Di Balik Panggung Wild Ground Live Sum 41 Final Tour
Wild Ground Live mempersembahkan Sum 41 Final Tour hari Sabtu (02/03) di Stadion Kridosono Yogyakarta. Ini merupakan panggung perpisahan band sebelum mereka bubar dalam tajuk Tour of The Setting Sum.
Tak hanya Sum 41 yang melakukan aksi namun juga Rocket Rockers dan Endank Soekamti hadir sebagai band pembuka mereka.
Kami sempat menemui Wiempy ‘Tebonk’ Adhari perwakilan Wild Ground Live untuk membicarakan tentang kedatangan Sum 41 ke Yogyakarta.
Tebonk mengatakan saat mendengar desas-desus band asal Kanada ini akan bubar, Wild Ground Live langsung menghubungi Sum 41 untuk bisa bermain Yogyakarta tahun lalu.
Sampai akhirnya, pihak band malah menawarkan untuk tampil di Jogja bertepatan dengan tur final mereka di Asia.
“Prosesnya panjang. Hari ini saya lega banget, semuanya berjalan lebih dari harapan kami. Mereka (Sum 41) show-nya senang banget, efek panggung dan sound luar biasa,” ucap Tebonk.
Selain mewawancarai pihak penyelenggara, kami juga berhasil mendapatkan akses untuk berbincang dan mengabadikan momen di balik panggung Rocket Rockers dan Endank Soekamti.
Rocket Rockers yang baru selesai melangsungkan rangkaian tur di Jepang Februari lalu sempat melontarkan pujian tentang suasana di balik panggung Sum 41 yang menurut mereka rapi.
“Walaupun agak becek karena hujan, tapi bisa diatasi dengan baik juga sama teman-teman dari Wild Ground Live,” kata Azka.
Bisma menambahkan, pemilihan Stadion Kridosono sebagai tempat penyelenggaraan memiliki kesan tersendiri baginya.
“Wild Ground Fest biasanya diadakan di Candi Prambanan yang lebih magis. Tapi ini di stadion kayaknya lebih ‘konser’ gitu,” ucap Bisma.
Selalu menarik ketika mendengarkan pengalaman para musisi yang mendapat kesempatan untuk bisa bertemu idola mereka. Para personel Rocket Rockers punya cerita tersendiri.
Band pernah bertemu All Time Low di balik panggung tahun 2010. Menurut Azka, saat itu perbincangan mereka dengan unit pop punk asal Amerika ini berlangsung seru sehingga berujung kolaborasi di panggung.
“Di backstage itu kami ngobrol, ‘Kita bikin sesuatu yuk’. Sampai akhirnya di ujung panggung mereka, kami bawain ‘Dammit’ bareng All Time Low. Itu suasana backstage yang menghasilkan sesuatu buat Rocket Rockers,” jelas Azka.
Usai menyaksikan penampilan Rocket Rockers, kami singgah di booth merchandise Wild Ground Live. Para pengunjung di sini bisa mendapatkan merchandise eksklusif tur final Sum 41, serta beberapa artikel Rocket Rockers dan Endank Soekamti.
Atas permintaan pihak band, pertemuan kami dengan Endank Soekamti terlaksana usai manggung. Sebelum tampil, kami mengabadikan momen anggota marching band yang didaulat untuk membuka panggung mereka.
Rapatnya jeda antara penampilan Endank Soekamti dan sang penampil utama, Sum 41 membuat pertemuan kami dengan band asal Jogja tersebut berlangsung singkat.
Di waktu yang terbatas kami berhasil mendapatkan jawaban tentang bagaimana suasana balik panggung yang ideal bagi mereka.
“Sama seperti sekarang ini, bisa nongkrong, bisa bertemu sama teman-teman wartawan dan band yang lain juga,” jelas Erix.
Sebagai warga Jogja, para personel Endank Soekamti juga mengaku Wild Ground Live adalah panggung kembalinya mereka tampil di Stadion Kridosono setelah terakhir lupa kapan tepatnya.
Panggung malam itu tentu saja ditutup dengan aksi yang energik dari Sum 41. Seperti yang sudah dijelaskan Tebonk di paragraf awal, band pimpinan Deryck Whibley ini terbukti memukau.
Saat sedang asyik menyaksikan Sum 41, kami tegur sapa dengan Roy Agus, penggebuk drum dari Death Vomit yang sempat kami temui juga di Stadion Kridosono untuk acara yang berbeda bulan Januari lalu.
Baik pihak penyelenggara Wild Ground Live dan semua band yang tampil di panggung secara keseluruhan berhasil mengukir kenangan manis di benak semua yang hadir.
Tebonk membocorkan setelah panggung Sum 41, ia dan tim bakal langsung mempersiapkan Wild Ground Fest yang dipastikan mengundang penampil dengan warna musik yang sejalan dengan Sum 41 dan Saosin yang hadir di edisi sebelumnya.
“Saya gak mau nge-spill [tertawa]. Pokoknya doain terus ya. Makasih banyak support-nya, saya sangat appreciate,” pungkasnya.
Penasaran siapa yang akan tampil di Wild Ground Fest mendatang? Mari nantikan.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana
Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu. View this post on Instagram …