Dhira Bongs Jadi Multi-instrumentalis di Single Terbarunya

Jul 23, 2018

Musisi asal Bandung, Dhira Bongs kembali dengan single terbarunya bertajuk “Jangan Tumbuh”. Ini adalah single terbarunya sejak single “Strugglin'” yang dibuatnya setahun lalu.

Yang menarik di single ini, Dhira Bongs menampilkan sesuatu maksimal sepanjang sejarah rekamannya. Selain menulis lirik dan membuat komposisi, kali ini Dhira Bongs mencoba menjadi multi-instrumentalis dengan cara memainkan seluruh instrumen musiknya, dari bass, keyboards, bahkan drum.

Jika lagu “Strugglin” pada semester silam menceritakan tentang bagaimana mempertahankan diri dalam bermusik, sekarang lewat “Jangan Tumbuh”, Dhira Bongs menceritakan ribetnya mempertahankan sebuah hubungan.

Dhira Bongs / dok. dhirabongs (instagram).

Pada lagu bernuansa chillwave ini Dhira Bongs melakukan eksplorasi diluar kebiasaannya. Eksplorasinya terfokus pada struktur alur penceritaan, ia berkisah, awal konflik dan konklusi yang menyajikan ending terbuka, seperti layaknya dalam penceritaan sebuah film.

“Curiga sering dijadikan alasan tercetusnya tindakan memberi tekanan pada pasangan, terutama ketika tertangkap basah ada campur tangan lain dalam hubungan. Selain cemburu, alasan lain memberi tekanan tersebut bisa saja karena sedang merasa terancam, entah itu karena takut pasangannya direbut; atau bahkan sekadar berniat melindungi atau
mencegah dari hal yang tidak diinginkan,” ujar Dhira Bongs tentang isi lagu “Jangan Tumbuh” ini.

Di lagu ini, Dhira memainkan peran sebagai pihak yang dicurigai, lalu merasa bersalah, namun larangan tersebut justru menimbulkan usaha untuk memberi peringatan bahwa tidak menutup kemungkinan yang terjadi adalah hal yang sebaliknya. Seolah semakin dilarang, semakin menjadi.

Sampul single Dhira Bongs – Jangan Tumbuh

Sepanjang kariernya, Dhira Bongs telah merilis 2 album, My Precious (2014) dan Head Over Heels (2016). Lagu “Jangan Tumbuh” ini sudah bisa dinikmati di layanan streaming musik digital. Adapun video musiknya sendiri akan tayang pada tanggal 25 Juli nanti.

Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.

Eksplor konten lain Pophariini

Wawancara Eksklusif Kossy Ng dan Dimas Ario Spotify: Edukasi Stream dan Musik Berbayar Masih Jadi Tantangan Besar

Saat menentukan apa saja yang ingin diangkat untuk KaleidosPOP 2024, tim redaksi Pophariini langsung berpikir soal keberadaan platform streaming musik yang menjadi salah satu tolok ukur kesuksesan perjalanan band dan musisi di era ini.  …

We Are Neurotic Mempersembahkan Album Mini Terbaru Asian Palms

Trio disco dan jazz asal Jakarta, We Are Neurotic menutup tahun 2024 lewat perilisan album mini terbaru yang diberi nama Asian Palms (13/12) bersama C3DO Recordings sebagai label naungan.     Album Asian Palms …