Hari Musik Nasional
Hari Musik Nasional
Hari Musik Nasional diperingati setiap tanggal 9 Maret karena bertepatan dengan tanggal lahir pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya, Wage Rudolf Soepratman pada 9 Maret 1903. Hari Musik Nasional baru pertama kali diperingati pada tahun 2013 dan diusulkan oleh Persatuan Artis, Pencipta dan Rekaman Musik Indonesia (PAPRI). HMN bertujuan untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terutama pecinta musik terhadap musik Indonesia. Namun dalam perjalanannya apresiasi terhadap musik Indonesia tidak selalu berjalan mulus.
Sejarah musik Indonesia mencatat di tahun 70an ketika musik dangdut Rhoma Irama meledak tidak sedikit pihak yang mencaci musik yang diusung beliau. Karena musiknya dianggap kampungan. Sampai kemudian muncul golongan para musisi yang anti-dangdut. Tahun 80an musik sendu melanda Indonesia melalui barisan penyanyi Rinto Harahap, Obbie Mesakh dan Betharia Soneta. Begitu populernya musik ini hingga menteri penerangan saat itu sempat melarang musik tersebut dan menyebutnya sebagai musik cengeng dan “musik ratapan patah semangat berselera rendah”.
Di pertengahan tahun 2000an musik Indonesia dilanda oleh tren musik pop-melayu dengan meledaknya band bernama Kangen band pada tahun 2007. Kemunculan Kangen band ini kemudian diikuti oleh kemunculan berbagai band dengan musik setipe. Sehingga membuat Indonesia dilanda tren pop-melayu yang mendayu-dayu. Dan kemudian musik Indonesia dibanjiri oleh band-band pop-melayu yang katanya untuk golongan bawah itu. Lantas hinaan dan gunjingan pun muncul. Musik pop-melayu dianggap sebagai musik kampungan mendayu-dayu dan tidak ada mutunya.
Belakangan ini muncul rapper muda kontroversial yang menjadi fenomena di Youtube bernama Young Lex. Ia adalah salah satu rapper dengan jumlah pengikut dan viewers fantastis di Youtube. Media lalu berlomba memberitakan sisi kontroversial raper muda ini. Betapa angkuhnya sosok raper muda ini melalui pernyataan ceplas-ceplos mengritik semua pihak. Dan rapper senior Iwa K tidak luput menjadi sasarannya. Lantas para pembenci pun bermunculan dan saling berdebat di kolom komentar video Youtube-nya.
Cerita di atas adalah contoh para musisi yang mendapatkan hinaan dan gunjingan orang-orang yang merendahkan mereka. Meskipun sebetulnya hinaan dan gunjingan itu justru menjadi promosi gratis untuk mereka. Semakin banyak yang membicarakan, maka semakin orang-orang penasaran dan mencari tahu. Namun pada akhirnya hinaan dan gunjingan ini tidak berlaku karena pada nyatanya pasar menerima mereka dan mereka pun menuai kesuksesan.
Dari sini sebetulnya tidak ada musik yang jelek, kampungan atau musik berselera rendah. Musik itu hanya ada dua tipe, yang disuka dan yang tidak disuka. Hinaan dan gunjingan sama sekali tidak ada hubungan dengan kualitas musik. Karena untuk sebuah karya selalu ada pasarnya. Kalau kita tidak suka dengan sebuah lagu tidak mengapa. Mungkin lagu itu memang ditujukan bukan untuk kita, tapi untuk orang lain. Jadi kesampingkanlah energi negatif itu dan mari kita apresiasi musik Indonesia dengan baik sesuai dengan konsep dasar Hari Musik Nasional.
Selamat hari musik nasional 2017
Teks oleh Anto Arief
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Lirik Lagu Terakhir Kali Wijaya 80 tentang Fase Penerimaan dalam Sebuah Perpisahan
Wijaya 80 resmi merilis single “Terakhir Kali” tanggal 6 Desember 2024. Dalam waktu sebulan setelah peluncuran, lagu ini berhasil menarik perhatian publik dan menjadi perbincangan hangat di jagat maya. Tak heran angka pendengarnya mencapai …
Danilla dan Hindia Bawakan Ulang Lagu Jika Ciptaan Melly Goeslaw
Menyambut tahun yang baru, Danilla kolaborasi bersama Hindia untuk merilis ulang lagu “Jika” yang dilepas hari Rabu (01/01). Lagu yang diciptakan Melly Goeslaw ini pertama kali beredar di akhir tahun 1990. Tak sendirian, …