Event yang Asik di Virtual yang Realistik

Feb 25, 2022

 

Beberapa waktu belakangan, lo mungkin udah mulai ngeliat kemunculan banyak banget acara yang dilabelin sebagai acara hybrid—sebuah acara yang menawarkan kemudahan untuk dihadiri peserta atau penonton baik secara fisik ataupun secara virtual. Sejak mulai kembalinya orang-orang melakukan kegiatan yang melibatkan pertemuan di dunia nyata, opsi acara hybrid ini keliatan kayak sebuah evolusi yang wajar. Mengingat, masih adanya kebutuhan untuk tetap menjaga keselamatan bersama di era sekarang dalam membuat sebuah event.

Di samping itu, tentu munculnya format acara hybrid juga disebabkan oleh banyaknya orang-orang yang udah terbiasa dengan dunia virtual. Selama sekitar dua tahun belakangan, berbagai pihak dipaksa untuk beradaptasi untuk bisa tetap produktif setiap harinya. Dari meeting kerjaan dalam ruang digital, sampai nonton konser secara virtual—solusi itu udah ngebuat kita luwes menghadapi situasi sehari-hari dengan kondisi seperti sekarang ini. Dari perspektif pembuat acara, format yang hybrid juga membuka kesempatan untuk bisa mengeksplor lebih jauh lagi kombinasi-kombinasi dunia nyata dan dunia virtual yang menarik.

Tapi, emangnya bakalan kayak gimana sih integrasi elemen fisik dan virtual dalam sebuah event nanti ke depannya? Kenapa kayaknya model hybrid ini bakal tetap ada dalam beberapa tahun ke depan?

 

Elemen virtual = audiens yang luas.

Ketika ada kehadiran elemen virtual dalam sebuah acara hybrid, berarti ada kemungkinan yang besar untuk mencapai audiens yang lebih luas juga—dibandingkan cuma sekedar audiens yang hadir di tempat. Elemen virtual itu juga memberikan kebebasan untuk memilih bagi para audiens terhadap cara menghadiri sebuah acara tersebut. Selain itu, hal ini juga bisa menjadi solusi berbagai batasan yang ada dalam sebuah venue. Kayak misalnya keterbatasan jumlah audiens yang hadir di tempat yang mungkin berpengaruh terhadap tingkat penjualan tiket acara—hambatan itu mungkin bisa teratasi dengan membuat versi virtual dari event terkait yang bisa menambah jumlah audiens tadi.

 

Efisiensi acara hybrid.

Format acara live yang dihadiri audiens atau peserta secara fisik biasanya punya cost yang signifikan, tergantung dari skalanya. Semakin banyak orang yang hadir, biasanya semakin gede juga venue yang dibutuhkan—yang berarti semakin banyak juga budget yang harus dikeluarkan. Format acara hybrid bisa jadi sebuah solusi untuk itu semua dan membatasi jumlah kehadiran fisik dengan adanya opsi kehadiran secara virtual. Otomatis, itu akan bisa mengurangi cost untuk hal-hal kayak misalnya biaya produksi, venue, catering, atau hospitality. Selain itu, audiens atau peserta yang hadir secara virtual juga bisa menghemat biaya—kayak misalnya biaya yang dibutuhkan untuk travelling ke event tersebut. Meski begitu, pembuat acara hybrid harus tetap memikirkan elemen virtual yang secara detail biar pengalaman yang didapatkan tetap menarik.

 

Model yang komprehensif.

Industri event adalah salah satu industri yang paling cepet beradaptasi dengan keadaan era sekarang. Kalo diliat lagi, tren kehadiran dunia virtual yang vital dalam kehidupan kita sehari-hari merupakan perubahan yang cukup drastis. Tapi, perubahan itu juga membawa beberapa benefit. Benefit dari kebiasaan baru untuk cenderung mengambil pendekatan yang lebih strategis untuk membuat sebuah acara jadi muncul—kayak misalnya benefit yang didapat dari kebutuhan untuk lebih efektif dari segi biaya; berusaha untuk membuat sistem yang berkelanjutan; ataupun kebutuhan untuk terus berinovasi. Meskipun begitu, nggak bisa dipungkiri kalo kehadiran secara fisik dalam sebuah acara adalah hal yang nggak tergantikan. Acara live yang dihadiri secara fisik mempunyai impact yang lebih gede dan memberikan kesan tersendiri bagi peserta atau audiens. Jadi, format acara hybrid adalah sebuah model yang tepat dan komprehensif untuk menyeimbangkan elemen dunia nyata dan dunia virtual.

Di masa depan tentu kita semua ingin merasakan semua inovasi ini diimplementasi dengan baik dalam industri ataupun secara karya individu. Karena batasan yang muncul selama periode social distancing membuktikan bahwa kreativitas dalam berbagai macam medium akan membuahkan solusi. Jika kamu ingin merasakan pengalaman virtual yang menjadi lini depan inovasi tanpa tandingan, ikuti link di sini!


 

Penulis
editorial

Eksplor konten lain Pophariini

Wawancara Eksklusif Ecang Live Production Indonesia: Panggung Musik Indonesia Harus Mulai Mengedepankan Safety

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pophariini masih banyak menghadiri dan meliput berbagai festival musik di sepanjang tahun ini. Dari sekian banyak pergelaran yang kami datangi, ada satu kesamaan yang disadari yaitu kehadiran Live Production Indonesia. Live …

Daftar Label Musik Independen dari Berbagai Kota di Indonesia 2024

Berbicara tentang label musik tentu bukan hal yang asing lagi bagi siapa pun yang berkecimpung di industri ini. Mengingat kembali band-band yang lekat dengan label raksasa sebagai naungan, sebut saja Dewa 19 saat awal …