Jazz Gunung Bromo ke 9: Merdekanya Jazz Meneguhkan Indonesia

Jul 24, 2017

20 Juli kemarin digelar acara jumpa pers Jazz Gunung Bromo 2017 yang dihadiri oleh perwakilan pengisi acara Maliq & D’Essentials, Dewa Budjana dan Monita Tahlea, dan para penggagas Jazz Gunung Djaduk Ferianto, Butet Kertaradjasa serta Sigit Pramono.

Akan digelar pada 18-19 Agustus di penyelenggaraan ke 9 ini akan membawa semangat kemerdekaan dengan tema “Merdekanya Jazz Meneguhkan Indonesia”. Tetap hadir menawarkan atmosfer yang berbeda karena digelar dipanggung terbuka di gunung dengan latar belakang keindahan pegunungan Tengger di Jiwa Jawa Resort Bromo, Desa Wonotoro, Kecamatan Sukapura, Kabutpaten Probolinggo.

Setiap tahun acara Jazz Gunung Bromo ini mampu memikat kehadiran hingga 4000 pengunjung dari berbagai kota di Indonesia. Dan selama dua hari pergelaran Jazz Gunung kali ini mengundang Dewa Budjana Zentuary, Surabaya All Star, Sono Seni Ensemble, Monita Tahalea, Paul McCandless with Charged Particles (Amerika Serikat) dan Maliq & D’Essentitals pada hari Jumat 18 Agustus. Dan pada hari Sabtu 19 Agustus akan mengundang Sono Seni Ensemble, Indra Lesmana Keytar Trio, Ring of Fire Project bersama Idang Rasjidi & Soimah, Sri Hanuga Trio feat. Dira Sugandi dan Glenn Fredly.

Jazz Gunung Bromo ini juga menyediakan berbagai paket akomodasi yang termasuk penjemputan dan pengantaran dari ke Bandara Juanda Surabaya, menginatp 3 hari 2 malam di hotel sekitar lokasi pegelaran dengan sarapan pagi serta tiket VIP A untuk 2 hari pegelaran dan merchandise Jazz Gunung Bromo. Untuk info lanjut silahkan kunjungi www.jazzgunung.com

 

Penulis
Pop Hari Ini

Eksplor konten lain Pophariini

Marsahala Asal Denpasar Rilis Single Kedua Bertajuk Love Yourself

Solois yang mengusung gaya musik soul alternatif asal Denpasar bernama Marsahala resmi meluncurkan single anyar bertajuk “Love Yourself” hari Jumat (26/04). Sebelumnya sang musisi sudah menandai kemunculannya lewat single “Still Spinning” bulan Februari lalu. …

Rekomendasi 9 Musisi Padang yang Wajib Didengar

Di tengah gempuran algoritma sosial media, skena musik independen Padang sepertinya tidak pernah kehabisan bibit baru yang berkembang