Concubine Suarakan Konflik Sosial di Single Propaganda

Unit hardcore asal Palu, Concubine kembali menyuarakan keresahan sosial lewat single terbaru bertajuk “Propaganda” bersama label lokal Deep Hatred From Volo. Single ini mengangkat luka lama yang masih terasa hingga kini, konflik yang terjadi di Poso, Sulawesi Tengah di awal tahun 2000-an.
Concubine dibentuk pada 2024 oleh Uti pada vokal, Dodi (gitar), Ayad (gitar), Cio (bas), dan Iki (drum). Meski terbilang baru sebagai unit, personel di dalamnya sudah lama malang melintang di dunia musik dengan latar belakang genre berbeda-beda. Band ini pun menjadi titik temu mereka, dan hardcore dipilih sebagai medium yang paling mewakili semangat kolektif dan muatan kritik sosial yang ingin mereka bawa.
“Kenapa hardcore? Karena paling dekat dengan ideologi punk,” kata Dodi dalam siaran pers.
Setelah merilis single perdana “Dystopia” awal 2025 dan masuk dalam kompilasi Sulawesi Hard, kali ini mereka kembali dengan amunisi yang lebih lantang. Single “Propaganda” berbicara tentang bagaimana konflik Poso tidak semata soal agama, tetapi juga soal politisasi identitas, ketidakpuasan terhadap aparat, serta campur tangan kekuasaan yang memperkeruh keadaan.
“Liriknya ditulis oleh Uti. Ia ingin menyampaikan bahwa konflik ini jauh lebih kompleks. Bukan sekadar perbedaan keyakinan, tapi juga soal sistem peradilan yang dipolitisasi, perebutan kekuasaan, dan tekanan sosial yang membusuk pelan-pelan,” jelas Dodi.
Proses kreatif single ini turut melibatkan Fajar Rahmatu, vokalis band hardcore Makassar Build Down To Anathema sebagai kolaborator dan direkam di tiga studio berbeda. Pengambilan drum di B90 Studio, gitar dan bass di HBF Studio, lalu vokal, mixing, dan mastering di Effort Lab oleh Ayad dan Jerri. Kolaborasi ini sekaligus membuka kemungkinan baru bagi Concubine untuk memperluas jangkauan mereka ke luar Palu.
“Kami ajak Fajar karena selain dia punya karakter vokal kuat, dia juga punya akar yang sama dengan kami, sama-sama dari Palu. Semoga ini bisa membuka jalan buat kami tampil di Selatan, khususnya Makassar,” tutup Dodi.
Sementara itu artwork single digarap oleh ilustrator asal Palu, Elan Merdeka, yang namanya sudah dikenal hingga kancah internasional. Dengan riff gitar yang padat, tempo yang ngebut, dan energi resistensi yang tebal, “Propaganda” menjadi penanda bahwa Concubine tak hanya bicara kencang, tapi juga tajam dan berakar.

Eksplor konten lain Pophariini
Rise of The Deadtown Jadi Babak Baru Gigs Musik Keras di Wonosobo
Sekian lama tenggelam dalam kesunyian tanpa gelaran musik skala komunitas, Kota Wonosobo akhirnya kembali bergelora lewat acara Rise of The Deadtown hari Sabtu (19/07) di Le Coffee. Perhelatan ini dirasa menjadi sebuah pernyataan lantang …
Sambut Album Baru, Petra Sihombing Luncurkan Single 80 km/h
Semenjak melepas kumpulan penampilan langsung lagu-lagu di album Semenjak Internet pada Januari lalu, Petra Sihombing kembali menyapa pendengarnya lewat single terbaru bertajuk “80 km/h” (26/06). Lewat siaran pers, single ini diumumkan menjadi …