Dua Hari Bercengkerama di Prost Fest

Aug 16, 2022

Terik matahari yang menyengat ditambah angin sepoi-sepoi menjadi kegembiraan tersendiri. Ya, suasana pantai selalu bisa memunculkan kesan yang berbeda dalam penyelenggaraan festival musik.

Ini memang bukan festival musik tepi pantai yang pertama di Indonesia. Namun, keseruan yang baru sukses terwujud dalam Prost Fest yang diadakan pertama kali di selatan Sanur, Bali akhir pekan lalu.

Gerbang utama Prost Fest. / Dok: Pohan.

Setelah peraturan dilonggarkan per tahun ini, festival musik masih menjadi ajang pelepas rindu bagi mereka yang mungkin sudah lama absen dari konser para idolanya, maupun para penampil yang sempat istirahat manggung akibat pandemi.

Puluhan ribu penonton yang telah hadir memijakkan kakinya di pasir bersih untuk bisa menyaksikan puluhan penampil secara bergantian di dua panggung, Prost Stage dan Singaraja Stage.

Ukuran Prost Stage tampak lebih besar daripada Singaraja Stage. Di area ini, penonton khusus juga bisa berteduh secara nyaman karena dilengkapi tenda VIP Deck pada sisi depan kiri dan kanan panggungnya.

Manja di Singaraja Stage. / Dok: Pohan.

Apa lah arti megah tanpa sebuah keintiman? Intim yang dimaksud penonton tak hanya duduk atau berdiri sekadar sing-along, melainkan bisa menunjukkan ekspresi dengan melakukan crowd surfing atau membuat lingkaran di kerumunan. Kejadian ini hanya bisa ditemukan di Singaraja Stage.

Mereka yang tampil di sana antara lain Manja, Navicula, Soulfood, The Hydrant, Milledenials, Jangar, Nostress, Joni Agung & Double T, Rollfast, dan Superman Is Dead, serta nama-nama dari luar Bali seperti Sundancer, The Dare, Rub of Rub, The Panturas, Barasuara, Jason Ranti, The Paps, dan The Adams.

Menggila bersama Jangar. / Dok: Pohan.

Tentu bukan hal yang gampang membagi waktu agar bisa menyaksikan set penuh dari masing-masing penampil sejak awal sampai akhir. Di antara yang bikin betah, Navicula karena tetap mengagumkan semangatnya dan Milledenials band beraliran noise-emo yang baru terbentuk sekitar dua tahun lalu, kebisingannya mencuri perhatian.

Navicula tampil garang dengan materi album baru. / Dok: Pohan.

Begitu pula Superman Is Dead yang terjadwal menjadi band penutup di hari kedua. Mereka tak menyia-nyiakan kesempatan untuk menyambut kembalinya Jerinx. Selain membawakan lagu lama macam “Punk Hari Ini” dan “Jika Kami Bersama”, SID menghadirkan tamu spesial di nomor “Sunset Di Tanah Anarki”. Tamu spesial mereka adalah Nora, istri Jerinx. Nora pun mengaku, kolaborasi perdana di panggung SID ini suatu kehormatan baginya.

Selamat datang kembali, JRX! / Dok: Pohan.

Kedua panggung sama-sama berkesan selama dua hari penyelenggaraan. Nama-nama yang beraksi di Prost Stage seperti Kaleb J, Diskoria, Juicy Luicy, NOAH, Tipe-X, Andmesh, Judika, Slank, HiVi!, RAN, Fourtwnty, Rizky Febian, Mahalini, Kahitna, Ndarboy Genk, Shaggy Dog, dan Oomleo Berkaraoke & Andika Mahesa.

Pertunjukan musik di mana pun akan menjadi sesuatu yang tak terlupakan bagi penontonnya dengan adanya gimmick. Kaleb J dan Kahitna mengajak penonton mereka masing-masing naik ke atas panggung untuk menciptakan kenangan itu.

Sore bersama Kaleb J. / Dok: Pohan.

Ketika NOAH membawakan lagu lama dengan aransemen yang baru. Slank sempat membawakan nomor “Poppies Lane Memory” dari album Tujuh yang dirilis mereka 24 tahun yang lalu dengan khidmat.

Slank. / Dok: Pohan.

Selain panggung musik, Prost Fest menyediakan banyak pilihan tenda untuk menjadi singgahan. Baik tenda makanan dan minuman, pecinta musik yang senang mengoleksi bisa mengunjungi tenda penjualan merchandise spesial Prost Fest dan merchandise dari para penampilnya.

Booth merchandise di Prost Fest. / Dok: Pohan.


 

Penulis
Pohan
Suka kamu, ngopi, motret, ngetik, dan hari semakin tua bagi jiwa yang sepi.

Eksplor konten lain Pophariini

Band Rock Depok, Sand Flowers Tandai Kemunculan dengan Blasphemy

Setelah hiatus lama, Sand Flowers dengan formasi Ilyas (gitar), Boen Haw (gitar), Bryan (vokal), Fazzra (bas), dan Aliefand (drum) kembali menunjukan keseriusan mereka di belantika musik Indonesia.  Memilih rock sebagai induk genre, Sand Flowers …

Nyala Aksara: 25 Tahun Grindcore Pioner Semarang, AK//47

Saat ini AK//47 berbasis di Oakland, California, Amerika Serikat. Namun, Indonesia, terutama Semarang, tidak dapat dilepaskan dari tubuh AK//47