Feast Merilis Album Studio Perdana Multiverses
Band rock asal Jakarta, .Feast resmi merilis album studio perdananya Multiverses pada 20 September 2017 di bawah label Leeds Records. Album berisi sebelas lagu ini juga beredar dalam format digital oleh Karma Records.
.Feast adalah Aristo Haryo (drum), Adnan S.P. (gitar), Baskara Putra (vokal), Dicky Renanda (gitar), dan F. Fikriawan (bas). Mereka sudah menjelajahi panggung-panggung Ibukota termasuk We The Fest 2017 bulan Agustus lalu.
Sebelumnya, .Feast sempat memperdengarkan lagu-lagu yang terdapat di album Multiverses lewat video musik “Wives Of Gojira”, dan video lirik “Sectumsempra” yang bisa disimak via kanal YouTube .Feast.
Nama-nama kolaborator yang ambil bagian di album ini antara lain Yudhistira (Racun), Bam Mastro, Haikal Azizi (Sigmun), Karaeng Adjie (Polka Wars), Mardial, Oscar Lolang, dan masih banyak lagi.
Album Multiverses mencampurkan berbagai elemen unik seperti gospel, motown, stoner, doom, hingga hip-hop. Untuk pre-order albumnya sendiri tersedia dalam beberapa pilihan bundle pack yang habis dalam kurun waktu seminggu.
Album Multiverse sudah tersedia di seluruh layanan musik streaming digital.
____
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Setelah 7 Tahun, Risky Summerbee & The Honeythief Kembali Rilis Karya Anyar
Setelah beristirahat 7 tahun, Risky Summerbee & The Honeythief asal Jogja akhirnya resmi kembali lewat single anyar bertajuk “Perennial” hari Minggu (21/04). Lagu ini merupakan karya pembuka untuk album mini terbaru yang mereka jadwalkan …
Rekomendasi 9 Musisi Padang yang Wajib Didengar
Di tengah gempuran algoritma sosial media, skena musik independen Padang sepertinya tidak pernah kehabisan bibit baru yang berkembang