Hightime Rebellion Rilis Album Perdana, Neurobic

Aug 25, 2017

Band asal Jakarta, Hightime Rebellion akhirnya resmi merilis debut album mereka setelah hampir tertunda selama 5 tahun. Bertajuk Neurobic, album perdana ini dirilis bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus lalu.

Tertundanya album ini selama lima tahun disebabkan oleh beberapa faktor teknis di pengerjaan album itu sendiri, juga dari tubuh band yang sempat ditinggal dua gitaris mereka. Meski demikian, cobaan itu berhasil mereka lalui. Personil baru direkrut hingga mendapatkan formasi anyarnya: vokalis/kibordis Rendy Surindrapati, vokalis Miyane Soemitro, bassist Pulung Wahyuaji, penggebuk drum Reza Arafat, dan gitaris Warman Nasution dan memulai workshop dan bertukar ide.  

Neurobic berisi sebelas lagu dengan beragam rasa yang dileburkan jadi satu. Dari pop, funk, dance hinga psikedelia di sana. Proses rekamannya sendiri digarap di Jakarta dan Bandung. Dalam proses mixing, mereka dibantu oleh Dono Firman, Dimas Martokoesoemo, dan Vanco. Sedangkan proses mastering mereka memercayakannya dengan musisi Indra Q.

Adapun judul album mereka, Neurobic diambil dari sebuah buku berjudul Keep Your Brain Alive karya Lawrence C. Katz. “Kebetulan saja baca buku itu pas lagi mau kasih judul album. Buku itu tentang senam otak supaya berumur makin panjang; kami berharap musik dalam album ini juga memiliki manfaat yang sama,” ungkap Miyane.

Sedangkan benang merah antara lagu-lagu dalam album Neurobic, Rendy menjelaskannya dengan singkat tapi pasti: “Makna keseluruhan album tanpa disadari isinya tentang kebingungan, penghiburan, kepenatan dan perjuangan.” ungkapnya.

Meski format CD dari album ini masih akan dirilis beberapa bulan mendatang, namun versi digitalnya sudah bisa dinikmati di berbagai layanan musik streaming digital. Di sini salah satunya:

 

Penulis
David Silvianus
Mahasiswa tehnik nuklir; fans berat Big Star, Sayur Oyong dan Liem Swie King. Bercita-cita menulis buku tentang budi daya suplir

Eksplor konten lain Pophariini

Menengok Gegap Gempita Ekosistem Musik ‘Pinggiran’ di Kulon Progo

Pinggiran, pelosok, dan jauh, sepertinya tiga kata itu mewakili Kulon Progo. Biasanya, diksi-diksi tersebut muncul dari orang-orang yang tinggal di pusat kota, pokoknya yang banyak gedung-gedung dan keramaian. Diakui atau tidak, Kulon Progo memang …

Perspektif Pekerja Seni di Single Kolaborasi Laze, A. Nayaka, dan K3bi

“Rela Pergi” menjadi single kolaborasi perdana antara Laze, A. Nayaka, dan K3bi via Sandpaper Records (29/11).      Tertulis dalam siaran pers bahwa proyek yang diinisiasi sejak pertengahan 2024—usai Laze merilis DIGDAYA dan sebelum …