Ghea Indrawari – Berdamai
Ghea Indrawari, pemilik album debut Berdamai adalah penyanyi dan penulis lagu jebolan lima besar Indonesian Idol musim kesembilan di tahun 2018. Kehadirannya sempat membuat seluruh perhatian penikmat musik Indonesia tertuju padanya. Namun ternyata perjalan karirnya tidak semulus itu.
Single pertamanya “Rinduku” (2018) yang bernuansa bossanova ditanggapi dingin, begitu pula ke 10 single variatif yang hampir semuanya ia tulis sendiri selama empat tahun berselang. Dari musik pop niaga mendayu-dayu, musik pop urban hingga dance dan Kpop. Sampai akhirnya single ke 11 nya di 2023, “Jiwa Yang Bersedih” meledak dan viral, dan jadi lagu pertama dengan angka streaming tertinggi.
Di awal 2024 ini Ghea merilis album penuh, Berdamai yang pengaruhnya terasa dari sana-sini. Cukup kaget betapa mudah lagu-lagu ini masuk telinga saya. Meskipun mengingatkan pada beberapa musisi, hasil akhir perpaduannya membuat album ini terdengar sangat menarik.
Cukup kaget betapa mudah lagu-lagu ini masuk telinga saya. Meskipun mengingatkan pada beberapa musisi, hasil akhir perpaduannya membuat album ini terdengar sangat menarik
Sampul album, Berdamai bernuansa kelam dan tidak menunjukan wajah Ghea langsung, hanya via cermin. Secara estetika, visual ini jadi pembeda bila dibandingkan sampul album penyanyi perempuan jebolan Idol sejawatnya yang didominasi oleh foto cantik penyanyinya. Hal sama berlaku juga dalam lagu-lagunya. Musik akustik kontemplatif dengan kemegahan sinematik mendominasi di 10 lagunya. Mengalahkan jumlah lagu bernuansa galau mendayu-dayu yang lazim jadi menu utama dalam musik pop niaga.
Mayoritas lagu bergitar akustik menegaskan Ghea sebagai penyanyi yang juga bermain gitar. Pemakaian piano dominan khas musik pop niaga baru muncul dalam, “Teramini” dan “Berdamai” yang bertempo lambat. Menariknya dua lagu ini menegaskan jejak Ghea sebagai jebolan Idol yang banyak bermain di area pop niaga. Di sini Ghea cerdik tidak mengikuti formula teman-teman sejawatnya seperti Mahalini, Lyodra Ginting, Ziva Magnolya dan Keisya Levronka yang albumnya didominasi lagu pop balada mendayu bertema cinta untuk sang kekasih.
Perihal tema menjadi highlight menarik album ini yang lirik lagunya dominan berkontemplasi, atau, bahasa sekarangnya healing. Dari lagu cinta metafora bak dongeng dalam “Malaikat”; tentang penghakiman massa dunia maya dalam, “Kau Tahu Namaku, Bukan Kisahku”; gamang di usia dewasa,”Masa Mudaku Habis”; perenungan kontemplatif dalam, “Terima Kasih Sudah Bertahan” dan “Jiwa Yang Bersedih”; dan ditutup lagu upbeat bernuansa retro, “Manusia Paling Bahagia”.
Sebagai jebolan idol Ghea cukup cerdik membawa tema introspeksi dan refleksi yang kontemplatif. Meski di kancah sebelah, Kunto Aji telah melakukannya enam tahun lalu melalui Mantra-Mantra (2018), dan debut Nadin Amizah, Selamat Ulang Tahun (2020)
Sebagai jebolan Idol Ghea cukup cerdik membawa tema introspeksi dan refleksi yang kontemplatif. Meski di kancah sebelah, Kunto Aji telah melakukannya enam tahun lalu melalui Mantra-Mantra (2018), dan debut Nadin Amizah, Selamat Ulang Tahun (2020). Untuk nama terakhir terasa kental sekali pengaruhnya dalam album Ghea ini. Untuk tema, visual album, imaji hingga cara berpakaian Ghea. Tapi ini bukan hal yang buruk.
Pengaruh lainnya adalah”Masa Mudahku Habis” yang musiknya mengingatkan pada lagu “Monokrom” Tulus. Lalu tema dan penjudulan, “Terima Kasih Sudah Bertahan” yang mengingatkan pada kalimat “Thank You For Saving Yourself” jargon milk .Feast yang kerap digaungkan di panggung-panggung mereka. Cerdiknya Ghea punya dua lagu pop niaga , “Teramini” dan “Berdamai” yang digarap dengan baik, mampu menjadi highlight dan membuat dirinya lebih dari sekedar pengikut Nadin Amizah atau Kunto Aji.
Dengan semua pengaruh dari kancah sebelah dan tanpa melupakan akarnya di dunia pop niaga, Ghea berhasil tampil cerdik dan memikat melalui album Berdamai. Kudos juga untuk produser Andrew Joscha Sinaga. Bersama sang produser, Ghea membuktikan kalau Ia tidak hanya pengekor, tapi juga chef yang mampu meracik semua itu menjadi menarik. Kemampuan menulis lirik lagunya sendiri dan menjadi komposer untuk lagu-lagunya juga membuat Ghea ada di dalam kelas berbeda dengan rekannya di Idol seperti Mahalini, dkk.
Dengan semua itu rasanya tidak berlebihan kalau melalui album perdananya, Berdamai, jebolan Indonesia Idol ini berhasil jadi duta lagu ‘healing’ dan kesehatan mental untuk musik pop niaga Indonesia.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Di Balik Panggung Jazz Goes To Campus 2024
Hujan deras di Minggu siang tak menghalangi saya menuju gelaran Jazz Goes To Campus (JGTC) edisi ke-47 yang digelar di FEB UI Campus Ground, Depok pada Minggu (17/11). Bermodalkan mengendarai motor serta jas hujan …
Ndarboy Genk Rilis Anthem Patah Hati Berjudul Bajirut
Penyanyi dan penulis lagu pop Jawa, Ndarboy Genk, secara resmi merilis single terbaru berjudul “Bajirut” (15/11). Lagu ini mengangkat tema patah hati dan kekecewaan yang mendalam, serta menggambarkan perjalanan emosional seseorang yang ditinggalkan oleh …