Joko Tebon Berbudi Luncurkan Album Perdana Sesaji Cinta Untuk Semesta

Proyek musik asal Malang, Joko Tebon Berbudi menandai kemunculan mereka lewat perilisan album Sesaji Cinta Untuk Semesta berisi 9 trek (13/02).
Joko Tebon Berbudi beranggotakan Budianto Chandra (produser musik, komposer, arranger, gitaris) dan Lukman Agus Firmawan (penulis lagu dan lirik, pemain alat musik tiup asal Aborigin, Didgeridoo).
Kami berkesempatan mewawancarai Budianto hari Selasa (11/02) via WhatsApp untuk mengetahui perjalanan Joko Tebon Berbudi dan pesan yang ingin disampaikan dalam album.
Menurut Budianto, Joko Tebon Berbudi adalah sebuah wadah untuk berkarya bersama dan berbagi pengalaman antara dirinya dan Lukman.
“Pada akhir 2022 di Tumpang, Malang, saya yang telah lama berkecimpung di dunia musik bertemu kembali dengan Lukman yang saya kenal sebagai pelukis. Dalam pertemuan itu, Lukman menunjukkan beberapa lagu miliknya yang sudah lama ditulis,” ucap Budianto.
Budianto mengaku peristiwa tersebut yang menjadi titik awal terciptanya lagu-lagu. Ia kemudian menjelaskan, makna album Sesaji Cinta Untuk Semesta yaitu pendewasaan diri secara karakter dan spiritual berdasarkan Spirit of Panji.
“Kami percaya bahwa proses ini terjadi di Tumpang bukanlah suatu kebetulan. Terdapat banyak peninggalan yang sarat akan nilai cerita Panji, salah satunya Candi Jago yang menceritakan pertemuan beberapa musisi yang bermain musik bersama,” jelasnya.
Semangat melestarikan warisan budaya Nusantara inilah yang Joko Tebon Berbudi ingin sebarluaskan kepada masyarakat.
Budianto mengaku aransemen yang diolah mereka tidak mengacu kepada genre tertentu. Lirik yang disampaikan pun sederhana dengan memadukan musik modern dan tradisional.
Bersama rekannya Lukman, tujuan mereka atas nama Joko Tebon Berbudi adalah beribadah. “Terjadi komunikasi lewat energi, frekuensi, vibrasi antara kami dan Sang Pencipta, serta seisi alam semesta. Lewat musik, kami bisa membagikan energi ini yang ditunjang dengan lirik positif. Berkarya adalah sebuah persembahan dan bakti darma untuk diri sendiri dan Sang Maha Suci,” tutup Budianto.

Eksplor konten lain Pophariini
Santamonica Suarakan Perlawanan Perempuan di Single SIN
Jeda 2 tahun dari perilisan album Reminisce 189, duo elektronik-pop, Santamonica kembali melepas karya terbaru bertajuk “SIN” (12/06). Tertulis dalam siaran pers, lagu ini diproduseri oleh Joseph Saryuf (Santamonica, Showbiz), yang ditulis pertama kali …
Jimi Multhazam Bikin Proyek Solo Perdana untuk Rayakan 3 Dekade Berkarya
Memasuki tiga dekade berkarya di industri musik Indonesia, Jimi Multhazam melangkah ke babak baru lewat materi proyek solo perdana bertajuk “Kilauanlara” yang hadir dalam dua versi (09/06) via Bandcamp. Kilauanlara (Satu) by Jimi …
“One good thing about music, when it hits you, you feel no pain” Bob Marley