Di Balik Panggung Blackandje Fest 2023

Oct 31, 2023

Blackandje Fest kembali digelar hari Minggu (29/10) di Bulungan Outdoor, Blok M, Jakarta. Sempat tertunda 3 tahun karena pandemi, perhelatan mengambil tajuk Rise Into Flames dalam menandai kebangkitan di tahun keduanya.

Festival ini juga menjadi momentum untuk menampilkan band-band berdistorsi di Bulungan setelah sekian lama tanpa kebisingan. Bisa dikatakan, Blackandje Fest menjadi semacam ajang reuni bagi para pegiat musik keras di Indonesia.

“Sebenarnya yang menarik spiritnya sih, jadi setelah kita gak bisa ngapa-ngapain, khususnya di Bulungan ini, terus kami sekarang bikin acara yang mengembalikan metal, khususnya anak-anak underground Jakarta,” kata Mitra Rizki Nanda, Project Manager Blackandje Fest kepada Pophariini.

Sebagai festival musik keras, Blackandje Fest 2023 menampilkan band-band yang membawakan berbagai macam aliran dari subgenre rock dan metal, seperti Darksovls, Komunal, Dead Vertical, Revenge The Fate, Vlaar, Tabraklari, Kras, dan masih banyak lagi.

Bermodalkan akses media dan koneksi dengan pihak band yang tampil, kami berhasil menembus barikade untuk masuk ke area backstage yang terletak percis di sisi kanan panggung. Berikut momen yang kami abadikan di ruangan sakral tersebut.

Band yang pertama kami saksikan di Blackandje Fest 2023 adalah Kras. Unit thrash metal yang para personelnya mengaku berasal dari berbagai daerah di Jabodetabek ini menghajar panggung pukul 13:30 WIB saat matahari sedang semangat menyinari Bulungan.

Donny HR, gitaris dari Kras melakukan pendinginan usai menantang matahari di panggung. / Dok. Syauqi Ibrahim

Tabraklari menjadi nama selanjutnya yang menjadi perhatian. Band hardcore punk asal Tangerang ini mendapatkan kesempatan untuk tampil di hadapan salah satu fans cilik mereka. Para personel mengatakan, anak tersebut pernah menyanyikan lagu Tabraklari berjudul “Aku Marah” dalam sebuah unggahan video di media sosial.

Tabraklari bertemu dengan fans cilik. / Dok. Syauqi Ibrahim

Meski banyak yang mempertanyakan, “Black metal kok main di festival?” kepada band satu ini. Nyatanya, penampilan Vlaar patut diapresiasi. Matahari siang ternyata tidak mampu menghentikan mereka yang mengaku datang dari Desa Svkatani ini untuk menyebarkan kegelapan.

“Udaranya panas, udah kayak neraka,” kata Wali Cerai alias Morrgth pemain bas Vlaar.

Wali Cerai sudah siap dengan riasan wajahnya. / Dok. Syauqi Ibrahim

Menjelang malam, meski daerah panggung sudah terasa lebih sejuk, namun udara panas sepertinya masih enggan meninggalkan ruangan belakang panggung. Meski begitu, para penampil di paruh akhir acara yang baru tiba seakan tidak memedulikan hal tersebut, dan tetap menjalin pertemuan dengan penuh sukacita bersama para kolega metal lainnya.

Boy dari Dead Vertical sedang berbincang dengan Daniel Mardhany dari Darksovls. / Dok. Syauqi Ibrahim

Andyan Gorust memanfaatkan momen untuk ngonten di belakang panggung. / Dok. Syauqi Ibrahim

Meski judul artikel ini ‘Di Belakang Panggung’, kami mendapatkan bonus sampai ke tempat penginapan salah satu band penampil. Komunal selesai dari aksinya yang memang ingin kami wawancara memberikan usul untuk melakukan kegiatan tanya-tanya di lobi hotel dekat tempat acara karena mereka harus segera balik ke Bandung.

Blackandje Fest menjadi momen kembali Komunal ke Bulungan, setelah mereka terakhir kali manggung di area Gelanggang Olahraga tersebut 13 tahun lalu. Malam itu, Komunal juga menampilkan Morrgth dari Vlaar yang bertugas mengisi posisi bas.

Komunal bersantai di lobi hotel usai tampil di Blackandje Fest. / Dok. Syauqi Ibrahim

Festival secara keseluruhan sukses membangkitkan memori indah metalheads di tempat bersejarah ini. Seperti judul lagu Dead Vertical, seluruh penampil sukses membuat Bulungan bergetar! Sampai jumpa di tahun berikutnya.

Penulis
Gerald Manuel
Hobi musik, hobi nulis, tapi tetap melankolis.

Eksplor konten lain Pophariini

Juicy Luicy – Nonfiksi

Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …

Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana

Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu.     View this post on Instagram …