Krowbar – Galaksi Rima Sakti

Jan 10, 2024

Satu hal yang perlu dicatat dari album sophomore adalah kebebasan sang penulis lagu untuk bereksperimen, dalam hal apapun, baik di wilayah musik maupun songwriting, dan saya acungkan jempol buat Krowbar atas sisi eksperimentalnya yang diterjemahkan dalam gagasan yang menggelitik di album barunya.

Sophomore dari Iblis Leksikon setelah 5 tahun absen tanpa album baru, Galaksi Rima Sakti dirayakan dengan sesuatu yang lebih riang gembira. Menyukil lirik yang ditulis di “MCMXCVI”,

Konon katanya orang belajar dari kesalahan / tapi buat gua itu bullshit sih / karena salah itu fun / tapi belajar mah kagak 

Ya, tidak ada rumus bagaimana sebuah album itu bisa didengar oleh orang banyak, bisa meledak apalagi viral. Menurut saya itu bergulir saja dan biarkan kejujuran berbicara lewat kerongkongan dan diledakkan dari mikrofon dan biarkan orang terhubung. Kalau sepuluh orang, seratus, seribu sampai satu juta, ya itu berkat kejujuran belaka. Ini yang coba distabilokan Krowbar di Galaksi Rima Sakti.

Saya pun ditipu dengan ekspetasi besar bahwa BPM-BPM rendah dan lirik yang seram dan garang seperti di Swagton Nirojim, debutnya, masih mendominasi di album kedua. Ternyata ekspetasi saya buyar, yang ada adalah beat-beat disko klab malam 80-an/awal 90-an. Dan liriknya aduh, saya hampir tersenyum mendengar guratan kata-kata kolaborasi Krowbar dengan Morgue Vanguard, menyentil sangat, segan!

Dari departemen musik, Vladvamp, Jaydawn dan DJ Evil Cutz menjalankan tugasnya dengan baik. Saya membayangkan kegembiraan yang ada di setiap sesi rekaman. Mungkin menonton habis episode The Simpsons sambil mengemut anggur merah yang kemudian melahirkan spektrum musik, seperti yang mereka tulis di siaran pers: space disco, breakdance, miami bass bahkan new wave dengan taburan synth meskipun tetap ada celah-celah kecil boombap Rick Rubin dan DJ Muggs di sana. Meski bukan pemerhati, tapi ya 2 Live Crew dan Beastie Boys di mana saya pernah terpapar di waktu muda terlihat di album ini.

“Jamet Rock” yang kerap saya putar mungkin jadi highlight di album ini. Selain beat yang  yang warm, liriknya pun luar biasa, sangat ‘warkop’ dan ‘tongkrongan’, yakin ini bisa diamini oleh gen-Z. Other personal favourite adalah “Pejantan Planet Jahanam” yang, di luar dugaan, memasukan unsur psikedelia dengan sitar dan tabla di sana. Sebuah manuver yang layak diapresiasi lebih.

Namanya juga galaksi yang isinya banyak planet-planet, anda bisa menemukan banyak hal di banyak ‘planet’ yang disajikan Krowbar. Ada yang riuh dan serius, ada yang santuy tapi banyak fun-nya, ya kurang lebih sepertinya gambaran manusia, atau lebih tepatnya anak muda jaman sekarang yang penuh dengan “666 Problem”.


 

Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Eksplor konten lain Pophariini

Wawancara Eksklusif Ecang Live Production Indonesia: Panggung Musik Indonesia Harus Mulai Mengedepankan Safety

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pophariini masih banyak menghadiri dan meliput berbagai festival musik di sepanjang tahun ini. Dari sekian banyak pergelaran yang kami datangi, ada satu kesamaan yang disadari yaitu kehadiran Live Production Indonesia. Live …

Daftar Label Musik Independen dari Berbagai Kota di Indonesia 2024

Berbicara tentang label musik tentu bukan hal yang asing lagi bagi siapa pun yang berkecimpung di industri ini. Mengingat kembali band-band yang lekat dengan label raksasa sebagai naungan, sebut saja Dewa 19 saat awal …