Dee Lestari Beri Penghormatan untuk Kesedihan
Setelah sekian lama tidak merilis musik, Dee Lestari kembali dengan single “Berduka”. Sayang, kembalinya Dee ke blantika musik ini dilatar belakangi oleh kejadian yang tidak mengenakan.
Pada awalnya, lagu yang diciptakan secara singkat dan selesai dalam satu hari ini tidak ditujukannya kepada Reza Gunawan, sang suami. Ia hanya ingin menciptakan lagu tentang proses kesedihan yang dibahas secara mendalam karena merasa bahwa jarang ada lagu yang membahasnya. Menurutnya proses menghadapi duka tersebut harus dihormati.
View this post on Instagram
“Saya jadi tahu apa yang kamu rasakan kalau saya tidak ada,” ungkap almarhum Reza setelah mendengarkan lagu tersebut, empat hari sebelum ia jatuh sakit. Dee pun sempat merasa bahwa lagu ini menjadi semacam intuisi akan apa yang akan terjadi di depan.
Setelah Reza berpulang pada 6 September silam, penyanyi yang juga tergabung di grup vokal Rida Sita Dewi ini akhirnya terpanggil untuk memproduksi karya ini menjadi sebuah lagu utuh yang direkam. Andi Rianto menjadi sosok yang langsung dihubungi Dee perihal hal ini. Andi pun langsung setuju untuk membantu proses penggarapannya.
Dee mengaku dalam sesi tanya jawab dengan awak media yang diadakan di kantor Trinity Optima Production pada Selasa (29/11), bahwa dalam proses pengerjaannya lagu ini tidak susah untuk dinyanyikan. Ia sudah tahu persis bagaimana mengekspresikan setiap lirik dari lagu tersebut karena lagu ini diciptakannya sendiri.
Dari segi teknis, Dee merasa bahwa kesulitan lagu ini terletak di bagaimana caranya menyeimbangkan antara bernyanyi merdu dan bernyanyi ekspresif. Aransemen musik minimalis dari Andi Rianto juga ditujukan agar lagu ini terasa intim tanpa terganggu oleh instrumentasi yang terlalu megah.
Video musik untuk “Berduka” juga sudah bisa disaksikan di kanal YouTube Trinity Optima Production. Disutradarai oleh Wahyu Taufani Prialangga, Dee mengungkapkan bahwa meski video ini didominasi warna hitam dan putih namun warna putih lebih menonjol.
“’Berduka’ ini tidak ingin ditampilkan sebagai lagu yang kelam, tapi ini sebuah duka yang masih menyimpan semacam pengharapan,” jelas Dee Lestari tentang konsep dibalik video klip tersebut.
Lewat lagu ini, Dee ingin menyampaikan kepada pendengarnya bahwa duka adalah proses wajar yang harus dinikmati. Bagaimana kita sebagai yang berduka harus membuka diri kepada semua kesedihan tersebut.
“Lagu ini justru memberikan izin untuk seseorang berduka, menjadi jujur dan rapuh,” pungkasnya.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
eńau Merangkum Berbagai Emosi dalam Album Lingkaran
Usai merilis album Sumber Rezeki pada tahun lalu, eńau kembali dengan album terbaru bertajuk Lingkaran yang merangkum serpihan cerita dari orang sekitarnya (22/11). Dalam siaran pers, tertulis bahwa dari cerita-cerita tersebut, eńau menyadari bahwa …
Kelompok Penerbang Roket Rilis Album KOMA Berisi 7 Trek
Setelah terakhir merilis album Aksioma setahun lalu, Kelompok Penerbang Roket kembali dengan album terbaru yang diberi judul KOMA (15/11). Album ini menghadirkan 7 lagu penuh energi dan emosi yang sebagian besar ditulis dan dinyanyikan …