Iwan Fals – 2324

Jan 16, 2024

Sejarah hubungan antara Iwan Fals dan Sawung Jabo sangat erat. Di Wikipedia saja, kita bisa membaca bagaimana nama keduanya harum sebagai penulis lagu ketika disatukan dalam banyak entitas, dari Swami, Kantata Takwa, Dalbo dan masih banyak proyek lain yang mungkin terlewatkan oleh saya. Di tahun ini, kurang lebih lima bulan setelah penampilan berdua di Synchronize fest, senyawa kedua punggawa ini makin ditebalkan oleh hadirnya 2324 yang dirilis sekonyong-konyong.

Saya ragu apakah Sawung Jabo pernah terlibat dalam karya-karya solo Iwan Fals, jika saya salah, mohon dimaafkan, namun, meski prematur, saya boleh menyebut 2324 menandai pertama kalinya Sawung Jabo muncul dalam album solo Iwan Fals.

Di album 2324, saya melihat bagaimana persentuhan Sawung Jabo ke dalam ruang-ruang privat Iwan Fals. Berbeda dalam entitas sebagai grup yang di dalamnya adalah banyak ide dari banyak kepala, di 2324 ini murni kerja ide dua kepala, dua idealisme, dua kepribadian. Mungkin terdengar ringan, namun sebetulnya dari sisi pendengar dan pengamat, justru ini lebih sulit. Sulitnya adalah, mereka berdua tak hanya berkolaborasi, namun juga bisa bersinergi atau jika boleh mengutip apa yang dibilang Sawung Jabo seperti ‘mengerahkan energi, mengerahkan cita-cita, mengerahkan niat baik, membuang niat buruk. Jika senyawa itu terpenuhi, yang terjadi bukannya letupan dua kekuatan, dua kreativitas, dua ide, namun menjadi satu, uni, tunggal, wahid!

Balik ke soalan ruang privat, di 2324, Iwan Fals memperbolehkan Jabo masuk dan menyentuh ruang-ruang privat, dalam hal ini penulisan lirik, notasi, musik untuk dibunyikan dan dinyanyikan Iwan Fals. Ini terlihat dalam “Melingkar Bersenyawa”, track kunci dari album ini yang menjadi inti dari persenyawaan yang saya maksud di awal.

Mari bernyanyi bersama / melingkar bersenyawa
Memaknai hidup bersama / menghayati hidup bersama
Kalau belum bisa berdiri / jangan merasa rendah diri
Kalau belum bisa berjalan / jangan merasa ketinggalan

Kalau sudah bisa melangkah / jangan pongah
Besar kepala

 

Sebuah petuah bijak dalam bungkusan balada, saya bisa mencium kegembiraan Iwan Fals dari sisi Sawung Jabo begitu not pertama dimainkan, disusul tarian-tarian melingkar sampai akhir lagu.

Jabo dalam Iwan, Iwan dalam Jabo. Track lain yang menunjukan persenyawaan ini juga muncul di “Satu Persatu”, bagaimana saya menangkap sisi emosional Iwan Fals yang dipotret dan digurat Jabo dalam setiap guratan kata yang hampir lama tak saya temui di karya-karya Iwan Fals sejak EP Raya.

Sembilan puluh lima persen lirik dan notasi di 2324 ditulis oleh Jabo dan menyisakan kolaborasi penulisan berdua di track pertama “Hidup Bukan Sekadar Bernafas”. Saya harus mengapresiasi peran Jabo sebagai salah satu peran utama di album ini. Menurut saya, tidak mudah menulis lagu untuk seorang penulis lagu hebat. Dan mungkin, Sawung Jabo adalah orang yang tepat.


 

Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.
Subscribe
Notify of
guest
2 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Syauqi Nur
Syauqi Nur
9 months ago

Kolaborasi IF dan SJ sudah tercipta di album Orang Gila 1994 dimana IF dan SJ menciptakan masing² 4 lagu untuk album itu dan Billy JB sebagai arranger

Diyas
Diyas
1 month ago

ada album kolaburasi kedua suhu ini 30 tahun silam , album Anak Wayang

Eksplor konten lain Pophariini

Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota

Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …

5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac 

Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …