Dialog Dini Hari Kembali Dengan Pralaya

Lama tak terdengar, Trio folk pulau Dewata, Dialog Dini Hari kembali dengan sebuah single baru berjudul “Pralaya”. Single ini diambil dari album penuh ketiga band yang akan berjudul Parahidup yang dirilis 17 Juli ini.
Selama kurang lebih empat tahun, mereka mengurung diri dan merenungkan kembali pertanyaan-pertanyaan eksistensialisme tentang perjalanan musikal mereka. Di kurun waktu tersebut itu mereka juga habiskan dengan merampungkan album baru. Sesuatu yang telah ditunggu-tunggu oleh fans mereka.
Dan single “Pralaya” dipercaya sebagai pembuka dari rangkaian proses menuju album baru ini. Tentang sebuah peristiwa aktual yang ternyata sudah pernah terjadi ribuan tahun lalu.
“Pralaya bercerita tentang hari ini, tentang sesuatu yang sudah pernah terjadi ribuan tahun yang lalu. Bahwa manusia memerangi, menghakimi manusia lain. Pada saat semuanya sirna nanti, kita mungkin menyadari bahwa kekuatan lain yang menghancurkan peperangan sesama manusia,” jelas Pohon Tua, penulis lirik utama Dialog Dini Hari.
Sejarah yang berulang, inilah sesuatu yang coba mereka rekam lewat Pralaya.

Artwork single Pralaya dari Dialog Dini Hari
“Segala macam nafsu manusia akan tunduk pada satu kekuatan besar alam jagat raya ini. Dengan memahami kedudukan manusia secara politik dan sosial individu itu sendiri, ternyata bisa mengubah watak manusianya,” lanjutnya.
Segenap kisah tentang dewa, kerajaan di masa lampau serta sejumlah artikel modern yang ditulis ulang oleh para sejarawan menjadi referensi penulisan dari lagu ini.
Selain “Pralaya”, Parahidup – album mereka – juga mengandung banyak cerita. Album ini merupakan pencapaian baru dari segi artistik untuk masing-masing personil Dialog Dini Hari.
“Dialog Dini Hari menawarkan sebuah ajakan untuk mendengarkan batas-batas bermusik yang kami jelajahi secara individu. Di Parahidup, kami mendobrak sekat-sekat mental ‘Harus begini, harus begitu’ ketika berkarya. Kami sudah tidak peduli lagi, biar saja lepas. Bila perlu hingga tak terkendali,” terang Pohon Tua.

Dialog Dini Hari / foto: Guswib
Selain Pohon Tua, Dialog Dini Hari juga beranggotakan Brozio Orah dan Putu Deny Surya. Formasi ini telah menghasilkan beberapa album bersama-sama.
Di album Parahidup, Dialog Dini Hari bekerja sama dengan seniman asal Jakarta, Ruth Marbun, yang menggarap seluruh artwork visualnya. Sementara itu, video musik yang digarap dengan baik oleh Esa Bani dan Kuncir Satya Viku.
Album Parahidup akan dirilis secara digital pada 17 Juli 2019 dan versi fisiknya mulai bisa akan diumumkan kemudian saat album tersebut resmi dirilis.
Selamat datang kembali Dialog Dini Hari!
_____

Eksplor konten lain Pophariini
5 Band Wonosobo Pilihan Budi TWL Youthfall
Dari sekian materi yang rilis setiap minggunya, masih banyak band-band dari berbagai kota di Indonesia yang belum masuk radar Pophariini. Melalui program Irama Kotak Suara, kami meminta vokalis band pop punk asal Wonosobo Youthfall, …
The Rain Hadirkan Single Terbaru Sendiri Tak Sendirian
Memasuki usia ke-24 tahun karier di penghujung 2025 nanti, The Rain yang digawangi oleh Indra Prasta, Iwan Tanda, Ipul Bahri, dan Aang Anggoro masih terus menjaga produktivitas musikal dengan tetap mengeluarkan karya musik. Setelah …