Hal Luncurkan The Folk: Side B dan Umumkan Nama Panggung Halstage

Setelah terakhir merilis single “Bagaimana Bisa Seseorang“ Juli 2024, Hal kembali dengan album mini terbaru berjudul The Folk: Side B (21/02).
Album mini tersebut merupakan kelanjutan dari The Folk: Side A yang beredar 2022 lalu. Hal yang berganti nama menjadi Halstage menghadirkan 3 lagu dalam album yaitu “Di Sore Hari yang Lucu” kolaborasi bareng Videmarsha sebagai trek fokusnya, “Kamu”, dan single “Bagaimana Bisa Seseorang”.
Melalui siaran pers, Hal mengatakan tidak ada alasan khusus mengapa selalu memasukkan 3 lagu di setiap album mininya. Melainkan sang musisi merasa langkah yang diambil selama ini adalah tahap pembelajaran.
“Aku benar-benar mengulik caranya rekaman, mixing, dan mastering yang bagus. Keluarnya Perspektif kemudian The Folk: Side A dan sekarang The Folk: Side B. Ini prosesku untuk bikin karya yang bagus. Setiap rilis 3 lagu pun gak ada konsepnya, namun berdasarkan merasa 3 lagu itu materi yang cukup,” kata Hal.
Berbicara soal The Folk, Hal memulainya sejak bulan Januari 2020 sebagai nama program di kanal YouTube hingga Side A resmi diperdengarkan Desember di tahun yang sama.
Lewat perilisan Side B, musisi kelahiran Bandung ini ingin mempersembahkan sesuatu yang lebih personal dan reflektif dengan masih mengadopsi puisi kiriman pendengar sebagai inspirasi utama pembuatan lagunya.
Ia pun menjelaskan tema yang dipikirkan untuk kedua album mini tersebut.
“The Folk: Side A konsep awalnya cerita tentang kehidupan dan Side B ini khususnya tentang asmara. Lagu-lagu yang tercipta berasal dari puisi para pendengar yang tentu sudah seiin mereka untuk dirilis. Lucunya, kami belum pernah bertatap muka sampai sekarang, hanya berkontak via internet,” jelasnya.
Dengan aransemen yang sederhana namun mengena, Hal punya penjelasan mengenai satu per satu arti lagunya. Lagu “Di Sore Hari yang Lucu” berbicara tentang kesederhanaan untuk merepresentasikan esensi dari The Folk: Side B yaitu kehangatan dan kesederhanaan.
Sementara lagu “Kamu”, Hal mengatakan bahwa pencipta puisinya ingin menyampaikan perasaan ke orang yang dicintai tanpa kata cinta, melainkan kata-kata lain yang lebih bisa menggambarkan perasaan tersebut. Terakhir “Bagaimana Bisa Seseorang” berisi cerita pasangan yang saling mencintai, namun tidak bersama.
Album The Folk: Side B juga menandai usia karier Hal yang sudah menginjak tahun ke-7 di industri musik Indonesia. Ia merasa bersyukur karyanya bisa diterima sesuai dengan harapan, dikenal karena karya bukan personalitas.
“Sebetulnya ini adalah karya terakhir menggunakan nama Hal. Ke depannya ada karya lagi apa tidak, semoga ada dan tetap bisa menyenangkan banyak pendengar,” jelas Hal.
Penyanyi yang memiliki nama asli Halim Wicaksono ini juga menjelaskan mengapa akhirnya ia melakukan transisi dari Hal menjadi Halstage.
“Orang lebih mengenalku sebagai Halstage, bukan Hal yang aku bikin sebagai nama panggung. Kenapa dulu media sosialku dinamakan Halstage karena menurut aku, sesuatu yang aku keluarkan di internet sebagai panggungku saja, bukan pribadiku. Hal stage itu panggungnya Hal. Seiring berjalannya waktu, orang-orang juga lebih mengenal Halstage daripada Hal,” tutupnya.

Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Rattles Rilis Single Kedua Eyes on Me yang Penuh Intensitas
Setelah mengeluarkan single “Enough, Please” Mei 2023, duo Rattles menghadirkan sesuatu yang lebih berani melalui single kedua mereka “Eyes on Me” (21/02). Duo musisi Tanya Ditaputri dan Tika Pramesti menjadikan obsesi sebagai tema …
rekamkamar studio Gelar Program Submission untuk Musisi Emerging
Sebuah studio musik di daerah Klender, Jakarta Timur bernama rekamkamar studio membuat sebuah aktivasi bertajuk rekamkamar selector (31/01) di mana mereka membuka submission kepada para musisi emerging. View this post on Instagram …