Folk Penyendiri Dari Pinggiran Jakarta

Singer-songwriter memang tengah menjamur. Dari jantung kota sampai ke pinggiran, semua punya keresahannya sendiri, seperti yang dialami solois folk asal Depok bernama Bimo Aryo yang dikenal dengan nama Elegi.
Malang melintang di sub urban Depok sampai ke ibukota sejak 2013, bermain dari kampus ke kampus, komunitas ke komunitas, pemuda gondrong ini akhirnya memberanikan diri merilis karya-karyanya untuk dinikmati banyak orang dalam bentuk album penuh Desember ini.
Sebagai awalan, ia merilis single “Rindu Yang Kita Tangisi”. Sebuah lagu dengan tema ringan, mengenai pertemuan kembali setelah sempat berpisah.
“Sedikit mengulas ingatan yang pernah di kubur secara paksa lalu ditinggal pergi dan selesai. Bisa sedikit mengulas ingatan tentang cinta dahulu yang sering dianggap remeh temeh dan lain sebagainya,” ujarnya soal gagasan dibalik singlenya ini.
Lirik sederhana yang kuat, implisit, namun tetap mudah dipahami oleh pendengar sengaja dipilih Elegi untuk menghilangkan jarak antara makna lagu dan pendengarnya itu sendiri.
“Saya ingin menyediakan sebuah lagu yang bisa mewakili apa yang pendengar pernah rasakan, melalui lirik sederhana yang saya buat,” ujar lelaki gondrong yang mengklaim diri sebagai folk penyendiri.
“Setidaknya, jika tidak bisa hadir sebagai musik yang bagus. Elegi bisa hadir sebagai teman bercerita,” pungkasnya.
Dibantu oleh Khalif Fadhel untuk gitar dan vokal pendukung, “Rindu Yang Kita Tangisi” menjadi satu dari 12 lagu yang disiapkan dalam album debutnya yang juga diberi tajuk Merayakan Sepi yang akan dirilis oleh Senandung Records.
Yang ingin tahu lebih banyak tentang Elegi, silakan ikuti instagramnya di @suaraelegi dan soundcloudnya di suaraelegi
____

Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
6 Album Indonesia dengan Bas Terlegit Favorit Ginda Bestari
Pada Jumat (14/02), kami menghadiri D’Addario Event Launch di Mall of Indonesia, Jakarta Utara. Acara tersebut dimeriahkan oleh sederet gitaris dan bassist ternama Indonesia. Salah satu yang namanya tak asing lagi adalah Ginda Bestari. …
Wawancara Eksklusif Teenage Death Star: Mengajak 12 Musisi ke Taman Bermain Thunder Boarding School
Teenage Death Star rilis album! Rasanya kalimat itu sendiri sudah jadi berita yang menarik bagi para pegiat musik lokal. Pasalnya, band ini hanya memiliki satu album penuh bertajuk Longway to Nowhere sejak terbentuk tahun …