GIGI Rilis Single Menari-nari sebagai Pembuka Album Baru Forever In The Air

GIGI resmi merilis single “Menari-nari” untuk menjadi pembuka album penuh terbaru mereka, Forever In The Air. Single ini menandai babak baru dari perjalanan tiga dekade Armand Maulana (vokal), Dewa Budjana (gitar), Thomas Ramdhan (bass), dan Gusti Hendy (drum).
Single “Menari-nari” disebut hasil eksplorasi sonik dan tematik terbaru GIGI dengan tema rekonsiliasi masa lalu, suatu ajakan untuk menerima dan menari bersama kenangan, baik yang manis maupun menyakitkan, sebagai bagian dari langkah hidup hari ini.
Proses kreatif lagu “Menari-nari” bermula dari sesi workshop di kawasan Puncak, Jawa Barat. Di mana versi awalnya memiliki tempo lebih cepat dan berkarakter dinamis. Namun saat pengembangan, aransemen mengalami sejumlah perubahan. Temponya diperlambat, struktur dirombak, dan beberapa bagian baru muncul secara spontan.
Menurut pernyataan siaran pers, banyak elemen yang awalnya bersifat sementara, seperti isian solo gitar justru dipertahankan karena dinilai sudah merepresentasikan nuansa lagu secara jujur. Tidak ada tambahan instrumen eksternal seperti harmonika atau Hawaiian guitar yang sempat mereka inginkan awalnya. GIGI memilih untuk menjaga aransemen tetap minimalis agar karakter asli keempat personel bisa menonjol secara utuh.
“Biarlah ini jadi lagu Gigi yang utuh berempat, apa adanya. Bahkan solo gitar yang tadinya hanya guide untuk sementara, dibiarkan tetap hidup hingga proses mixing terakhir. Karena seperti masa lalu, kadang hal yang tak direncanakan justru paling layak untuk dibiarkan tinggal,” tulis GIGI dalam siaran pers.
Lirik “Menari-nari” ditulis dengan pendekatan reflektif, yang berbicara tentang bagaimana menerima masa lalu tanpa menghindarinya. Dalam konteks emosional, lirik mengajak pendengar untuk tidak larut dalam penyesalan, melainkan menjadikan kenangan sebagai bagian dari ruang yang bisa ditertawakan.
Secara musikal, lagu mempertahankan identitas pop-rock khas GIGI, namun dengan pendekatan produksi yang lebih bersih dan kontemporer. Video liriknya hadirkan sentuhan visual kota yang modern, menjadikannya relevan bagi pendengar lintas generasi.
Sudah 30 tahun karier, GIGI menunjukkan konsistensi musikal yang jarang ditemui di kancah musik Indonesia. Forever In The Air siap menambah koleksi karya yang akan terus berjalan sejak mereka masuk ke kancah musik Indonesia tahun 1994 silam.
Eksplor konten lain Pophariini
Flag Of Hate Hadirkan Lagu Romantis Bernuansa Gothic Metal
Unit gothic metal asal Tangerang Selatan, Flag Of Hate resmi merilis single terbaru bertajuk “Secret of the Ancient” hari Senin (30/07). Ini merupakan single bertema romantis, yang tetap mempertahankan atmosfer gelap ala musik gothic …
Hevay Perkenalkan Cumbia Instrumental Penuh Ritme Lewat Sorepaso
Band asal Bandung, Hevay resmi merilis album debut bertajuk Sorepaso (10/06), sebuah karya instrumental yang terdiri dari sembilan trek tanpa vokal. Album ini hadir sebagai eksplorasi genre cumbia dengan pendekatan yang ritmis, sederhana, namun …