Hampir Dua Tahun Rehat, L’Alphalpha Kembali Dengan “Batas”

Dec 19, 2019

Setelah rehat selama hampir genap 2 tahun, grup band asal Jakarta, L’Alphalpha (baca: alfa-alfa) kembali dengan “Batas”. Dirilis 13 Desember kemarin, ini adalah single pertama bagi grup asal Jakarta ini pasca vakum.

Hampir genap dua tahun non-aktif, band ini dihadapkan kepada permasalahan klasik: kesibukan masing-masih personil, yang berujung mundurnya satu personil dari grup, satu personil baru melahirkan, lainnya pun memiliki kesibukan yang harus diprioritaskan.

Lagu, “Batas” juga menjadi single perdana bagi dua personil anyar L’Alphalpha, gitaris Dimas Wisnuwardhono dan drummer Yudhistira Haryadi. Mereka resmi bergabung di line up resmi band ini, terhitung sejak tahun ini.

Lagu batas sendiri sebetulnya bukan lagu yang benar-benar baru, ini adalah materi yang ditulis sejak 2015, namun karena beberapa kendala, lagu ini tak kunjung dirampungkan. Gitaris/vokalis Herald Reynaldo menuliskan secara panjang soal perjalanan lagu “Batas” yang ditulisnya ini.

L’Alphalpha / dok. L’Alphalpha

“Ketika lagu ini ditilik kembali di tahun 2018, entah bagaimana lagu ini seperti menggetarkan perasaan terhadap apa yang tengah terjadi di sekeliling gue (juga keadaan lingkungan jakarta yang memengaruhi ekspresi musik saya). Perubahan itu, titik balik dan ketakutan akan masa depan itulah yang akhirnya menjadi pemicu dan inspirasi gue untuk melanjutkan dan menyelesaikan lagu ini,” ungkap Herald.

“Kesempatan untuk merekam lagu (Batas) ini datang di pertengahan 2019. Saya tengah menonton Sirati Dharma, dan terkesan dengan penampilan mereka. Saya pun kemudian secara personal meminta Pandji Dharma (gitaris, penulis lagu dan frontman Sirati Dharma) untuk membantu penggarapan rekaman lagu ini sebagai co-produser,” tambahnya.

Menurut L’Alphalpha sendiri, lagu ini bisa dianggap sebagai penengah dari apa yang pernah mereka buat di When We Awake All Dreams Are Gone yang lebih postrock dan notasi yang lebih ngepop di album kedua, Von Stufe Zu Stufe).

Soal lirik di lagu “Batas”, lebih jauh lagi Herald melihat bahwa lirik lagunya merupakan bentuk pencarian jati diri. Ia pun membandingkan lagu ini karya-karya dari Kunto dan Hindia.

“Mulailah berkaca dan kenali siapa dirimu, Lawan segala rasa takutmu lewati batasmu. Lagu ini tentang bagaimana saya secara personal merasakan perubahan di sekitar saya, yang belakangan menyadarkan bahwa hanya saya lah yang belum berubah. Lagu ini pun merupakan bentuk pencarian jati diri dan dorongan buat saya. Jika Kunto Aji mengajak untuk berkaca dan mengenal perasaan, lalu Hindia mengajak menerima diri, L’Alphalpha bersifat mendorong untuk maju dan lebih baik.” tulis Herald Reynaldo, vokalis dan penulis lagu ‘Batas’.

Pemilihan Pandji sebagai co-producer dianggap mereka tepat. Gitaris ini sanggup untuk  menerjemahkan arahan baru L’Alphalpha yang lebih bernuansa indie rock. Lewat tangannya pula, lagu ini berhasil menyajikan komposisi gitar yang lebih dominan pada lagu L’Alphalpha yang sebelumnya memiliki karakter halus dan harmonis.

____

Penulis
David Silvianus
Mahasiswa tehnik nuklir; fans berat Big Star, Sayur Oyong dan Liem Swie King. Bercita-cita menulis buku tentang budi daya suplir

Eksplor konten lain Pophariini

We Are Neurotic Mempersembahkan Album Mini Terbaru Asian Palms

Trio disco dan jazz asal Jakarta, We Are Neurotic menutup tahun 2024 lewat perilisan album mini terbaru yang diberi nama Asian Palms (13/12) bersama C3DO Recordings sebagai label naungan.     Album Asian Palms …

Yella Sky Sound System Rayakan 1 Dekade Lewat Album Mini The Global Steppers

Unit dub kultur sound system asal Jakarta, Yella Sky Sound System merayakan satu dekade eksistensi lewat perilisan album mini terbaru bertajuk The Global Steppers (20/12). Dipimpin oleh produser sekaligus selektor Agent K, album mini …