Kembali Mengingat January Christy

Jan 20, 2022

Berselang enam tahun sejak berpulangnya January Christy, kini kenangan-kenangan akan sang solois kembali hadir di awal tahun 2022.

Kilas balik sejenak, siapa yang tidak kenal dengan nomor “Melayang” yang melambungkan namanya? Sebuah nomor fenomenal yang diciptakan oleh duo Dian Pramana Poetra dan Deddy Dhukun di tahun 1986 silam. Juga dengan empat album penuh sepanjang perjalanan kariernya, dimulai dari Melayang (1986), Aku Ini Punya Siapa (1987), Mana (1989) hingga Tutup Mata (1991).

 

Beberapa nama besar seperti James F Sundah, Oddie Agam, Erwin Gutawa, Candra Darusman hingga Embong Rahardjo dan Harry Roesli adalah nama-nama yang turut menemani January Christy kala itu.

Kini, di awal tahun 2022, adalah Prosound Records, label rekaman January Christy yang memutuskan untuk merilis deretan materi yang belum pernah diperdengarkan ke publik sebelumnya. Dengan judul album Unreleased Tracks From 1985, duabelas nomor dihadirkan, termasuk “Melayang” yang menjadi bonus track dan juga bertepatan dengan hari ulang tahun January Christy.

“Semua lagu diciptakan oleh Harry Roesli dan dinyanyikan oleh January Christy, sesuai dengan suasana batin mereka saat itu di studio”, kenang Adi Nugroho selaku direktur utama dari Prosound Records ketika ditemui di bilangan Menteng (17/01).

Suasana konferensi pers dari perilisan album Unreleased Tracks From 1985. / Dok: Raka Dewangkara.

Lanjutnya, Adi juga bercerita mengenai hubungan keduanya kala itu. Bagaimana semasa hidupnya, keduanya sangat dekat, bahkan nomor-nomor tersebut diciptakan Harry Roesli secara spesial untuk sahabatnya tersebut.

“Saya merasa berdosa karena lagu-lagu ini tidak sempat beredar sampai January Christy meninggal dunia. Harry Roesli yang memperkenalkannya pada saya juga sudah berpulang. Meski sedih kalau memikirkan ini, saya bersyukur masih diberikan kesempatan untuk merilis dan mengabadikan karya ini”, tambahnya.

 

Dari cover art, adalah Davy Linggar yang menggarap lukisannya. Sebuah lukisan January Christy yang sudah sempat dipamerkan oleh Davy di gelaran pameran seni Art Basel 2021 di Hong Kong.

Selain bisa disimak dalam format digitalnya, Unreleased Tracks From 1985 juga dihadirkan dalam format piringan hitam. Pre-order sudah bisa dilakukan hingga hari ini (20/01) dengan banderol Rp. 649.000, sementara untuk harga normal akan dibanderol seharga Rp. 699.000.


 

Penulis
Raka Dewangkara
"Bergegas terburu dan tergesa, menjadi hafalan di luar kepala."

Eksplor konten lain Pophariini

Band Rock Depok, Sand Flowers Tandai Kemunculan dengan Blasphemy

Setelah hiatus lama, Sand Flowers dengan formasi Ilyas (gitar), Boen Haw (gitar), Bryan (vokal), Fazzra (bas), dan Aliefand (drum) kembali menunjukan keseriusan mereka di belantika musik Indonesia.  Memilih rock sebagai induk genre, Sand Flowers …

Nyala Aksara: 25 Tahun Grindcore Pioner Semarang, AK//47

Saat ini AK//47 berbasis di Oakland, California, Amerika Serikat. Namun, Indonesia, terutama Semarang, tidak dapat dilepaskan dari tubuh AK//47