Karya Baru Alpha Mortal Foxtrot Terinspirasi Madonna
Band asal Jakarta, Alpha Mortal Foxtrot baru saja merilis single baru “The Pursuit of Emptiness” tanggal 27 Januari lalu. Lagu menawarkan nuansa baru soal aransemen musik yang ditampilkan oleh Alpha Mortal Foxtrot dibanding rilisan-rilisan mereka sebelumnya.
Masih dengan sajian riff gitar melodius dan dentuman drum menusuk yang sudah jadi ciri khas, mereka meyakini bahwa “The Pursuit of Emptiness” adalah penjelajahan epik mereka dalam berkarya.
Lagu berdurasi hampir enam menit ini diproduseri Mecko Kaunang yang merupakan gitaris session dari solois Bunga Citra Lestari. Dalam penggarapan materi baru ini, Alpha Mortal Foxtrot diperkuat bassist Romy Sophiaan, rekan Mecko di bandnya, Konspirasi.
“The Pursuit of Emptiness” memiliki nuansa atmosferik yang lebih dari lagu sebelumnya. Trio ini melakukan rekaman di tiga studio berbeda, demi tujuan tersebut. Mereka juga melakukan proses mastering di Metropolis Studio milik John Davis.
Topik dalam lirik yang disampaikan berbeda dari sebelumnya, banyak menyelipkan isu politik. Hal itu tertulis dalam penggalan lirik seperti, “I paid the price for unrolled dices, then I realized / that your love isn’t yours when I think about you,” yang secara gamblang menggambarkan pemilihan topik yang lebih personal bagi para personel band.
“Ini terinspirasi dari hubungan masa lalu Raiden,” kata Wiku Anindito, vokalis sekaligus gitaris sang unit. Ia merangkai lirik lagu bersama Raiden Soedjono (drumer Alpha Mortal Foxtrot). Walau mengaku cheesy, namun Wiku yakin, aspek tersebut justru membantu dalam menyampaikan emosi yang jujur.
Ia menambahkan, bahwa selain pengaruh musikal dari band alternative rock seperti Gin Blossoms, “The Pursuit of Emptiness” juga mengambil pengaruh dari sang ‘Queen of Pop’, Madonna.
“Gua suka banget Madonna, hook-nya sangat beragam,” pungkas Wiku yang mengubah pengaruh pop tersebut menjadi lagu alternative rock dengan feel yang manis.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Wawancara Eksklusif Kossy Ng dan Dimas Ario Spotify: Edukasi Stream dan Musik Berbayar Masih Jadi Tantangan Besar
Saat menentukan apa saja yang ingin diangkat untuk KaleidosPOP 2024, tim redaksi Pophariini langsung berpikir soal keberadaan platform streaming musik yang menjadi salah satu tolok ukur kesuksesan perjalanan band dan musisi di era ini. …
We Are Neurotic Mempersembahkan Album Mini Terbaru Asian Palms
Trio disco dan jazz asal Jakarta, We Are Neurotic menutup tahun 2024 lewat perilisan album mini terbaru yang diberi nama Asian Palms (13/12) bersama C3DO Recordings sebagai label naungan. Album Asian Palms …