Dari Luar Jakarta: 8 Rilisan Album dan EP Pilihan di 2023

May 15, 2023
Bising Kota

Dalam Bising Kota kali ini Pophariini melaporkan para musisi dari kota di luar Jakarta yang merilis album di 2023. Baik itu mini (EP) maupun album penuh. Tentu kami sadar kalau tidak mampu menjangkau seluruh mereka yang merilis album sejauh ini di tahun ini. Yang jelas daftar ini hanyalah yang tertangkap radar kami dengan bantuan para kontributor Pophariini di beberapa kota. Menariknya dari semua itu kami menemukan beberapa fakta menarik.

Seperti dalam pantauan kami, kota Malang tercatat sebagai kota dengan musisi yang paling produktif di awal tahun ini. Total hampir 10 musisi yang merilis album penuh dan EP. Dari Hallam Foe – Pesona Destruksi Diri (EP), Alaska – Proses dan Waktu, Moor – Disappear (EP), Atlesta – Sincerely Forever, re:NAN – Leaving Depression, Calestial Carnage – Psychic Wound (EP) hingga solois perempuan Jeje Kwan dengan EP Alur Rasa.

Semarang tidak kalah seru. Ada dua nama yang menarik perhatian kami. Unit thrash metal Slakter dan solois progresif rock, Celestial Carnage yang merilis EP menarik. Juga Surabaya dengan unit indiepop nya, dan Medan yang punya band hardcore punk yang berpersonil perempuan, Peach. Tidak hanya itu, Bali pun punya unit indie pop, Hello Microphone, dan Bandung punya solois elektopop, Rayhan Murtaza.


Malang

1. Celestial Carnage – Psychic Wound (EP) (Post-punk/dark wave)

EP kedua dari proyek post punk/dark wave dari Hilmo. Sebelumnya merilis EP “Psychic Wound”. Dirilis oleh Ordo Nocturno yang merupakan jaminan musik musik gelap.

Semarang

2. Slakter – Warmageddon (EP) (Trash metal)

Thrash metal klasik yang terbentuk di 2015 ini merilis album yang cepat dan tanpa ba-bi-bu langsung menghajar telinga.

 

3. Atarashi Natsukashi – S/T (EP) (Progrock)

Proyek solo David Wibowo, mahasiswa Studi Musik Pra-Barok Institut Musik Semarang Utara. Dibanding album sebelumnya Machine Funk (2020) yang lebih disko, di EP keduanya ini ia mengambil arahan berbeda dengan musik progresif eksperimental

 

Surabaya

4. Humi Dumi – Nodus Tollens (EP) (Alt. pop)

Unit alternatif pop dari Surabaya ini telah merilis EP di 2014 dan LP Pathless 2021. Di awal kembali merilis EP dengan seabrek kolaborator dan hasilnya tidak mengecewakan.

 

Medan

5. Nisha – Peach (EP) (punk/hardcore)

Kuartet hardcore punk dari Medan yang bising dan digawangi sepenuhnya oleh para perempuan yang terdiri dari Aca (vokal), Maddie (gitar), Sate (bas) dan Lesli (drum). Catchy dan bertenaga. Meskipun sampul albumnya sebetulnya bisa lebih menggambarkan isinya yang menarik.

 

Binjai, Sumatera Utara

6. The Lips – Rock N’ Idiots (EP) 

Kuartet rock dari kota Binjai, Sumatera Utara. Walaupun EP ini baru berisi dua lagu, tapi potensinya menjanjikan. Menyengkan bisa mendengar ada bibit musik rock seperti ini dari daerah barat Indonesia.

 

Bali

7. Hello Microphone – Katarsis (EP) (Alt. pop)

Catchy dan potensial untuk ber sing-along meski terdengar sedikit berat. Mereka menyebut musiknya dengan pop-underground. Apapun itu yang mereka sebut yang jelas EP ini sangat joget-able.

 

Bandung

8. Rayhan Murtaza, POP (EP)

Kenalkan solois elektropop Rayhan Murtaza, yang sebelumnya adalah pentolan band hard rock NEAT. Baru merilis EP nya, POP dalam bentuk kaset di Record Store Day pekan lalu (6-7 Mei),. Menghadirkan musik elektronik dengan sentuhan disko, R&B, reggae dan bahkan bossanova.


 

Eksplor konten lain Pophariini

Di Balik Panggung Serigala Militia Selamanya

Seringai sukses menggelar konser Serigala Militia Selamanya di Lapangan Hockey Plaza Festival hari Sabtu (30/11). Bekerja sama dengan Antara Suara, acara hari itu berhasil membuat program pesta yang menyenangkan untuk para Serigala Militia tidak …

Wawancara Eksklusif Adikara: Bermusik di Era Digital Lewat Tembang-Tembang Cinta

Jika membahas lagu yang viral di media sosial tahun ini, rasanya tidak mungkin jika tidak menyebutkan “Primadona” dan “Katakan Saja” untuk kategori tersebut. Kedua lagu itu dinyanyikan oleh solois berusia 24 tahun bernama Adikara …