Grandmaster Kesh Asal Kota Tabanan Bahas Kematian di Lagu Bab 2 Halaman 14
Di tengah kesibukannya menjadi vokalis band hardcore bernama BYURR!, Takeshi juga memiliki proyek hip hop dengan nama Grandmaster Kesh. Musisi asal Tabanan, Bali ini sudah merilis single perdana “Cai Tarka” bulan April lalu, yang dilanjutkan dengan “Bab 2 Halaman 14” hari Jumat (28/06).
Dalam membawakan single ini, Takeshi kembali berkolaborasi dengan kawan-kawan kolektif GULLSKANK. Kami terhubung dengannya berkat bantuan manajer GULLSKANK, Windu (Kid Clique) yang juga personel Madness On Tha Block.
Takeshi mengatakan bahwa single “Bab 2 Halaman 14” digarap bersama Indra Prasatya sebagai produser. Penulisan lagu berangkat dari permintaan sang produser yang menginginkan tema kematian dan langsung disanggupi oleh sang rapper.
“Sudah lama saya ingin mengabadikan sahabat juga saudara saya yang telah mendahului dalam sebuah kekaryaan. Menariknya adalah bagian terakhir lagu pas detak jantung berhenti. Konon Indra memasukkan sample suara itu di jam 3 pagi dan doi merinding,” kata Takeshi saat dihubungi via WhatsApp hari Kamis (18/07).
Penulisan lirik lagu “Bab 2 Halaman 14” dirasa mudah karena Takeshi seperti memanggil ingatan-ingatannya terhadap orang tersayang. Untuk peranti yang digunakan dalam merekam musik, ia dan Indra mendapatkan bantuan alat dari Madblocker Studio dan alat yang dimiliki Dumbleed, tak lain bandnya Indra.
Kami juga sempat menarik ke belakang saat masa awal Takeshi mulai bermusik. Mengaku lahir dari keluarga yang mengapresiasi musik, ia memiliki tujuan hanya sesederhana ingin menyalurkan hobi.
“Saya percaya kalau lelaki setidaknya harus punya satu hobi yang menjadi stress release. Gak ada tuh kepikiran musik yang saya buat untuk menghibur atau merubah dunia bla bla bla. Tidak, sama sekali tidak. Saya bermusik untuk diri sendiri, sisanya hanya bonus dan penyedap,” tegasnya.
Hobi bermusik Takeshi didukung lingkar pertemanannya di skena musik Tabanan dan Bali secara umum. Perkembangan musik di sana yang ia rasakan dan teman-teman GULLSKANK sangat masif.
“Kalau kata Kid Clique, semasif Canggu hingga Kedungu. Pasca pandemi, hampir tiap weekend ada gigs dengan skala yang beraneka rupa. Mau itu gigs HC punk berskala ketat macam di Haluan space atau yang skala besar selapangan Lumintang pasti selalu ada,” kisah Takeshi tentang skena musik Bali secara garis besar.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota
Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …
5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac
Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …