Enola, Pelteras, dan Sederet Nama Meriahkan Human Capital vol. 5
Hujan menyelimuti hampir seluruh area Jakarta pada Sabtu sore (22/10). Dinginnya udara sudah pasti menusuk kulit setiap orang petang itu. Namun satu daerah di area Jakarta Selatan, tepatnya di New Star Bar & Resto, tempat diadakannya event Dungeon Drive, cuaca dingin sepertinya tidak memberi pengaruh signifikan. Pasalnya, tempat itu sudah dipenuhi massa berbaju hitam yang ingin menyaksikan acara besutan Human Capital tersebut.
Sayangnya, hujan menyebabkan keterlambatan untuk menonton acara ke-5 Human Capital ini. Tiba di venue saat The Bunbury, band asal Yogyakarta tengah membawakan set mereka dan melewatkan penampilan perdana Glitter Piss yang memang tampil live untuk pertama kali malam itu.
Usai The Bunbury beraksi diatas panggung, giliran Vvachrri, trio emo/shoegaze asal Depok yang menghantam panggung tepat pukul 19.19 WIB. Vvachrri juga sempat membawakan kembali “Sex Tape” dari Deftones sebelum menutup set dengan nomor “Noble // Die With Me”.
Fleuro, band asal Surabaya yang naik setelah Vvachrri langsung menggempur panggung tanpa basa-basi dengan raungan gitar penuh distorsi. Penampilan Fleuro malam itu sangat intens sehingga mampu memantik crowd-surf pertama. Bahkan di lagu terakhir, vokalis Indy Sellen yang sudah melepas jaket kulitnya sempat naik ke atas monitor untuk mengakhiri aksi Fleuro.
Saat band selanjutnya, Morgensoll sedang bersiap-siap, para penonton sudah bersiaga di depan stage untuk menyaksikan penampilan mereka. Tepat pukul 20.35, lagu pertama dari Morgensoll berkumandang dan tampak beberapa penonton memejamkan mata menikmati suguhan musik heavy dari unit post-rock/metal tersebut.
“Mana liriknya?”, canda salah satu penonton merespon setlist Morgensoll yang memang membawakan nomor-nomor instrumental. Ucapan spontan ini sontak mengundang tawa dari penonton lain.
Selain menyaksikan para penampil di atas panggung, Human Capital juga menyediakan booth merchandise dari band yang tampil malam itu. Salah satu band yang merchandise-nya menjadi ‘primadona’ malam itu adalah t-shirt terbaru dari Enola. Band besutan Greedy Dust Records itu pun mengucapkan rasa terima kasihnya kepada penonton yang sudah membeli merch mereka.
Terakhir tampil pada Januari 2020, Pelteras yang selama 2 tahun lebih sibuk ‘menyumbangkan’ personelnya untuk band seperti Amerta dan Avhath akhirnya menggunakan panggung Dungeon Drive untuk mengukuhkan kembalinya mereka ke kancah musik.
“Kami akhirnya kembali,” ucap vokalis Techa Aurelia menyapa penonton yang sudah sangat antusias menyambut penampilan unit deathrock/post-punk yang sudah lama hiatus itu. Meski memakai baju putih, Techa tetap bisa menyuguhkan penampilan yang ‘menyeramkan’ dan penuh ‘kegelapan’.
Pelteras juga membawakan nomor baru berjudul “Sarang/Kubangan” yang menurut pemain bass Adam Bagaskara akan menjadi salah satu lagu di album perdana mereka.
“Kita lagi mixing 3 lagu dari album baru, jadi 3 lagu ini bakal rilis duluan. Termasuk si ‘Sarang/Kubangan’”, ujarnya kepada Pophariini.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Wawancara Eksklusif Ecang Live Production Indonesia: Panggung Musik Indonesia Harus Mulai Mengedepankan Safety
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pophariini masih banyak menghadiri dan meliput berbagai festival musik di sepanjang tahun ini. Dari sekian banyak pergelaran yang kami datangi, ada satu kesamaan yang disadari yaitu kehadiran Live Production Indonesia. Live …
Daftar Label Musik Independen dari Berbagai Kota di Indonesia 2024
Berbicara tentang label musik tentu bukan hal yang asing lagi bagi siapa pun yang berkecimpung di industri ini. Mengingat kembali band-band yang lekat dengan label raksasa sebagai naungan, sebut saja Dewa 19 saat awal …