Eksotisme Sembilanpuluhan RL + KLAV

Tidak sedikit duo musisi yang punya musik bagus namun jarang terekspos, entah karena tak produktif atau memang mereka tak punya banyak kesempatan. RL + KLAV termasuk salah satunya, proyek vokalis dan multi instrumentalis ini tengah merangkak untuk mendapat tempat di industri musik tanah air.
RL + KLAV terdiri dari dua orang: Keshia Aita a.k.a. KLAV, cewek multi-instrumentalis sekaligus produser musik dan RL (Rhythmical Language / Rizkia Larasati) perempuan yang kerap memproduksi karya musik sejak 2014 melalui Soundcloud. Selain itu, penyuka Erykah Badu dan Aaliyah ini telah bekerja dengan produsen seperti NAJ, Andre & Kareem Soenharjo (Yosugi), dan lainnya.
Mengawali panggung ke panggung, mereka mulai berani menggebrak dunia rekaman dan memproduksi mini album, Basic. di tahun ini. Menyusul videoklipnya, “Lover” yang tayang di penghujung lalu ini membuat kami tambah kesengsem.
Bagaimana tidak, menyimak video yang dibuat atas dasar kerjasama dengan konsultan film, NYRA Studio, SAE Institute, Kenobi Space dan Peqho Production ini. Dari visual, warna dan jalan ceritanya, ada semacam getaran akan nostalgia sembilanpuluhan yang terbangun di sana, terutama dari film esek-esek murahan yang sempat ngetren di eranya. Ada pembunuh berantai mengejar wanita seksual, sangat baik tereksekusi.

Akan bersinar di 2019: RL+Klav
“Untuk sangat memahami apa itu cinta, kita harus melihat ke bawah permukaan topeng seseorang, memaafkan kesalahan, dan penyimpangan dengan simpati. Dari sana, kita sudah cukup berani untuk memahami bagian paling gelap di hati kita,” ungkap mereka soal cerita di baik videoklip ini. Entah apapun alasan di balik video ini, namun sepertinya musik RL + KLAV dan videonya seolah klop.
Nostalgia ‘kembali ke 90-an’ sepertinya tetap akan diminati. Ini terbukti dari beberapa single tanah air yang punya feel serupa. Belum lagi acara-acara tribute kepada era tersebut yang makin marak tiap tahunnya. Kalau sudah begini, sepertinya RL + KLAV akan bersinar. Kita lihat saja nanti.
https://www.youtube.com/watch?v=22h1pSeybvk

Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
6 Album Indonesia dengan Bas Terlegit Favorit Ginda Bestari
Pada Jumat (14/02), kami menghadiri D’Addario Event Launch di Mall of Indonesia, Jakarta Utara. Acara tersebut dimeriahkan oleh sederet gitaris dan bassist ternama Indonesia. Salah satu yang namanya tak asing lagi adalah Ginda Bestari. …
Wawancara Eksklusif Teenage Death Star: Mengajak 12 Musisi ke Taman Bermain Thunder Boarding School
Teenage Death Star rilis album! Rasanya kalimat itu sendiri sudah jadi berita yang menarik bagi para pegiat musik lokal. Pasalnya, band ini hanya memiliki satu album penuh bertajuk Longway to Nowhere sejak terbentuk tahun …