Deugalih Kembali Bercerita

May 17, 2021

Deugalih kembali bercerita, dan juga melanjutkan perjalanan bermusiknya. Hari Rabu (12/05) lalu, Deugalih resmi melepas “Tak Ada Ode di Rumah”, nomor terbarunya.

Jika pada album solonya yang lalu (Tanahku Tidak Dijual – 2017), Deugalih bercerita mengenai tanah dan cerita-cerita yang beririsan dengan hal tersebut, maka dalam “Tak Ada Ode di Rumah”, dirinya membawa cerita mengenai sejarah panjang yang tak kunjung usai di negeri ini – yakni peristiwa dari tahun 1965 hingga tahun 1998.

Tidak hanya itu, “Tak Ada Ode di Rumah” juga menjadi medium apresiasi dari solois bernama asli Galih Nugraha Su ini untuk 14 tahun Aksi Kamisan.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Galih Nugraha Su (@deugalih)

“Saya harap, di masa pandemi lagu ini jadi napas panjang perjuangan teman-teman, bahwa kami, musikus atau masyarakat pada umumnya masih berharap besar pada keberpihakan negara atas penyelesaian/penuntasan kasus kekerasan dan penghilangan paksa di negara ini”, tutur Deugalih melalui kiriman emailnya.

Selama lebih dari tiga menit, “Tak Ada Ode di Rumah” menawarkan sebuah karya musik dengan nuansa yang – jika mengingat tema besar yang dibawa oleh Deugalih, bisa dibilang bahwa ‘gelap’ dan ‘mencekam’ adalah nuansa yang mengiringi perjalanan dari nomor selama tiga menit ini.

Penyebutan kedua nuansa tersebut pun beralasan, bagaimana sejak detik awal dari “Tak Ada Ode di Rumah” langsung dimulai dengan tempo datar hingga berakhirnya nomor ini, juga dengan hadirnya suara-suara yang mirip dengan suara letupan dan pecahan kaca, yang semakin menegaskan nuansa tersebut.

Deugalih, seakan membawa pendengarnya untuk turut ‘merasakan’ ingatan kolektif yang disajikan oleh dirinya.

Turut dibantu oleh Demajors, nomor terbaru dari Deugalih, “Tak Ada Ode di Rumah”, sudah bisa disimak melalui berbagai layanan streaming musik yang tersedia.

Kabar terakhir, rencananya Deugalih akan kembali melepas album terbarunya di tahun ini, namun “Tak Ada Ode di Rumah” tidak akan hadir di album tersebut.


 

Penulis
Raka Dewangkara
"Bergegas terburu dan tergesa, menjadi hafalan di luar kepala."

Eksplor konten lain Pophariini

Bank Teruskan Perjalanan dengan Single Fana

Setelah tampil perdana di Joyland Bali beberapa waktu lalu, Bank resmi mengumumkan perilisan single perdana dalam tajuk “Fana” yang dijadwalkan beredar hari Jumat (29/03).   View this post on Instagram   A post shared …

Nyala Aksara: 25 Tahun Grindcore Pioner Semarang, AK//47

Saat ini AK//47 berbasis di Oakland, California, Amerika Serikat. Namun, Indonesia, terutama Semarang, tidak dapat dilepaskan dari tubuh AK//47