Enggak Cuma Manggung, Musisi-Musisi Ini Nge-DJ di Pophariini Stage

Feb 15, 2023

Pophariini berkesempatan ikut memeriahkan Pasar Musik yang digelar tanggal 10 – 12 Februari lalu. Kami membuka ruang bagi para musisi untuk memainkan lagu-lagu pilihan mereka dalam format DJ Set.

Senang, Pophariini Stage ramai pengunjung selama tiga hari. Baik musisi yang memang akan tampil, maupun musisi yang sekadar mampir. Bahkan, mereka yang datang bukan cuma menonton siapa, tetapi juga berbelanja merchandise yang tersedia.

Booth vinyl di Pophariini Stage / Dok. Rachel Nadya

Pophariini Stage merupakan kolaborasi kami bersama HeyFolks!, dan SRM. Kira-kira festival mana lagi ya, yang bisa kami sambangi? Simak rangkuman keseruan Pophariini Stage di Pasar Musik berikut ini:


Hari Pertama Pophariini Stage

Band pertama yang menampilkan lagu-lagu favorit mereka di Pophariini Stage adalah White Chorus. Duo elektronik asal Bandung ini menikmati waktu mereka menjadi DJ, walau matahari siang itu sedang terik-teriknya.

White Chorus DJ Set di Pophariini Stage / Dok. Raka Dewangkara

Hari pertama Pophariini Stage juga diramaikan band fuzz rock kenamaan, Morfem. Lagu-lagu barat yang dibawakan Jimi cs di awal penampilan mereka, tidak terlalu direspons baik. Saat mereka mengumandangkan “Mereguk Anti Depresan Lagi” dari The Jansen, baru penonton berbondong-bondong memenuhi ruangan.

Morfem DJ Set membawakan lagu-lagu yang membuat pengunjung bernyanyi bersama / Dok. Raka Dewangkara

Suasana makin meriah saat Morfem memutar lagu-lagu wajib karaoke, seperti “Kuning” dari Rumahsakit, “Cinta Melulu” dari Efek Rumah Kaca, dan pastinya “Konservatif” dari The Adams. Penonton berebut untuk maju mendekati DJ Booth.

Keramaian di setnya Morfem / Dok. Raka Dewangkara

Salon RnB yang malam itu terdiri dari Gavendri, RL, Klav, dan Noni membawakan lagu-lagu yang satu nafas dengan nama mereka. Namun ditengah-tengah set, kolektif ini juga sempat memutarkan lagu “OMG” dari girlband Korea yang sedang populer akhir-akhir ini, New Jeans.

Salon RnB jajal DJ Set sebelum mentas / Dok. Raka Dewangkara

 

Hari Kedua Pophariini Stage

LONE, grup band asal Jakarta tampil cukup menghibur lewat lagu-lagu pop Indonesia 2000-an pilihan mereka. Lagu-lagu seperti “Ketahuan” dari Matta Band, “Ular Berbisa” dari Hello, dan “I Heart You” dari SM*SH semua dibawakan penuh canda. Mereka  sampai keluar dari ruangan untuk mengajak orang-orang masuk dan ikut bernyanyi.

Lone mengajak pengunjung untuk mampir ke Pophariini Stage / Dok. Rachel Nadya

Tak sedikit pula band dan musisi yang membawakan lagu-lagu sesuai dengan gaya musik mereka. Seperti Basboi yang hadir dengan nomor-nomor hip hop. Sesekali ia  melantunkan rima dari lagu pilihannya. Begitu pula dengan Clever Moose yang membawakan lagu-lagu bernafaskan Timur Tengah, sesuai dengan pendekatan musik mereka.

Beberapa lagu hip hop diputar oleh Basboi / Dok. Rachel Nadya

Penampilan Muztang di hari kedua berlangsung meriah. Lagu-lagu drum and bass pilihannya direspons baik para pengunjung di dalam, maupun di luar ruangan.

Muztang menutup hari kedua di Pophariini Stage

 

Hari Ketiga Pophariini Stage

Selepas menghibur para ‘Doggies’ dan ‘Honnies’ di Hiperbola Stage, Shaggydog langsung singgah ke Pophariini Stage yang terletak percis di seberang panggung mereka. Sang vokalis, Heruwa dipercaya para personel lain untuk memandu pesta di belakang set DJ hari itu.

Shaggydog langsung menghajar Pophariini Stage setelah tampil / Dok. Raka Dewangkara

Hari ketiga memiliki jadwal paling padat, namun juga menyisakan banyak momen ‘pecah’. Salah satunya, Oscar Lolang yang memainkan lagu-lagu piala dunia. Bahkan, ia tampil total dengan mengenakan jersey sepak bola.

Tiba malah hari, giliran pemain keyboard MALIQ & D’Essentials, Ilman Ibrahim yang berdiri di belakang meja DJ. Pria yang juga tergabung di Laleilmanino ini memutarkan lagu-lagu dari proyek bermusiknya, Laleilmanino, yang direspons meriah oleh para penonton yang hadir.

Satu hal yang disayangkan The Changcuters batal tampil. Hal ini terjadi karena memang waktu yang sudah tidak memungkinkan, lewati dari batas waktu yang ditentukan. Semoga bisa terwujud di kesempatan yang lain!


 

Penulis
Gerald Manuel
Hobi musik, hobi nulis, tapi tetap melankolis.

Eksplor konten lain Pophariini

Wawancara Eksklusif Dimas Pradipta Sum It! Studio: Cita-cita Masa Kecil Arsitek, Besar Jadi Arsitek Suara

Di kalangan pendengar, sosok Dimas Pradipta mungkin tidak familiar. Namun jika melihat keterangan kredit lagu-lagu populer, namanya banyak tersemat di layanan streaming musik.  Melihat unggahan Instagram Sum It! Studio miliknya, Dimas yang terlibat dalam …

Ramalan 9 Musisi Indonesia yang Bersinar di 2025

Kami menerbitkan artikel ramalan musisi sejak awal 2022 sebagai bentuk harapan bahwa dengan menghasilkan karya yang bagus musisi tersebut pantas untuk mendapatkan apresiasi yang lebih di industri musik. Dari memilih 10 nama, semenjak 2023 …