Di Balik Panggung Jogjarockarta Festival 2024
Jogjarockarta Festival 2024 sukses mempertemukan para raksasa metal hari Sabtu (27/01) di Stadion Kridosono. Pergelaran bertajuk Klash of The Titans ini menghadirkan penampil utama Kreator asal Jerman dan In Flames dari Swedia.
Selain dua band metal internasional tersebut, festival besutan Rajawali Indonesia ini turut menghadirkan penampilan unit metal lokal seperti Voice of Baceprot dan Death Vomit.
Kami sempat menemui Anas Syahrul Alimi, selaku CEO Jogjarockarta Festival dan pendiri Rajawali Indonesia. Ia mengatakan hanya 4 penampil untuk penyelenggaraan tahun ini karena penyederhanaan acara.
Anas juga memiliki alasan tertentu untuk memilih VOB dan Death Vomit tampil bergantian dengan Kreator dan In Flames di festivalnya.
Memilih Death Vomit karena Anas ingin menghadirkan perwakilan band metal dari Yogyakarta, yang saat ini diperkuat dengan kehadiran Agustinus Widi pada vokal. Sedangkan VOB, ia melihat prestasi tiga perempuan muda asal Garut ini bisa membawa musik dan identitas mereka ke panggung festival internasional seperti Wacken Open Air.
Berbekal akses backstage yang diberikan pihak penyelenggara, kami berhasil menangkap beberapa keseruan di balik panggung Jogjarockarta Festival 2024. Simak langsung di bawah ini.
Hujan tak menghalangi berjalannya festival
Kegiatan meliput Jogjarockarta dimulai dengan hujan deras yang cukup mengkhawatirkan. Suasana di balik panggung festival penuh dengan kru panggung yang bekerja memakai jas hujan berbagai warna.
Hujan membuktikan tidak menyurutkan semangat para metalhead untuk mengantre di tenda merchandise, membeli cendera mata dari festival metal tahunan di Jogja ini.
VOB menghajar panggung pukul 17.00 WIB saat hujan masih menampakkan taringnya. Para penonton penuh kesiapan memakai jas hujan yang dibeli di depan tempat acara agar tetap bisa menyaksikan aksi Firda Marsya Kurnia, Widi Rahmawati, dan Euis Siti Aisyah.
Suasana hangat menghiasi backstage Jogjarockarta Festival
Jogjarockarta merupakan panggung ke-3 VOB di Kota Gudeg. Band mengaku, sepanggung dengan Kreator dan In Flames adalah pencapaian mereka di tahun ini. VOB juga memiliki cerita tersendiri dengan Kreator.
Marsya selaku vokalis dan gitaris VOB mengatakan, ia dan rekan-rekannya sempat di-bully di internet karena mereka tidak tau siapa itu Kreator. Ia menambahkan, selama ini VOB hanya mendengarkan lagu-lagu band pimpinan Mille Petrozza tersebut, tanpa mengetahui siapa yang membawakannya.
“Jadi kami taunya yang ada di kaus itu. Kami pikir itu ya merek kaus aja. Oh, ternyata itu nama band,” kenang Marsya saat ditemui di balik panggung usai penampilan.
Kesuksesan VOB menerjang hujan tak lepas dari kerja keras kru panggung yang menamakan diri mereka sebagai Voice Of Crew. Meski harus melepas alas kaki dan memakai handuk saat bekerja, para kru tetap bersemangat demi menunjang penampilan VOB.
Sebelum Death Vomit beraksi, Jogjarockarta memberikan waktu khusus kepada 25 UMKM lokal yang membuka tenda untuk berjualan. Hal ini sengaja dilakukan supaya jualan para UMKM laku di acara.
“Ini salah satu strategi kami memang dari mulai Maghrib sampai Isya tidak ada penampilan band. Jadi, kami berikan kesempatan kepada teman-teman penonton untuk belanja di UMKM,” jelas Anas.
Penampilan Death Vomit di Jogjarockarta membawa suguhan baru. Masuknya Agustinus Widi di posisi vokal membawa napas segar untuk band yang baru saja merilis single anyar bertajuk “Divine Heretic” November 2023 lalu.
Suasana di balik panggung Death Vomit juga tak kalah seru dengan penampil sebelumnya. Kehadiran keluarga setiap personel membuat tenda balik panggung Death Vomit terasa hangat di tengah dinginnya cuaca Jogja pasca hujan.
Kru yang membantu penampilan Death Vomit juga merupakan wajah-wajah familiar di skena musik Yogyakarta. Kehadiran Ramberto ‘Obet’ Agozalie, drumer band eksperimental Jogja, Zoo sebagai kru Death Vomit juga merupakan pertemuan yang menyenangkan karena ia beberapa kali bisa mencairkan suasana dengan candaan.
Meskipun festival mengusung musik metal, tak sedikit penonton Jogjarockarta yang hadir membawa anak-anak. Di beberapa kesempatan, tampak beberapa anak sedang melakukan mini circle pit saat panggung berbunyi.
Malam ditutup dengan indah oleh penampilan apik dari Kreator dan In Flames. Jogjarockarta sukses membuktikan, mereka masih mampu untuk memuaskan dahaga para pecinta metal dengan suguhan band-band mancanegara terbaik.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Adrian Khalif – HARAP-HARAP EMAS
Jika menghitung dari awal kemunculannya dengan single “Made in Jakarta”, Adrian Khalif dapat dikatakan butuh waktu 7 tahun untuk sampai di titik tenar lewat perilisan single “Sialan” kolaborasi bareng Juicy Luicy. Itu pun berproses …
Mr. Whitesocks Mengadaptasi Musik Emo dan Math Rock di Karya Perdana
Mr. Whitesocks asal Malang resmi merilis karya perdana mereka berupa 2 single sekaligus yang bertajuk “Sticky Notes” dan “She/Her” di hari Kamis (21/11). Di karya ini mereka mencampur gaya musik emo dan math rock. …