Cuplikan  Musik Pop Indonesia 2017

Dec 31, 2017

Aneka peristiwa menarik musik Indonesia terjadi tahun ini. Ada beberapa “gejala”, mulai dari perpisahan hingga reuni band, beragam proyek kolaborasi, sampai sesuatu yang cendrung langka terjadi: diluncurkannya film perjalanan hidup musisi pop Indonesia. Berikut sekedar cuplikannya, tentu ini hanya sebagian kecil, tak mampu merangkum semua. Memasuki 2018, mari kita baca lagi apa yang telah terjadi pada tahun ini.  Besok, mungkin akan lebih berwarna lagi!

 

Pisah dan Reuni

Istiqamah Djamad, atau biasa dipanggil Is, telah meninggalkan Payung Teduh. Is sangat identik dengan Payung Teduh, karena selain bernyanyi ia pun berperan sebagai pencipta lagu. Keputusannya untuk mundur terjadi di saat Payung Teduh sedang digandrungi, single “Akad” yang tenar dan jadwal panggung begitu padat. Salah satu peristiwa cabutnya personil yang paling mengundang penasaran, kasak kusuk, dan menghadirkan kehebohan tahun ini.

Di sisi lain, terjadi hal sebaliknya: Padi kumpul lagi! Kali ini mereka menggunakan nama Padi Reborn. Sebagai kolektif yang pernah mengharu-biru, memberi nafas baru pada pop Indonesia di awal 2000an, kemunculan kembali formasi klasik Padi pada satu panggung serta deretan hits yang dibawakan, menjadi sebuah kado indah bagi para penggemarnya. Sebuah pertemuan yang sangat diantisipasi. Tahun depan, siapa lagi yang reuni?

 

Proyek Kolaborasi

The Brandals dan Agrikulture muncul bersama, menghadirkan energi baru setelah sama-sama cukup lama beristirahat. Mocca dan Payung teduh berkongsi menghayutkan suasana pada pentas bersama. Selain itu, masih ada kolaborasi Elephant Kind X Rock N Roll Mafia, Barasuara X Scaller, Kelompok Penerbang Roket X Kimokal, hingga Silampukau X The Hydrant. Adalah sebuah proyek bernama Urban GiGs-Unreleased Project yang berhasil mengumpulkan musisi-musisi itu dan menjadikannya hiburan segar di tahun 2017.

Tentang kolaborasi, kita dapatkan juga Raisa duet bersama Isyana. Di tahun sebelumnya, Dialog Dini Hari dan Endah N Rhesa memulai lebih dini, membentuk proyek bersama bernama DDHEAR. Sementara itu kelompok reggae Shore dan rapper dari Singapura, Masia One, berkolaborasi bersama pada pertunjukkan di Jakarta dan Singapura. Dan tentunya masih banyak lagi contoh sejenis. Melihat suasana industri musik pop hari ini, proyek-proyek kolaborasi sepertinya akan terus berlanjut di tahun mendatang.

 

Menunggu yang baru di Musik Bagus Day 

Acara bazaar musik, diskusi/talk show, dan pertunjukkan Musik Bagus Day yang setiap bulannya diadakan di Cilandak Town Square, Jakarta merupakan kemeriahan tersendiri pada tahun ini  Semacam membuat ekosistem bagi mereka yang terlibat langsung pada musik Indonesia, baik pelaku dan penggemar.  Glenn Fredly, Aria, dan Intan merupakan beberapa nama di balik perhelatan ini. Konon mereka sudah mulai merancang untuk menjadikan Musik Bagus Day jadi semakin menarik di tahun depan, menghindari kejenuhan dari kerutinan.

 

Kelompok Penerbang Roket di konser A Night at Schouwburg

Pada 2008 Naif mengadakan konser istimewa di Gedung Kesenian Jakarta bertajuk “A Night at Schouwburg”, di mana hasil rekaman konser tersebut kemudian dijual terbatas dalam format Compact Disc yang pula disertai merchandise berupa kaos. Rupanya penggalaman ini begitu membahagiakan Naif, hingga terpanggil untuk mengadakan hal serupa bagi band-band lainnya.  Maka pemain bas Emil pun membentuk kolektif bernama Jajaba bersama Coki Singgih, Aria Baja, dan Chico Hindarto untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Tahun ini, Kelompok Penerbang Roket dipilih sebagai aksinya. Konser pun didokumentasikan dan akan dirilis dalam format CD dan piringan hitam. Tahun depan, siapa yang main?

 

Film Musisi

Tahun ini ada sesuatu yang cukup berbeda di ranah film Indonesia. Kisah legenda pop Indonesia, Chrisye  telah diangkat ke layar lebar.  Vino G. Bastian berperan sebagai sang penyanyi,  dia memakai baju pengantin asli milik Chrisye di film itu. Rizal Mantovani tampil sebagai sutradara. Aktor kawakan Ray Sahetapy berakting sebagai ayah Chrisye. Tahun depan ada film kisah penyanyi siapa lagi?

 

_____

 

Penulis
Harlan Boer
Lahir 9 Mei 1977. Sekarang bekerja di sebuah digital advertising agency di Jakarta. Sempat jadi anak band, diantaranya keyboardist The Upstairs dan vokalis C’mon Lennon. Sempat jadi manager band Efek Rumah Kaca. Suka menulis, aneka formatnya . Masih suka dan sempat merilis rekaman karya musiknya yaitu Sakit Generik (2012) Jajan Rock (2013), Sentuhan Minimal (2013) dan Kopi Kaleng (2016)

Eksplor konten lain Pophariini

Farrel Hilal Gabung Sony Music Entertainment Indonesia

Menambah katalog perjalanan musiknya, Farrel Hilal kembali dengan single baru berjudul “Di Selatan Jakarta”. Perilisan ini menandai kerja samanya dengan label musik Sony Music Entertainment Indonesia.   Dalam meramu aransemen musik “Di Selatan Jakarta”, …

Lirik Lagu Rayakan Pemenang Morfem untuk Kemenangan Timnas

Teringat single Morfem “Rayakan Pemenang” dalam album mini SneakerFuzz yang rilis 10 tahun lalu. Kami memutuskan untuk membuat artikel lirik lagu ini bertepatan dengan momen kemenangan Tim Nasional (Timnas) Indonesia atas Korea Selatan di …