Karina Christy Hadirkan Nuansa Reggae di Single Kasitau

Penyanyi solo berdarah Bali-Manado, Karina Christy yang sudah mengantongi satu album penuh Circle kembali dengan dua karya baru tahun ini. Pertama adalah single “Maybe Some Other Time” yang dilepas April lalu dan yang terbaru diberi nama “Kasitau”.
Lagu “Kasitau” bercerita tentang fase kehidupan dari mulai usia 12 tahun hingga 30 tahun. Fase yang pasti dilewati seseorang dalam berbagai lini kehidupan, mulai dari romansa remaja, pengalaman bekerja, problematika status pernikahan, hingga perasaan mudah percaya dengan orang lain namun berujung kecewa.
“Gue cukup naif untuk gampang percaya sama orang dan kemampuan orang lain. Namun beberapa kali karena hal itu akhirnya malah dampaknya merugikan gue, antara merasa terzalimi atau tersakiti. Lagu Kasitau adalah keluhan gue kalau seandainya ada orang yang bisa kasih warning gue tentang hal-hal itu karena gue yakin kalo ada orang yang negur gue, gue pasti tau cara menghadapinya dan lebih maju,” kata Karina dalam siaran pers.
Berbeda dari lagu sebelumnya, kali ini Karina melakukan pendekatan musik yang banyak terinspirasi dan eksplorasi dari genre musik reggae dengan tetap mempertahankan identitas musik yang kental akan gaya pop soul.
Produksi lagu dilakukan hanya berdua, Karina memercayai Budie Tanzania selaku produsernya. Proses pembuatannya berlangsung di Pamulang, Tangerang Selatan.
Lagu ini juga menjadi momen kembali Karina membuat lirik berbahasa Indonesia setelah 10 tahun. Ia menyadari bahwa menulis lagu berbahasa Indonesia tidak semudah yang dikira.
“Akhirnya gue menemukan pendekatan lirik bahasa Indonesia setelah mendengarkan beberapa referensi musisi-musisi besar Indonesia seperti Dewa 19, Glenn Fredly, Yura Yunita dan Chrisye. Gue mengemas lagu ini dengan lirik yang kasual dan centil,” jelasnya.
Sejak memulai karier di tahun 2012, Karina sudah menghasilkan sejumlah single lepasan. Selain “Maybe Some Other Time” dan “Kasihtau”, ada “Stuck In Silence” (2018), “Foolish Love” (2018), “Night Like This” (2022), dan “If I Can’t (2023). Ia juga tengah mempersiapkan sebuah album mini tahun ini. Nantikan!

Eksplor konten lain Pophariini
Royal To Champagne Ceritakan Pendewasaan di Album Mini Perdana
Unit asal Cibubur, Royal To Champagne resmi merilis album mini perdana bertajuk Self-titled hari Selasa (15/07). Perilisan ini penanda penting enam tahun perjalanan band, selebrasi atas persahabatan, kedewasaan, dan mimpi yang pelan-pelan menjadi nyata. …
Broken Branch dari Medan Hadirkan Emosi Sunyi di Single Fade to First
Unit alternatif/emo asal Medan, Broken Branch resmi menghadirkan single anyar berjudul “Fade to First” tanggal 30 Juni lalu. Band beranggotakan Yahya Andhika pada vokal, Hery Pratama (gitar), Azrie Daulay (gitar), Firqin Haridhi (drum), dan …