Jordan Susanto – Jordan
Penyanyi/penulis lagu sekaligus gitaris muda berbakat, Jordan Susanto merilis album perdana yang kental dengan nuansa musik soul/R&B tradisional 60an ala label legendaris, Motown. Meski produksi album dan musikalitasnya top notch, namun Jordan memilih bermain aman dengan sepenuhnya berbahasa Inggris, ketimbang menantang dirinya menyanyikan lagu-lagu soul/R&B dalam bahasa Indonesia. Lalu apa yang Ia tawarkan selain sekedar mereplika musik Motown dengan sangat baik?
Musisi muda ini punya segalanya untuk tampil sebagai solois pria Motown-esque pertama di Indonesia, bahkan mungkin di Asia Tenggara. Selain karakter suaranya yang soulful dan permainan ritem gitarnya yang tight, di atas panggung Jordan selalu menyuguhkan pertunjukan khas musisi soul/R&B yang atraktif, dan penuh improvisasi. Namun sekali lagi apa yang ditawarkan Jordan selain sukses mereplika musik Motown dengan baik? Seperti apa identitas sesungguhnya seorang Jordan Susanto?
Dengan total delapan lagu yang sepenuhnya berbahasa Inggris, Jordan patuh pada tema umum dibahas dalam musik soul/R&B tradisional. Judul seperti “Real Good Feeling”, “Cherry”, “Fleeting Love”, dan “Do You Right Baby!” adalah beberapa di antaranya. Dalam mengantarkan musik-musik Motown ini pun, Jordan pun tidak mengalami kesulitan berarti. Teknik vokal soulful berteknik tinggi di “Real Good Feeling” yang mengingatkan pada sang legenda Motown, Marvin Gaye, lagu dominan dengan instrumentasi drums dan bass dengan perkusi lincah, yang membuat badan ingin bergoyang pada iramanya. Yang utama kadar catchy dan hook-hook kuat yang nge-pop. Tentu karena di era 60an, musik soul/R&B tradisional adalah musik pop arus utama.
Bicara kekuatan lagu pop, sayangnya Jordan Susanto melewatkan opsi untuk bereksplorasi dengan musik soul/R&B tradisional melalui lirik bahasa Indonesia, demi memperkenalkan genre ini dan meraih pendengar baru di seluruh penjuru Indonesia. Ketimbang hanya hadir sebagai replika musisi Motown, dan membidik para pendengar yang sudah familiar dengan musik soul/R&B ini, seperti saya contohnya.
Contoh nyata ada dalam lagu, “Senopati in the Rain” yang menceritakan soal spot nongkrong ter hits di Jakarta Selatan. Lagu bertema lokal ini memiliki streams tertinggi di DSP serta enggament yang bagus di media sosial. Yang sudah kenal dengan daerah Senopati merasa relate, dan yang belum tahu, menjadi tahu. Ada pengalaman menarik di situ. Itu salah satu kekuatan musik pop.
Bayangkan kalau Jordan menantang dirinya bernyanyi musik soul/R&B Motown dalam bahasa Indonesia di album perdananya. Banyak lagu yang akan lebih terasa relevan, dan tidak menutup kemungkinan genre ini bisa berkembang dan lebih dikenal ke pelosok di Indonesia.
Hal itu telah dilakukan band, Maliq & D’Essentials dan mendiang, Glenn Fredly yang duluan mengusung musik soul/R&B/funk lebih modern dengan lirik Bahasa Indonesia. Tidak hanya menjadi pelopor dan memiliki posisi kuat di dalam musik populer Indonesia, mereka juga berhasil membangun legacy, serta menimbulkan efek riak genre tersebut. Hingga bermunculan band-band yang terpengaruh dan turut membentuk keragaman musik Indonesia yang sudah berkembang ini. Semoga dalam karya berikutnya Jordan Susanto lebih mempertimbangkan hal itu.
Lalu menjawab pertanyaan di awal tulisan ini tentang siapakah Jordan Susanto dalam album debutnya ini? Jawabannya Jordan Susanto adalah musisi yang berhasil mereplika musik Motown dengan sangat baik. Sayangnya baru sampai situ saja.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Bungareyza Kolaborasi bareng Lafa Pratomo di Single Nomor Satu
Muncul pertama kali dengan materi Tukar Lalu (2023) kolaborasi bareng Dimansyah Laitupa disusul perilisan single “Wahai Tuan” Juli 2024, penyanyi solo kelahiran Bogor, Bungareyza kembali menghadirkan yang terbaru dalam judul “Nomor Satu” bersama label …
Paman Rocky Mendokumentasikan Perjalanan Imajinasi Lewat Single “03.33”
Setelah merilis album mini Pesta Realita bulan Mei lalu, Paman Rocky asal Depok, Jawa Barat siap membawa pendengarnya menyelami kedalaman emosi melalui single terbaru “03.33” yang dilepas 30 September 2024. Band yang …