Kenang Erwin, Ari Lasso – Andra Beberkan Fakta Lagu Kirana
Tujuh hari sudah musisi Erwin Prasetya meninggalkan kita semua. Semua pecinta musik tanah air, tak terkecuali Baladewa, fans setia Dewa 19 merasa kehilangan. Demikian halnya Ari Lasso, rekan seperjuangan Erwin Semasa di band. Lewat video Youtubenya yang diunggah Rabu (6/5) kemarin, Ari ditemani gitaris Andra Ramadhan mengenang almarhum Erwin Prasetya lewat lagu.
Dalam video berdurasi dua puluh lima menit lebih ini, Ari dan Andra mengenang karya Erwin Prasetya dalam lagu-lagu yang ditulis almarhum. Ada enam lagu yang dibawakan mereka berdua: “Misteri Illahi”, “Still I’m Sure We Love Again”, “Restoe Bumi”, “Kirana”, “Kamulah Satu-satunya”, “Sebelum Kau Terlelap”. Beberapa lagu seperti “Restoe Bumi” dan “Kamulah Sau-satunya” kerap dibawakan Dewa 19 dalam konsernya.
Selain membawakan lagu, dalam videonya, Ari Lasso dan Andra juga mengenang sosok Erwin yang bukan hanya sebagai bassist namun sebagai penulis lagu yang brilian di Dewa 19.
“Aku dan Andra menyadari karya-karya Erwin memberi warna kuat di Dewa 19,” ungkap Ari.
Senada dengan Ari, Andra pun menganggap Erwin sebagai sosok penulis lagu yang unik.
“Dan lagu-lagu dia itu khas, progresi kordnya juga unik menurut aku,” tambah Andra.
Bicara soal karakter penulisan lagu Erwin Prasetya makin nyata di album Pandawa Lima, album terakhir Ari Lasso bersama Dewa 19. Di album inilah, menurut Ari, Erwin kembali mengeluarkan lagu-lagu yang luar biasa, ‘antik’ dan dahsyat.
Di album itu, Dewa pertama kalinya mencapai penjualan ratusan ribu (kopi) dalam hitungan bulan dengan sebuah single pertama bertajuk “Kirana”. Sebuah single yang menurut Ari sebagai lagu yang antik, rumit, unik, nggak umum baik dari kord dan notasinya.
“Lagu ini (Kirana) sudah diciptakan Erwin sejak 1993. Dia menunjukkan lagu ini, tapi Dhani sebagai produser dan aranjer kita yang utama saat itu belum menemukan formula yang tepat untuk meracik lagu ini sampai jadi enak didengar,” ungkap Ari mengenang fakta dibalik “Kirana”
Andra menambahkan bahkan waktu mau proses mixing di Bandung, Andra yang kebetulan tidak membawa gitar, diminta menambahkan solo gitar disitu.
“Ini (Kirana) adalah lagu paling mistis, aku kalo bawain lagu ini selalu deg-degan, karena partnya diulang-ulang, rawan lupa, banyak jebakan. Soundnya waktu itu terpengaruh dengan grunge,” ungkap Ari.
Sound gitar di Kirana menjadi ciri khas. Ari mengenang cerita yang sempat menjadi headline pada waktu itu.
“Dan untuk mencari sound gitar yang seperti itu (menirukan suara gitar), Andra menghabiskan lagu 3 jam. Lagu ini cukup avant garde di masanya,” tambah Ari.
Selain menciptakan Kirana yang rumit, sebaliknya album Pandawa Lima juga mencatat lagu “Kamulah Satu-satunya”, lagu Erwin Prasetya yang ‘gampang banget’ dan mungkin adalah ciptaan Erwin yang paling populer.
Di lagu terakhir yang dibawakan Ari – Andra, “Sebelum Kau Terlelap”, Ari Lasso terlihat beberapa kali menitikkan air mata, seolah tak kuasa menahan emosi kesedihannya.
“Rest In Peace Win, selamat jalan Erwin Prasetya, karya-karyamu akan selalu abadi, tutup Ari Lasso dan Andra Ramadhan.
Simak video tribute Erwin Prasetya yang mengharukan ini
_____
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota
Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …
5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac
Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …