D’MASIV Tawarkan Perubahan di Usia 19 Tahun
D’MASIV mengawali tahun 2022 dengan album penuh TIME, yang diketik dalam huruf besar menunjukkan betapa berharganya waktu yang selama ini mereka sudah lewati.
Sudah mendekati dua dekade bersama, keutuhan personel D’MASIV yang tak goyah patut diacungi jempol. Masih beranggota Rian Ekky Pradipta (vokal), Dwikky Aditya Marsall alias Kiki (gitar), Nurul Damar Ramadhan atau Rama (gitar), Rai Dinata (bas) dan Wahyu Piaji (drum).
Penamaan TIME disebut telah menggambarkan keadaan mereka saat mengerjakan albumnya di masa pandemi. Menurut Rama, para personel jadi punya banyak waktu untuk mengobrol dan memikirkan band akan jadi apa ke depannya.
“Ada sedikit rasa emosional terhadap keadaan, orang banyak kehilangan di masa itu, ada yang merasa punya banyak waktu buat keluarga, ada juga yang menyesal enggak bisa punya waktu banyak lalu sudah ditinggal pergi oleh orang terkasih di masa pandemi,” kata Rama dalam siaran pers.
Setelah menjadikannya sebagai judul album pertama empat belas tahun yang lalu, akhirnya ‘Perubahan’ itu benar-benar terjadi bahwa banyak energi baru yang tertuang di album ini yang diharapkan bisa rasakan juga oleh para pendengar.
Jika diperhatikan D’MASIV selalu memakai cover art berupa foto band. Namun, sekarang ia mengajak Dmaz Brodjonegoro untuk berkolaborasi membuat lukisan yang berisi simbol-simbol perjalanan hidup mereka.
“Ada tentang pertaruhan, cinta, keberuntungan, harapan, kejayaan. Semua kami tuangkan di kover album ini,” ungkap Rian.
Di balik pengerjaan album mereka, hal baru yang dilakukan prosesnya tidak berlangsung di studio rekaman khusus. Melainkan dua tempat, yaitu kediaman Rian di Jakarta dan Omahe Kancaku milik Oni Krisnerwinto di Yogyakarta.
“Kami mengerjakannya di rumah, santai, tidak terpatok waktu. Kalau tiba-tiba enggak mood, ya sudah, kami santai-santai dulu. Kalau tiba-tiba ada tukang bakso di depan rumah, kami makan bakso dulu. Jadi tidak terkekang oleh sif studio,” jelas Kiki.
Memang ada kekontrasan dari album-album yang lain. Karakter musik di album TIME disebut lebih rapat. Kemudian musik, vokal dan backing vocal juga lebih groovy. Untuk pertama kalinya, D’MASIV juga mengajak Rayen Pono sebagai vocal director di album ini.
Rayen yang khas dengan musik R&B-nya turut menyumbangkan suara di lagu “Sahabat Jadi Kekasih”. Lagu bercerita tentang cinta segitiga yang dramatis. Selain Rayen, lagu ini turut menampilkan Regina Poetiray (Geisha).
Nama-nama lain yang ikut berkontribusi di album adalah sang legenda Fariz RM pada single “Kau yang Tak Pernah Tahu” dan Feel Koplo untuk lagu “Besok”.
Kabarnya, pemilihan kolaborator berjalan sangat natural. Mereka baru menentukan saat proses rekaman albumnya berlangsung. Yang tak kalah menarik, D’MASIV juga membuat lagu berbahasa Inggris penuh dalam judul “Side by Side”. Mereka memercayai Hasief Ardiasyah sebagai penulis liriknya, kemudian menggaet Qorygore juga untuk menulis dan mengisi bagian rap.
TIME menjadikan lagu “Sinema” sebagai single jagoan. D’MASIV berkolaborasi dengan Fiersa Besari dan Eross Candra di lagu ini. Lagu dianggap sesuai dengan kondisi sekarang, bahwa dunia sedang tidak baik-baik saja.
Harapan D’MASIV untuk pendengar tentang album ini, mereka bisa berkomentar jujur setelah mendengarkannya. Band tetap berharap album bisa menjadi sesuatu yang bermakna dan bisa diceritakan ke generasi yang akan datang.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Bangkit bersama Hindia dan Lomba Sihir
Joyland Festival adalah tempat bagi mereka yang menemukan makna mendalam karya musisi lokal Indonesia. Joyland Festival juga menjadi ajang yang menghubungkan kita dengan para musisi lokal Indonesia yang, lebih dari sekadar menghibur, membawa makna …
Menemukan Makna Hidup Lewat Musik The Cottons
Pernah bercita-cita sebagai seorang musisi namun keterampilan bermusik mandek, praktis menikmati buah karya musisi lokal merupakan alternatif sekaligus kegemaran tersendiri bagi saya. Entah sudah berapa kerabat menilai hobi ini sebagai kesenangan akan tren sesaat …