Kolaborasi Andien & DEKAT Dari Perjalanan Hidup

Andien dan Dekat merilis sebuah single kolaborasi mereka yang berjudul “Somewhere In Tajikistan”. Lagu yang dirilis pada 10 Oktober 2019 ini pada semua platform digital terinspirasi dari perjalanan Everything in Between yang bersepeda dari Belanda hingga Indonesia melewati 23 negara, termasuk Tajikistan di mana perjalanan mengalami titik terendah.
“Berawal dari obrolan bersama Nikita Dompas yang mencetuskan kolaborasi ini, kami nggak nyangka akhirnya terjadi juga”, ujar Andien. Melalui lagu “Somewhere in Tajikistan”, Andien & DEKAT mengambil inspirasi dari kejadian di Tajikistan yang mana sesungguhnya seringkali ditemui di kehidupan sehari- hari, seperti rasa ingin menyerah dan merasa ini sudah akhir hidup kita dalam suatu keadaan, namun dari dalam diri merasa harus tetap bertahan dan berjalan.
“Ada hari- hari dimana lo nggak ngerasa positif, tapi ya memang harus dijalani saja. Mau gak mau, karena kita tetap harus hidup. Lagu ini tentang itu sebenarnya dan rasanya hal seperti itu banyak dirasakan banyak orang di banyak keadaan.” ujar Andien. Hal inilah yang mendorong Andien & DEKAT untuk berkolaborasi pada lagu “Somewhere in Tajikistan”.
Bagi keduanya, ini merupakan kolaborasi mereka yang pertama kalinya. Andien mengungkapkan lagu ini berbeda dari genre lagu yang biasa dilantunkannya, sehinga membantu Andien membuka sisi baru dalam perjalanan bernyanyinya melalui kolaborasi dengan DEKAT. Proses ini adalah sebuah tantangan yang terbayarkan, karena hasil akhir lagu yang sukses mentransformasi persona Andien sebagai penyanyi.
Kamga menjelaskan bahwa di lagu ini memang menggambarkan sekali karakter dekat, dan berusaha memperkenalkan sisi lain dari musikalitas Andien. Banyak yang tidak menyangka bahwa Andien dapat melakukan hal tersebut. Emosi yang menjadi karakter di lagu ini pun sangat dirasakan Oleh Tata, personil DEKAT dalam membuat liriknya. Untuk Chevrina, lagu ini adalah soundtrack yang cocok untuk menyadarkan diri bahwa it’s okay not to feel okay. Meskipun lagu ini memiliki nada yang melankolis, namun tetap ada pesan bahwa besok adalah hari yang baru dan kita bisa membuka lembaran baru. Bagaimanapun, hidup harus tetap berjalan.

Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Matter Mos Gandeng Teddy Adhitya di Single Terbaru Sujud
Setelah meluncurkan “Talisman” November 2024 lalu, Matter Mos mengungkapkan perasaan romansanya terhadap Tuhan melalui single terbaru berjudul “Sujud” (28/02). Dalam proyek terbarunya ini, Matter Mos atau akrab disapa Fadil menggandeng Teddy Adhitya …
DOM 65, Strap Gitar Putus, dan Fortuna yang Harus Pensiun
Pagi yang terik pukul 10, rombongan DOM 65 menenteng alat musiknya untuk dibawa menuju Stadion Mandala Krida. Alat tersebut ditenteng dengan berjalan kaki karena stadion dengan rumah mereka hanya berjarak 200 meter. Agenda manggung …