Cerita Avhath Jadi Cameo di Videoklip Terbaru MALIQ & D’Essentials

Nov 28, 2024

Jika di antara pembaca artikel ini ada yang hadir dalam salah satu rangkaian Can Machines Fall In Love? Album Tour pasti sudah berkesempatan menyaksikan videoklip terbaru MALIQ & D’Essentials untuk lagu “Begini Begitu”.

Videoklip yang diputar saat band membawakan sang lagu di setiap kota ini dibintangi oleh Angga Yunanda dan Shenina Cinnamon. Namun ada cameo menarik yang turut hadir di video tersebut mereka adalah Avhath, band black metal asal Jakarta yang sebentar lagi bakal meluncurkan album mini kolaborasi bersama KUNTARI bertajuk Ephemeral Passage.

 

 

View this post on Instagram

 

A post shared by MALIQ & D’Essentials (@maliqmusic)

 

Jika berpaku pada cerita dalam videoklip tersebut, tokoh yang diperankan Angga dan Shenina memang diceritakan sedang menikmati penampilan Avhath di sebuah acara musik bawah tanah.

 

Angga dan Shenina menyaksikan Avhath di videoklip “Begini Begitu” / Dok. Bayu Lazuardy (A&A Productions)

 

Kami menghubungi beberapa pihak yang terlibat dalam penggarapan videoklip “Begini Begitu” untuk menanyakan bagaimana pemilihan Avhath sebagai cameo bisa terjadi. Sosok pertama yang kami wawancarai tentunya adalah Widi Puradiredja, drumer MALIQ yang ternyata merupakan pencetus pertama ide munculnya Avhath dalam video.

“Ide awalnya adalah, kalau videoklip yang bercerita kan umum banget yang tampil di cerita itu bandnya sendiri. Gue mikir penginnya jangan MALIQ deh yang jadi cameo, sekalian aja yang nyebrang bandnya, yang agak rock. Karena lucu, lagunya kan slow banget, jadi kalau yang tampil band keras jadi menarik,” kata Widi hari Selasa (26/11) via WhatsApp.

Widi melanjutkan, saat terpikir ide tersebut, Ekrig yang merupakan vokalis Avhath sedang sering berkunjung ke kantor Mad Haus untuk sebuah pekerjaan. Drumer MALIQ tersebut langsung memberikan tawaran yang langsung disambut baik oleh Ekrig.

Saat ditanya mengenai pendapatnya soal hasil akhir video “Begini Begitu”, Widi mengaku puas. Bukan hanya karena bisa bekerja dengan Avhath, Angga, dan Shenina, namun juga video ini dikerjakan oleh tim internal MALIQ di Mad Haus.

“Jadi ngobrolnya enak, eksekusinya enak, dan lebih puas gitu saat semuanya dikerjakan oleh tim sendiri. Nilainya itu melebihi dari sekadar estetika output-nya aja, tapi nilai-nilai bahwa ini dibikin untuk manfaat bersama,” jelas Widi.

Bicara soal tim produksi, kami juga mengajak berbincang salah satu tim Mad Haus, Maulana Mogot yang berperan sebagai sutradara di videoklip “Begini Begitu”. Setelah mengonfirmasi cerita Widi tentang awal keterlibatan Avhath, Mogot lanjut bercerita mengenai treatment yang ia lakukan kepada Angga dan Shenina saat adegan menyaksikan Avhath.

Sang sutradara menjelaskan bahwa ada 2 kondisi dalam adegan tersebut yang pertama di mana Angga merasa canggung saat Avhath tampil dan yang kedua adalah momen di mana Angga sudah berbaur dengan suasana yang dibawa Ekrig dan kawan-kawan.

 

Mogot saat mengarahkan Angga dan Shenina / Dok. Bayu Lazuardy (A&A Productions)

 

“Kebetulan kan saat itu mereka belum tau lah Avhath siapa, terus gue kasih dengar musiknya. Ternyata mereka bilang, ‘Jangan di-spill semua Mas’. Untuk ngedapetin feel natural awkward-nya, mereka prefer biar langsung pas take aja terbangun suasananya,” kenang Mogot saat dijumpai di kantor Mad Haus hari Selasa (26/11).

Tentunya kami juga menghubungi personel Avhath untuk menjelaskan bagaimana pengalaman menjadi bagian dari videoklip “Begini Begitu”. Setelah menghubungi Ekrig, ia pun bersedia memberikan keterangan kepada Pophariini bersama Reynir Fauzan yang tak lain adalah gitaris Avhath.

Ekrig mengenang saat penggarapan videoklip, ia cukup tertarik dengan set yang dibangun karena bisa membangkitkan memori saat Avhath kerap menjajal gigs komunitas.

 

Suasana set membangkitkan kenangan Ekrig / Dok. Bayu Lazuardy (A&A Productions)

 

“Yang bikin tambah seru, kru film yang kreatif berhasil nyiptain experience full house gigs dengan cara yang menurut kami out of the box. Hasilnya kayak lagi manggung beneran,” kenang pria berkacamata tersebut.

Rey melanjutkan dengan mengatakan munculnya Avhath di videoklip band beda genre seperti MALIQ merupakan tantangan tersendiri. “Kolaborasi yang gak biasa ini jadi tantangan menarik buat kami, karena justru sebenarnya yang Avhath banget tuh begini, gak ada batasan,” tegas Rey.

 

Kolaborasi bersama MALIQ dirasa Rey jadi sesuatu yang ‘Avhath banget’ / Dok. Bayu Lazuardy (A&A Productions)

 

Sesi bincang dengan Avhath ditutup dengan Rey yang memberikan komentar terhadap karier MALIQ yang tahun ini menginjak usia 22 tahun. Sang gitaris mengaku terinspirasi dengan perjalanan Angga, Indah, Jawa, Widi, Lale, dan Ilman, baik dari sisi konsistensi sampai hal-hal lainnya.

 

Avhath terinspirasi dengan perjalanan karier MALIQ / Dok. Bayu Lazuardy (A&A Productions)

 

“Tetap relevan selama lebih dari 20 tahun di industri musik itu bukan hal yang gampang, apalagi gimana mereka bisa mengembangkan banyak model bisnis dengan musik sebagai benang merahnya di tengah jadwal manggung yang padat. Salut banget buat MAD,” pungkasnya.

Penasaran bagaimana aksi Avhath di videoklip lagu “Begini Begitu”, silakan hadir di rangkaian Can Machines Fall In Love? Album Tour yang akan menyambangi Yogyakarta (29/11), Bandung (01/12), dan Kuala Lumpur, Malaysia (29/12).

 

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Eksplor konten lain Pophariini

Menengok Gegap Gempita Ekosistem Musik ‘Pinggiran’ di Kulon Progo

Pinggiran, pelosok, dan jauh, sepertinya tiga kata itu mewakili Kulon Progo. Biasanya, diksi-diksi tersebut muncul dari orang-orang yang tinggal di pusat kota, pokoknya yang banyak gedung-gedung dan keramaian. Diakui atau tidak, Kulon Progo memang …

Adrian Khalif – HARAP-HARAP EMAS

Jika menghitung dari awal kemunculannya dengan single “Made in Jakarta”, Adrian Khalif dapat dikatakan butuh waktu 7 tahun untuk sampai di titik tenar lewat perilisan single “Sialan” kolaborasi bareng Juicy Luicy. Itu pun berproses …