Keanekaragaman Rasa di Meranoia Festival
Meranoia Festival untuk pertama kalinya digelar pada tanggal 22 dan 23 Juni 2019 di Istora Senayan. Sebuah acara yang menjangkau artis-artis pop dan jazz lokal ternama, dimana memiliki kelebihan menarik dan luar biasa berdasarkan temanya. Di gelaran pertamanya ini, festival ini mengusung tema Life, Love, Light dan ya, tema ini terbukti banget saat menonton berhasil melibatkan perasaan, jiwa, kreativitas, dan cinta untuk menikmati konser bertabur bintang ini.
Tiga panggung yang bergema hadir dengan nuansa beragam, antara lain The Best Stage of Our Life (Main Stage), The Stage of Everything (Second Stage), dan A Stage to Remember (Third Stage). Keanekaragaman rasa ini juga terlihat di line up festival yag digelar dua hari ini.
Di hari pertama, Rahmania Astrini, Gho$$, Reality Club, Senar Senja, Coldiac, RAN, Sal Priadi, Yura Yunita, Dengarkan Dia, Ardhito Pramono memeriahkan suasana, tak kalah serunya MALIQ & D’Essentials, Soulvibe sampai Kunto Aji yang membuat suasana makin meriah.
Astri membawakan lagu sendiri antara lain “It’s Amazing” dan “Karenamu”. Ia mengaku lagu-lagu yang dimainkan sore itu punya makna termasuk medley “Blessed”, “Get You”, dan “Best Part” milik Daniel Caesar.
Setelah Reality Club, panggung utama di dalam ruangan kedatangan band asal Malang. Coldiac disebut orang-orang The 1975- nya Indonesia. Sambadha cs tak perlu hirau mengingat lagu-lagunya “Wreck This Journal” dan “Tara” nyaman di telinga.
Di kala mentari terbenam, Senar Senja asyik melemparkan nyanyian merdu. Febry Rufiandhy sempat mengajak penonton ke atas panggung. Sepasang insan muda tersebut seakan memperagakan lirik lagu yang dinyanyikan.
Hari kedua Meranoia Festival makin membludak. Hari kedua festival ini diramaikan oleh kolaborasi pameran seni berjudul Memoar oleh sesakata dan penyelenggara. Ruang yang menjadi tempat para pengunjung berfoto ria.
Band/musisi yang tampil di hari terakhir ada RL KLAV, Syahravi, Vira Talisa, Teddy Adhitya, Nadin Amizah, Caste, Marcell Siahaan, Adhitia Sofyan, HIVI!, Float, dan Tulus.
Selain mereka, ada ‘perwakilan’ dari era 90a-n seperti Glenn Fredly, Potret, Jamrud, Mocca, Rossa, Padi Reborn, dan Naif turut menambah keanekaragaman rasa di Meranoia Festival.
Kesan kami dari Meranoia Festival, kalau dilihat dari segi pemilihan musisi lokalnya, festival ini sudah mampu memadu-madankan semua line up terbaik sehingga mood penonton bisa terjaga dengan baik.
________
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Wawancara Eksklusif Ecang Live Production Indonesia: Panggung Musik Indonesia Harus Mulai Mengedepankan Safety
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pophariini masih banyak menghadiri dan meliput berbagai festival musik di sepanjang tahun ini. Dari sekian banyak pergelaran yang kami datangi, ada satu kesamaan yang disadari yaitu kehadiran Live Production Indonesia. Live …
Daftar Label Musik Independen dari Berbagai Kota di Indonesia 2024
Berbicara tentang label musik tentu bukan hal yang asing lagi bagi siapa pun yang berkecimpung di industri ini. Mengingat kembali band-band yang lekat dengan label raksasa sebagai naungan, sebut saja Dewa 19 saat awal …