Halunan Asal Depok Rangkum Dinamika Perjalanan Manusia di Album Perdana

• Nov 6, 2024

Setelah menjalani karier bermusik selama 4 tahun, band pop asal Depok yang menamakan diri mereka Halunan resmi meluncurkan album penuh perdana bertajuk Roda Empat hari Jumat (01/11).

 

 

Halunan memilih judul album berisi 13 lagu ini dengan simbol alat transportasi untuk menandai sebuah perjalanan bahwa band siap berkelana ke mana pun bersama karya-karyanya.

Kami menghubungi band beranggotakan Ragil (vokal, gitar), Ranelkha (bas), Firman (gitar), dan Khosyi (drum) hari Selasa (05/11) via WhatsApp. Ragil yang pertama menjawab pertanyaan terkait karier mereka dan album Roda Empat. Saat itu ia bersama dua personel Halunan, Firman dan Khosyi yang merupakan teman sejak SMP merasa butuh pemain bas, sampai akhirnya merekrut Ranelkha untuk mengisi posisi tersebut.

“Pada awal terbentuk kami hanya fokus membuat musik dan sudah memiliki rencana untuk membuat album,” kata Ragil.

Firman mengaku lewat album Roda Empat ini, ia dan rekan-rekannya tidak hanya ingin memperkenalkan Halunan, tetapi juga persona setiap personel ke khalayak yang lebih luas.

Secara konsep keseluruhan, Ranelkha menjelaskan Roda Empat merupakan rangkuman dari dinamika perjalanan manusia yang mereka rangkum dalam sebuah karya musik.

Untuk sisi aransemen setiap lagu dalam album, Khosyi angkat bicara bahwa Halunan mengombinasikan berbagai energi sampai terbentuk menjadi alunan musik pop yang dirasa beragam.

“Ada yang bernuansa agresif, namun terselip juga nuansa melankolis dengan tempo yang lambat di dalamnya,” ujar Khosyi.

Penyebaran karya musik di era streaming yang sangat cepat menjadi tantangan tersendiri bagi Halunan. Ragil mengatakan bandnya sangat mengandalkan inovasi dan memperluas jaringan sebagai cara promosi karya mereka.

“Biar bagaimanapun koneksi antara beberapa orang yang kami anggap punya pengaruh dalam industri musik, akan memperbesar peluang album kami bisa didengarkan secara masif lagi,” jelas Ragil yang juga merasa usaha yang dilakukan butuh kerja kolektif di band.

Wawancara Pophariini bersama Halunan ditutup dengan pernyataan Khosyi. Ia memberikan laporan soal kondisi terkini permusikan di Depok. Selain merasa geliatnya makin seru, sang drumer menyebutkan nama kolektif yang kerap menggelar acara di sana.

“Ada juga beberapa gigs yang rutin digelar untuk mewadahi band-band Depok seperti Sound Of Freeday, kami sempat main di sana juga,” tutupnya.

 

Penulis
Gerald Manuel
Hobi musik, hobi nulis, tapi tetap melankolis.
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Eksplor konten lain Pophariini

Lirik Lagu Selalu Ada di Nadimu Film Jumbo tentang Inner Child

Sejak Jumbo rilis tanggal 31 Maret lalu, film ini mendapatkan respons yang sangat positif dari para penonton Indonesia. Saat tulisan ini dibuat, Jumbo sudah ditonton lebih dari 5 juta penonton. Sebuah angka yang cukup …

Pecel Lele Records, Sentra Rekaman Independen dari Lamongan

Sebuah rumah sederhana di Jl. Made Rejo No. 42 terlihat seperti rumah biasa pada umumnya. Bangunan tersebut, kadang jika ada orderan memiliki usaha mie ayam pedas seperti mie yang cabangnya di mana-mana berinisial G. …