Iri Hati Ala Monkey To Millionaire
Monkey To Millionaire rasanya tak mau menunggu terlalu lama untuk merilis karya terbaru mereka. Setelah tahun lalu mengeluarkan album Tanpa Koma, trio rock alternative asal Jakarta ini kembali dengan karya terbaru mereka, berjudul “Envy”.
Monkey to Millionaire boleh dibilang cukup “tak sabaran” untuk mengabadikan inspirasi-inspirasi di kepala mereka ke dalam lagu. Ini artinya produktivitas Aghan Sudrajat (bass) dan Wisnu Aji (vokal, gitar) tetap terjaga dengan baik. Karena “Envy” sudah jadi jembatan untuk album keempat Monkey to Millionaire yang kini tengah jadi fokus utama mereka.
Kehidupan sosial menjadi topik yang diangkat Wisnu di single “Envy” ini. Fenomena yang terjadi sehari-hari di sekitar mereka menarik untuk ditulis.
“Lagu ini tentang gimana orang-orang mau ngelakuin apa aja untuk terkenal. Bahkan sampai ngejual kehidupan pribadi mereka cuma buat kebutuhan promosi dan naikin nama. Entah itu mengumbar atau diumbar, playing victim atau membuat orang lain jadi victim. Cuma buat membuat bagus nama sendiri,” tutur Wisnu.
Kritis namun penuh pertanyaan, inilah kemasan yang akhirnya ingin disampaikan Monkey To Millionaire di lagunya.
“Sebenarnya lagu ‘Envy’ bisa menjadi sindiran untuk mereka yang gila popularitas hingga rela melakukan apa saja. Lebih tepatnya sindiran yang cukup sarkastis,” tambah Wisnu kemudian.
Dari sisi musik, terlihat jelas bahwa musik Monkey to Millionaire kian sederhana ketimbang dua album mereka sebelumnya. Bukan artinya meniadakan perkembangan secara musikal, namun kali ini ‘easy listening’ adalah fase yang mungkin tengah dijalankan mereka berdua.
“Kita ngerasain banget berkembang dari segi aransemen untuk lagu-lagu baru Monkey to Millionaire. Karena ternyata untuk membuat lagu ini terdengar sederhana dan catchy itu susah ya. Rasanya sudah lama sekali nggak ngelakuin hal itu,” ujar Aghan.
Meski sederhana, namun mereka tetap menyediakan wadah untuk menampung segala eksplorasi yang muncul di luar dugaan.
Sampai berita ini ditulis, Monkey to Millionaire tetap merahasiakan judulnya album. Namun yang jelas mereka tak berdua, akan ada beberapa additional yang akan membantu mereka dalam penggarapan album ini. Kita tunggu saja nanti.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota
Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …
5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac
Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …