini, personel The Dare pun nggak menyangka apresiasi crowd yang begitu besar.
“Nggak nyangka banget sih bakalan yang datang seramai ini. Sampai nggak bisa berkata-kata rasanya deh,” kata Desita sambil tersenyum berbinar-binar membetulkan kacamatanya. “Penonton yang datang seru banget, sing-a-longnya kenceng banget, padahal EP ke-2 belum ada di digital platform loh, tapi udah pada hafal semua,” ucap Meiga menimpali dengan nada menggebu-gebu.
Dalam tiap momen yang berkesan tersebut slogan dari Minutemen “Our band could be your life” nampak seperti terhampar nyata di depan mata. Terharu.
Selain berkat dari usaha mandiri melalui penjualan merch dan rilisan fisik, Javakensi Tour 2022 ini tidak akan bisa terlaksana tanpa bantuan teman-teman kolektif sepulau Jawa yang bergerak untuk merealisasikan tour ini, dan juga kepada para penggerak acara yang sangat membantu dengan memberikan bantuan kepada The Dare. Di tengah keterbatasan acara yang berjalan tanpa sponsor, mereka tetap berusaha memberikan apresiasi selayak mungkin untuk The Dare.
“Ini jatuhnya banyak lah, mereka juga ngasi band-band yang lain juga kok. Salam hormat dan salut untuk teman-teman kolektif,” ujar saya selaku manajer The Dare.
“Kita nggak pernah bilang kalo Javakensi Tour 2022 ini adalah sebuah tur mandiri dengan semuanya dari A-Z dilakukan sendiri, tapi kita bergerak bareng bersama bantuan teman-teman sepulau Jawa yang sangat membantu kami dalam melancarkan tour ini, panjang umur persaudaraan,” ucap Meiga.
Lewat tulisan ini, mereka juga berterima kasih sebesar-besarnya untuk beberapa kolektif yang sudah mendukung mereka, dari Substansi, Kedubes Bekasi, Halaman Belakang, Palmhouse Records, Freak Gigs, Lisdia Records, Kolektif Kuda, Subversif, Anti Cut, Cherrypop, Darsa Kolektif dan Rockin Surabaya.
Sampai berjumpa kembali di tur kami selanjutnya, semoga kalian sehat semua. Kami The Dare berterima kasih sebesar-besarnya. See you in the next voyage!
*) Timmy adalah manajer dari The Dare.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Wawancara Eksklusif Adikara: Bermusik di Era Digital Lewat Tembang-Tembang Cinta
Jika membahas lagu yang viral di media sosial tahun ini, rasanya tidak mungkin jika tidak menyebutkan “Primadona” dan “Katakan Saja” untuk kategori tersebut. Kedua lagu itu dinyanyikan oleh solois berusia 24 tahun bernama Adikara …
Adrian Khalif – HARAP-HARAP EMAS
Jika menghitung dari awal kemunculannya dengan single “Made in Jakarta”, Adrian Khalif dapat dikatakan butuh waktu 7 tahun untuk sampai di titik tenar lewat perilisan single “Sialan” kolaborasi bareng Juicy Luicy. Itu pun berproses …
Kerennnn!
Sundrik
Jos Gandhos !!!